Habis Secret Royal Inspector tamat, KBS melanjutkan slot tayang dengan drama sejarah lagi bertajuk River Where The Moon Rises (달이 뜨는 강). Drama yang dibintangi sama Kim So Hyun, Ji Soo, dan Lee Ji Hoon ini mengudara mulai 15 Februari setiap Senin-Selasa jam 21.30 KST, dan disiarkan secara eksklusif di VIU.
Sejak poster dan teasernya keluar akhir tahun lalu, saya nggak sabar ingin nonton karena sudah kangen banget sama Kim So Hyun sejak terakhir liat di di Tale of Nokdu. Apalagi foto-fotonya memperlihatkan adegan-adegan dia menunggang kuda dan berperang dengan berani. Meski bukan yang pertama buat Kim So Hyun terlihat gagah memegang pedang, drama ini tetap lahan eksplorasi buat progress aktingnya.
Sedangkan Ji Soo? Hmm, saya cuma berharap kali ini dia nggak jadi sadboy lagi. Mari berdoa yang terbaik untuk Ji Soo, karena di sini dia terlihat lebih berisi semoga saja adalah kode kebahagiaan.
*Per episode 7 dan seterusnya, peran Ji Soo sebagai On Dal digantikan oleh Na In Woo. Dalam versi completed ke depan, dari episode 1-20 Na In Woo akan tampil sepenuhnya.
Daftar Isi
Dark!!
Kesan pertama yang dirasakan setelah menonton empat episode drama ini adalah, completely dark!!
Mengambil latar belakang sejarah zaman Goguryeo (37 B.C – 3 A.D), drama ini memang terlihat sangat kuno digambarkan oleh kostum yang terbuat dari kulit binatang, perebutan sumber daya alam (dalam hal ini garam), sehingga kita berasa dibawa ke aura zaman film-film fantasi kolosal yang penuh dengan tipu muslihat, peperangan, dan pertumpahan darah.
Hanya dalam 10 menit pertama aja, kita langsung disuguhkan pada adegan yang nggak diharapkan, lalu kemudian bertanya-tanya, “is this the beginning or the end?”
Kemudian alur pun mundur ke muara konflik, di mana Raja Pyeongwon (Kim Pub Rae) mengalami intimidasi dari kedua suku yang berkoalisi untuk memonopoli garam sebagai sumber daya ekonomi saat itu. Saat raja mulai kehilangan power, Ratu Yeon (Kim So Hyun) menawarkan diri untuk berpatroli bersama putrinya ke wilayah suku-suku lain sekaligus meminta bantuan perlindungan.
Sepertinya bagi writer-nim yang paham dengan kegalauan penonton, ini adalah kode. Jika penonton makin penasaran dengan latar belakang terjadinya ending seperti itu, maka silakan lanjut menonton. Sementara kalau nggak siap sama ending-nya, boleh angkat kaki sejak 10 menit pertama, haha.
Interpretasi Cerita Rakyat Goguryeo
Ditengarai, ada banyak karya klasik yang merupakan sumber material cerita yang melatarbelakangi River Where the Moon Rises. Ada yang bilang drama ini berdasarkan novel dua edisi tahun 2010 berjudul “Princess Pyeonggang”.
Dalam press conference-nya sendiri, Ji Soo bilang bahwa dia senang bermain di sini dan sudah sering mendengar cerita tentang On Dal the Fool (babo ondal) sejak dia kecil.
Cerita yang dimaksud Ji Soo kemungkinan merujuk pada sebuah kisah dalam Samguksagi (History of Three Kingdoms) tentang seorang laki-laki miskin namun baik hati bernama On Dal yang hidup bersama ibunya yang buta. Sementara itu, Putri Pyeonggang kecil yang sering nangis sampai bikin orang kesel sering diancam ayahnya, Raja Pyeongwon, kalau tidak mau berhenti menangis, nanti dia akan dinikahkan dengan On Dal.
Nah, ternyata omongan orang tua memang sakti. Ketika sang putri dewasa mau dijodohkan dengan seorang pemuda bangsawan, sang putri menolak dengan keras. Ia teringat perkataan ayahnya sejak kecil bahwa dia akan dinikahkan dengan On Dal.
Akhirnya Putri Pyeonggang pun benar-benar pergi dari istana dan menemui On Dal untuk memberitahukan tujuan dan rencananya.
Apakah ini akan jadi reverse-Cinderella? Tentu tidak … karena dalam drama, On Dal sebetulnya adalah seorang anak kepala suku Sunnobu yang berwibawa dan disegani.
Totalitas Kim So Hyun
Nggak tanggung-tanggung, di sini Kim So Hyun memainkan dua (atau tiga?) peran yang berbeda. Sebagai Ratu Yeon (istri Raja Pyeongwon), sebagai Putri Pyeonggang (putri Raja Pyeongwon), dan sebagai Yeom Ga Jin (pendekar Cheonjubang).
Mengambil porsi sedikit di episode pertama saat dia menjadi ratu, saya takjub bahwa dia bisa tampil se-berwibawa itu dengan suara yang berat dan tegas. Walau dikatakan bahwa ratu masih muda, tetaplah nggak akan disangka dimainkan oleh aktris berusia 21 tahun.
Applause banyak-banyak buat Kim So Hyun yang memainkan karakter yang ambisius dan berkemauan keras. Jarang tersenyum nggak apa-apa, jadi warrior princess maupun jadi anak sekolah, aktingnya belum ada cela.
Sejauh ini, dua peran dalam dua episode pertama dapat di-switch dengan baik sama dia sehingga kita bisa memisahkan perannya sebagai Ratu dengan saat dia jadi Ga Jin. Lho, bukannya Putri Pyeonggang sudah ada di episode pertama? Adaa, tapi Pyeonggang muda masih dimainkan oleh Heo Jung Eun sampai dia menghilang dari kampung Sunnobu.
Penampilan Spesial Kang Ha Neul
Meski cuman muncul sebentar, tapi kemunculan Kang Ha Neul di sini sungguh mengesankan! Not just as an eye-candy, tapi karakter yang dibawakan juga mencuri perhatian pemirsa.
Sunnobu adalah salah satu suku di Goguryeo yang menempati dan menjaga area perbatasan. Dipimpin oleh Jenderal On Hyeop (Kang Ha Neul), suku ini setia terhadap negara dan memiliki rakyat yang berjiwa besar. Saat istana mengalami konflik sejak awal akibat intimidasi internal dari dua suku lainnya, Jenderal On Hyeop adalah harapan satu-satunya yang bisa menyelamatkan Goguryeo.
Pake baju perang, rambut digelung, dengan dagu yang sedikit brewok, Ha Neul sukses mencuri perhatian dan bikin kita berharap juga dia bisa hadir lebih lama di drama ini.
Tapi orang baik selalu pergi duluan, Jenderal dan Ratu harus mengalami tragedi takdir yang sama sehingga meninggalkan Pyeonggang seorang diri yang kelak berjuang mengembalikan harga diri Goguryeo.
Next Episodes …
Karena ini masih episode awal-awal, saya nggak mau spoiler walau sekadar bocoran dari trailer. Nanti nyambung tulisan lain atau podcast aja ya.
Kalau saya sih, yes, buat lanjutin drama ini karena suka sama genrenya meskipun kelam dan menegangkan. Harapan besar kepada sutradara Yoon Sangho yang sebelumnya menggarap sageuk juga seperti Saimdang, Memoir of Colors, dan Kingmaker : The Change of Destiny.
Buat yang masih menimbang-nimbang buat nonton atau enggak, yah drama ini memang pure sageuk yang nggak semua orang suka di mana isinya pasti banyakan seriusnya. Tapi mengingat drakor dengan latar belakang era Goguryeo itu nggak banyak (yang paling lejen itu Jumong), saran saya coba nonton aja dan amati perbedaan setiap drakor dengan setting dinasti yang berbeda.
Oh ya, satu lagi mohon jangan nyari-nyari di mana Pangeran Wang So berada, karena Goguryeo dan Goryeo, meski namanya mirip, adalah zaman yang berbeda 🙂
Drakorians since…i don’t know.
Meet me at dailyrella.com.
Tinggalkan Balasan