Tahun 2020 hampir berlalu hanya dalam hitungan hari ke depan, menyisakan puluhan drama ciamik yang masih dalam deretan to-watch-list dari ratusan drakor yang diproduksi setiap harinya. Sementara 2021 segera datang dengan rencana penayangan drakor yang juga sangat menjanjikan. Ahh, buat penonton yang slow kaya saya, mungkin daftarnya akan bertambah terus-menerus. Yang baru akan jadi lawas, dan yang lawas jadi harta karun. Percayalah, kalau bingung cari drakor apa yang mau ditonton, list-nya nggak akan habis!
Drakor Class sendiri pernah meninjau seberapa banyak drakor yang ditonton para audiens selama tahun 2020. Jawabannya beragam, mulai di bawah 10 judul, 24 judul, bahkan salah satu teman sekelas Drakor Class hanya menyisakan satu dari semua judul yang ada di dalam list ini!
Tahun 2020 memang tahunnya drakor, dan gaungnya semakin meluas secara global sejak k-movie โParasiteโ muncul sebagai pemenang piala Oscar 2020. Publik juga jadi punya kesempatan mengenal lebih dekat dengan industri sinema Asia, termasuk drakor, karena ada banyak engagement terjadi di mana muncul penonton-penonton baru dari kebiasaan baru kita semua: stay di rumah.
Saluran atau aplikasi nonton juga kini makin banyak pilihan dengan tarif berlangganan yang nggak terlalu mahal. Belakangan, Netflix malah semakin sering bikin Korean series eksklusif yang booming seperti Kingdom, Extracurricular, dan Sweet Home, membuat range penonton drakor semakin besar dan mendunia.
Daftar Isi
Drakor Tayang 2020
Seperti halnya list tontonan di atas, Drakor Class juga pernah membuat timeline drakor 2020 pada waktu acara Crash Landing on K-Drama bareng Korea Cultural Center Indonesia beberapa pekan lalu. Sebagian besar judul drakor di timeline ini, sudah pernah ditulis dari berbagai sudut pandang di blog Drakor Class, please check it out ya, chingudeul…
Nggak semua judul drakor bisa kami masukkan ke dalam timeline ataupun tulisan di Drakor Class karena saking produktifnya industri drakor, dalam sebulan saja bisa ada belasan judul yang tayang.
Meskipun begitu, yang ditulis di Drakor Class selama 3 bulan berdirinya adalah drama pilihan dari kami yang di dalamnya memang ada sesuatu untuk dituliskan.
Genre Drakor 2020
Kalau tahun 2019 tren drakornya banyak mengangkat sosok working women (Search WWW, VIP, Her Private Life) dan women in struggling (Camellia Blooms, One Spring Night, The Great Show), maka tahun 2020 ini kita banyak disuguhkan pilihan genre yang lebih segar dan kekinian.
Mulai yang unreal dan berat kayak The King Eternal Monarch, sampai yang too close to reality seperti Record of Youth, drakor tahun ini memberikan range topik yang luas dari permasalahan kultur sosial, parenting, sampai perpolitikan. Chingudeul pasti ingat kan, sejak Crash Landing on You, banyak yang kemudian mencari tahu soal pembagian kedua Korea, DMZ, dan karakter kedua negara yang sangat berbeda. Orang malah lebih ngeh tentang Korea Utara dari sosok Ri Jeong Hyeok ketimbang dari Kim Jong Un yang sudah lama wira-wiri sambil dadah-dadah, padahal ketampanannya 11-12, ya nggak sihโฆ?
Mohon maaf, saya ditimpuk Binjin fans ๐
Tema Anak Muda Mengejar Cita-Cita
Belum lama ini kita juga punya drakor yang mencuri perhatian banyak pihak, sampai banyak dibicarakan di kalangan nonkorea-koreaan sekalipun. Iya, apa lagi kalau bukan Start Up.
Kita bisa lihat saat drakor ini tayang, akun-akun investasi dan edukasi finansial berlomba-lomba membuat konten edukasi berdasarkan cerita yang ada di Start Up. Tujuannya ya tentu saja masuk ke pangsa pasar anak muda, biar milenial melek investasi, gitu katanya.
Sebelum ada Start Up yang lebih youthful di akhir tahun, ada Itaewon Class duluan di awal tahun yang mengusung tema enterpreneurship mengandung bumbu kearifan lokal Korea; balas dendam dan visual sundubu jjigae mengepul dari hotplate.
Kedua drama ini sangat menarik karena bertema kekinian dengan alur cerita yang hampir sama: cinta pertama dengan sosok second lead yang irresistible, merintis bisnis (dengan motif yang berbeda), cinta segitiga, jatuh-bangun dalam bisnis, kemudian happy ending buat semua pihak. Seperti halnya drama tema anak muda, ada cerita persahabatan yang saling mendukung satu sama lain. Positive vibes yang coba disampaikan drama ini berhasil meng-encourage anak-anak muda buat punya mimpi dan giat bekerja keras.
Kedua drama ini juga dapat ‘jatah’ soundtrack yang dinyanyikan GAHO, ‘Running’ dan ‘Start’, sama enaknya dan jadi favorit didengarkan sambil nulis-nulis di Drakor Class.
“i can fly the sky, whoo! never gonna stay, whoo!”
Tema Kontroversi
Jangan lupa juga, bahwa di awal fase lockdown terkait pandemi, berbarengan dengan tayangnya drama The World of the Married di JTBC. Drama ini mencapai rating 22.9% di seluruh dunia, sebuah pencapaian yang tinggi dari tayangan yang bukan diperuntukkan untuk semua umur.
Terlepas dari kontroversinya, drama ini memang sebegitu populer dan dekat dengan selera masyarakat, sampai-sampai ditayangkan di televisi lokal segala.
Tema Fantasi
Dari kelas fantasi, kita punya beberapa drakor dengan bumbu time travel yang perlu ketajaman berpikir dalam menontonnya: The King Eternal Monarch, Hi Bye Mama, Alice, Kairos, dan Mr.Queen.
Namun, yang pure fantasi juga banyak, seperti School Nurse Files, Tale of the 9 Tailed, Kingdom, Zombie Detective, Sweet Home, dan Uncanny Counter. Siluman rubah, makhluk jelly sampai sekelompok monster dengan penampakan yang nggak drakorable (apa itu drakorable?) muncul semua dalam drakor-drakor fantasi ini.
Tema Pengasuhan dan Keluarga
Jangan lupakan tema parenting dan pengasuhan yang selalu ada dan banyak pengemarnya. Walau dibilang penontonnya pasti emak-emak, tapi emak-emak ini justru militan dan menyumbang angka penonton yang signifikan.
Tahun ini ada Birthcare Center, 18 Again, Penthouse, Unfamiliar Family, dan Once Again yang mewakili genre drama keluarga. Cocok buat yang butuh tontonan serius dan wawasan hikmah yang bisa diambil.
Tema Kesehatan Mental
Sedangkan tema yang mengusung kesehatan mental, yang juga nyerempet dengan inner child atau pengasuhan, ada Its Okay to Not Be Okay dan Flower of Evil. Keduanya mengklaim genrenya romance, tapi menurut saya romance-nya ini bersifat healing, beda dengan cerita cinta biasanya.
Drakor ini membuat kita merenungkan hal-hal dasar dalam keluarga, blood is thicker than water.
Tema Thriller
Drakor belum lengkap kalau nggak ada tema crime atau thriller, seperti Stranger, Memorist, The Good Detective, dan Tell Me What You Saw. Genre ini memang nggak semua orang suka sih, nggak seperti romance atau melodrama yang bikin penontonnya shipping leads dan termehek-mehek. Tapi genre ini istimewa karena punya penonton setia yang memang menggemari pilihan drama yang nggak biasa.
Tema Slice of Life
Untuk drakor yang ringan dan menyenangkan versi slice of life, Record of Youth dan True Beauty mungkin cocok buat penonton muda (atau yang merasa muda). Visual-visual di sini sangat memanjakan mata. Biarlah yang sudah tidak muda merasakan nostalgia masa-masa sekolah waktu naksir teman paling kece sesekolah.
Atau buat yang lebih dewasa, Record of Youth memberikan insight tentang perjalanan karir, persahabatan, dan bagaimana menjalani masa muda yang berfaedah.
Tema Musikal
Drama berlatar belakang musik yang jadi favorit Drakor Class, adalah Do You Like Brahms dan Do Do Sol Sol La La Sol. Keduanya mengangkat cerita romansa anak muda dengan sentuhan musik klasik.
Satu lagi tentu saja Hospital Playlist yang juga termasuk drakor dengan rating tinggi di tahun ini. Nggak banyak lho, drakor yang punya plot cerita manis dan ringan sefavorit ini.
Tema Sejarah
Terakhir, ada sageuk sebagai pelengkap genre drakor yang kebetulan tahun ini nggak terlalu banyak muncul. Terhitung hanya 4 drama sejarah yang tayang di 2020: Kingdom, Mr.Queen, King Maker, dan Secret Royal Inspector. Dua diantaranya sukses dapat rating tinggi, tapi sepertinya nggak atau belum diikuti dua sisanya.
Sayangnya Drakor Class belum punya tulisan tentang drama-drama sejarah ini, semoga ada chingudeul yang mau guest post ya. Mudah-mudahan tahun depan sageuknya tambah banyak lagi, ini harapan saya pribadi sebagai penggemar drama histori.
Rise of Seo Yea Ji, Kim Seon-ho, Lee Do Hyun, dan Hwang In Yeop
Tahun 2020 juga jadi momen naiknya pamor para aktor dan aktris seiring kepopuleran drakornya sendiri. Ketiga sosok ini sebenarnya bukan orang baru di dunia drama, tetapi peran dalam drakor yang dimainkannya membuat namanya semakin meroket ke jajaran aktor kelas A.
Sebut saja Seo Yea Ji yang tampil barbar nan menggemaskan dalam It’s Okay to Not be Okay sebagai Ko Moon Yeong, penulis cerita anak yang kesepian.
Lalu ada Kim Seon-ho si Anak Baik dalam drama Start Up, yang sukses bikin penonton porak-poranda terkubu-kubu menjadi dua tim.
Kemudian Lee Do Hyun, si Mas Kunang-Kunang yang tahun ini berakting keren sebagai papa muda di 18 Again dan beraksi membasmi monster dalam Sweet Home.
Terakhir ada Hwang In Yeop yang dua kali membuat publik jatuh cinta dalam perannya sebagai Goo Ja Sung dalam 18 Again, dan Han Seo Joon dalam True Beauty.
Melihat beberapa drama akan melanjutkan season 2-nya di tahun depan, dan sejumlah aktor yang akan come back dari wamil, saya jadi nggak sabar dengan kejutan-kejutan dari drama yang akan datang. Jangan lupa kurangi dulu isi keranjang tontonannya ๐
Drakorians since…i don’t know.
Meet me at dailyrella.com.
Tinggalkan Balasan