Daftar Isi
Warning Alert!!!
Untuk Chingudeul yang:
- Mudah tersulut emosi
- Memiliki riwayat darah tinggi, lemah jantung, dan penyakit kardiovaskular sejenis
- Sulit memaafkan
- Mudah mengujarkan sumpah-serapah
- Anti-perselingkuhan Club
- Di bawah umur
Dimohon dengan sangat bijak untuk mempertimbangkan kembali niatan menonton drakor ini!
Drama The World of the Married
ATAU, untuk insight, baiknya membaca tulisan saya dulu, hehe. Carry on!
Well, ANNYEOONGHASEYO, Chingu!
Ugh, saya mau nulis tentang apa sih sebenarnya? Lha, kok belum apa-apa sudah banyak warning-nya? Apa hayooo?
Untuk yang langsung cek JUDUL karena penasaran, mana suaranyaaaa (ala Tiktokers banget cuy) haha.
Yuhuu, tepat! Saya mau ngobrolin tentang drakor fenomenal di tahun 2020 ini, tak lain dan tak bukan adalah The World of the Married (selanjutnya kita singkat dengan TWOM ya).
But, serius deh Chingu, warning alert di atas tolong dipertimbangkan ya! Karena saya ga mau bertanggung-jawab jika terjadi apa-apa, lho. Hihi…
The World of the Married, secara judul aja sudah transparan ya tentang tema drama ini. Writer-nim mengusung tema umum mengenai dunia pernikahan sebagai idenya. Ceritanya pun cenderung hal yang awam terjadi, yaitu PERSELINGKUHAN. Namun, jika chingudeul langsung terpikirkan alur cerita drakor VIP, hmmm, saya bisa katakan bahwa TWOM ini agak berbeda dalam penyajiannya. Dan mungkin hal itu yang membuat drakor ini bisa melesat tinggi di masa pandemi, hehe.
Presenting yang Tak Biasa untuk Jenis Drama Korea
Untuk chingudeul yang sudah biasa menonton segala drama, bukan hanya drakor saja, pasti sudah memiliki gambaran umum mengenai perbedaan drakor dengan drama lainnya, terutama dari sisi wildness dan skinship. Nah, yang kita tahu selama ini kan drakor itu mostly elegan, sisi romansanya memang bukan mengandalkan deep skinship semata, tetapi dari tokoh dan cerita. Namun, di TWOM ini saya menangkap bahwa deep skinship menjadi point penting yang ditonjolkan dalam menarik penontonnya.
Yup, untuk drama sekelasnya, TWOM saya nilai lebih berani dalam menampilkan scene berbau seksualitas, walaupun tetap saja masih jauh jika dibandingkan dengan drama bagian bumi sebelah barat sana. Oleh karenanya, dalam list warning alert di atas saya sudah tekankan untuk penonton di bawah umur agar mempertimbangkan kembali menonton drakor satu ini.
Penokohan yang Terkesan Tidak Mau Rugi
Haha, kalau ini hanya bahasa saya aja lho ya, chingudeul. Jadi, di antara sekian banyak pemain di drakor ini, TIDAK SATU PUN YANG TAK PENTING. Semua memiliki peran besar, saling berkaitan, dan bahkan membawa internal problem masing-masing. Let’s say, circle utamanya adalah kisah perselingkuhan antara Ji Sun-woo (diperankan oleh Kim Hee-ae), Lee Tae-oh (diperankan oleh Park Hae-joon) dan Yeo Da-kyung (diperakan oleh Han So-hee).
Namun, kisah ini tidak akan menjadi lengkap tanpa keterlibatan Son Je-hyuk, Go Ye-rim, Seol Myung-sook sebagai lingkar pertemanan dan tetangga yang toksik. Nah lho, kok bisa toksik? Gimana ga toksik, kesemuanya saling tikung-menikung di belakang dan tetap manis manja di depan. Gemes ga lo? Lebih gemes lagi pas tahu ternyata ada bagian saling membalas dendam antar mereka, dari level jelek-jelekin yang bersangkutan di komunitasnya, sampai level “tidur yang ga merem” dengan suami sahabatnya sendiri, uwuw gaess!
Black romance di antara mereka itu yang membuat saya agak sulit menentukan protagonis dan antagonis di drakor ini. Okelah, Sun-woo sebagai korban awal karena suaminya selingkuh dengan Da-kyung, bisa dianggap pemeran protagonis. Namun, kemudian dendam kesumatnya menggila, dari memaksa Tae-oh untuk menyakitinya agar hak asuh Lee Joon-yeong (diperankan oleh Jeon Jin-seo) jatuh ke tangannya, hingga tidur dengan Je-hyuk yang merupakan suami sahabat dan tetangganya sendiri, dan juga sahabat dari Tae-oh. Weitz, kalau sudah begitu masih bisa dibilang protagonis ga kira-kira? Hehe.
Begitu pun dengan Da-kyung sebagai pelakor. Sebagai perebut suami orang, marilah kita anggap dia antagonis. Namun, di bagian akhir justru kita disuguhkan dengan kondisi perempuan yang cantiknya kebangetan ini, pada posisi sebagai korban. Bagaimana dia ternyata diobrak-abrik perasaannya, sudah bela mati-matian Tae-oh, eh ternyata siluman buaya tersebut masih sempat-sempatnya berhubungan badan dengan mantan istrinya, yaitu Sun-woo. Hahay, pelakor diselingkuhin sama mantan istri laki yang direbutnya, chingu! Sakit, sakit, sakit…
Mungkin hanya satu karakter yang jelas antagonisnya. Pak Tae-oh tentunya. Walaupun menurut saya, dia pun sebenarnya kasian sih. Dalam dunia psikologi, dia termasuk dalam kondisi membutuhkan penanganan khusus. Dia terlibat perselingkuhan dengan kategori: menginginkan pernikahan dan perselingkuhan. Wadidaw, maruk ya!
Namun, realitanya, justru Tae-oh ini yang sangat butuh konsultasi dengan profesional berkaitan dengan psikisnya, lho. Karena gejolak dalam diri dia itu sudah menjadi penyakit, bukan sebatas senang-senang, dan yang pasti sangat tidak mudah untuk dia sendiri lewati. Yaaa, meskipun tetap saja saya juga gemes bukan kepalang dengan penokohan dia. Rasanya pengen sekaliiii aja gitu guyur beliau pakai air dingin, siapa tahu agak seger otaknya, ahhr… #bergejolak juga ternyata#
Alurnya Berwarna!
Secara alur, saya salut dengan writer-nim cerita ini. Dia bisa membuat suatu alur maju mundur dari beberapa point of view pemain, tanpa membuat penontonnya bingung. Tidak ada gap scene. Semuanya terjelaskan dengan apik. Mungkin kita akan dibuat agak berpikir ketika menonton. Mengingat setiap tokok membawa ceritanya sendiri, dan cerita tersebut dibuat maju mundur untuk menghasilkan benang merah dari problematika inti yang melibatkan semua tokoh tersebut pada satu masalah yang sama. BOOM!!!! Mikir kan jadinya? Haha.
Namun, justru bagian ini yang saya acungi jempol dan membuat saya merubah sedikit asumsi saya mengenai deep skinship yang paling ditonjolkan untuk menarik penonton dari drama dengan jumlah episode 16 ini. Nyatanya, TWOM memang memiliki value tersendiri untuk ditonton, bukan sekadar pemuas visual saja.
Open Ending yang Bagus untuk Dijadikan Ide Fan-fiction
Bagi pecinta fan-fiction, mari merapat! Siapkan kuota internet Anda dan juga beberapa camilan untuk mulai melirik drama TWOM. Saya sangat rekomendasikan! Karena akhir cerita yang sengaja dibuat menggantung ini merupakan hidden gem yang potensial untuk dijadikan suatu cerita lanjutan, entah berupa season selanjutnya ataupun hanya sebatas fan-fiction.
Scene di mana Tae-oh hancur, ditinggalkan oleh Da-kyung dan juga Sun-woo, sempat membuat saya mengira bahwa itu akan menjadi ending dari drama yang berlatar Gosan City ini. Karena akhirnya, Da-kyung pergi dengan orang tuanya dan Jenny (anaknya dari hubungan perselingkuhan dengan Tae-oh), memulai hidup baru, melanjutkan sekolahnya, mulai menata masa depan tanpa Tae-oh. Begitu juga dengan Sun-woo dan Joon-yeong, mulai bisa berdamai dengan keadaan, menjalani kehidupan dengan baik sebagai ibu dan anak tanpa sosok suami dan ayah.
Everything went smooth. Hingga suatu plot-twist terjadi saat Tae-oh dan Sun-woo dipertemukan kembali, bahkan Tae-oh masih sempat-sempatnya meminta untuk rujuk dengan Sun-woo. Ini bukan puncak dari plot-twist-nya lho, chingu! Karena setelah Sun-woo menolak rujuk dan memilih untuk menjalani kehidupan berdua dengan Joon-yeong,
Tae-oh merasa frustasi dan berniat menabrakkan (atau tertabrak ya?) diri ke mobil yang melintas. Untungnya sang pengemudi masih sempat menginjak rem dan Tae-oh pun selamat, tapi…. Sun-woo yang panik melihat kejadian tersebut langsung menghambur ke arah Tae-oh dan MEMELUKNYA DENGAN ERAT sambil menangis. Joon-yeong yang melihat gelagat ibunya seperti hendak menerima kembali ajakan rujuk ayah yang sangat dibencinya itu, langsung melarikan diri, KABUR, hingga bertahun-tahun tak berkabar pada ibu ayahnya. Walau pun kenyataannya, ayah ibunya tetap memilih untuk hidup masing-masing juga, rujuk tetap dalam penolakan.
Nah, open-ending kentara dibuat di scene penutup drakor TWOM ini, yaitu saat Sun-woo yang sedang duduk santai di rumahnya, tetiba mendengar pintu rumah terbuka, dan masuklah sesosok lelaki. Saat Sun-woo melihat sosok tersebut, ia langsung tersenyum. Namun, sosok ini tidak diperjelas siapa. Wajahnya dibuat tak terlihat alias blur. Ya, kan? Imajinasi kita langsung melanglang buana.
So, kalian mengasumsikan sosok itu siapa hayooo? Tae-oh sang mantan suami? Atau Joon-yeong si anak yang hilang?
Kalau saya sih mengimajinasikan sosok itu adalah Je-hyuk, mantan suami sahabatnya yang juga sahabat dari Tae-oh itu. Hahaha, biar seru aja gitu >o<
Ibu rumah tangga beranak dan bersuami satu, penyuka kopi dan kata. Nonton Korea juga hobinya. Biasnya tergantung mood, tapi lebih prefer yang matang-matang ranum macem Song Seung-heon. Jelas tetep ga nolak juga kalo ada yang imut lewat sejenis Kim Soo-hyun. Intinya, mata dan hati tak cukup kuat melihat yang glowing korban skincare Korea berikut sentuhan oplasnya. Mamak lemah <3
Tinggalkan Balasan