Annyeonghaseyo, Chingudeul! Tidak terasa ya, kita sudah tiba di hari pertama di bulan Maret. Gimana nih, apakah resolusi tahun barunya sudah mulai dijalankan? Atau, masih jauh panggang dari api? Yang penting kita harus tetap semangat, menjaga kesehatan, dan tetap menjalankan protokol kesehatan ya.
Tahukah Chingudeul, menonton drama Korea ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan lho. Seperti dibahas pada salah satu episode “Annyeonghaseyo Chingudeul” tahun 2020, menonton drakor bisa digolongkan sebagai katarsis, yaitu sebuah aktivitas untuk menyalurkan kelelahan psikologis atau beban emosi dengan melakukan hal-hal yang kita senangi.
Daftar Isi
Drakor Rasa Hollywood (?)
Ada satu hal yang patut kita tiru dari dunia perfilman Korea. Gak pakai lama, bahkan dalam situasi pandemi, mereka terus memproduksi drama dan film yang berkualitas. Dalam beberapa bulan terakhir ini saja ada banyak sekali drama Korea baru yang ditayangkan, memanjakan kita para bucin penggemarnya.
Beberapa tahun terakhir ini, dan seiring dengan merebaknya pandemi yang menyebabkan kita harus lebih banyak #dirumahsaja, drama Korea pun semakin mengglobal.
Lalu, entah kenapa, rasanya drama Korea kok makin mirip dengan film Hollywood, ya? Salah satunya, drama terbarunya Song Joong Ki yang berjudul “Vincenzo” ini.
Mulai dari judunya, ditambah lagi ketika menyaksikan teasernya. Mungkin karena aku pun penggemar film produksi Hollywood, sehingga aku mengenali beberapa ciri khas Hollywood di situ.
Jadi penasaran, akankah drama Korea mulai kehilangan jiwanya?
Drama ini adalah salah satu dari 15 drama Korea yang paling ditunggu di tahun 2021 menurut artikel di situs Majalah TIME. Selain “Vincenzo”, drama lain yang masuk dalam kategori ini adalah “Sisyphus: The Myth” dan drama sageuk “River Where The Moon Rises”.
Drama yang direncanakan sebanyak 16 episode ini tayang setiap hari Sabtu dan Minggu di tvN dan layanan streaming Netflix. Ketika premier drama “Vincenzo” dijadwalkan mengudara di Netflix tanggal 20 Februari 2021 yang lalu, aku pun langsung memasukkannya ke dalam daftar tontonan akhir pekan.
Setelah menonton tiga episode pertama, penasaranku cukup terjawab. Yuk, baca terus ya. Janji, spoilernya diusahakan setipis mungkin.
Sinopsis K-drama “Vincenzo”
Drama “Vincenzo” mengisahkan Vincenzo Cassano, seorang pria asal Korea Selatan yang terlahir dengan nama Park Joo Hyeong, yang diadopsi oleh keluarga Italia, Cassano, pada usia delapan tahun. Dia tumbuh besar di Italia dan menjadi seorang pengacara Italia, yang juga seorang consigliere, sebuah posisi yang sangat penting dalam organisasi mafia.
Consigliere artinya konselor atau penasihat. Kata ini dipopulerkan oleh novel The Godfather (1969) yang kemudian tahun 1972 diadaptasi menjadi film dengan judul yang sama.
Dalam konteks ini, consigliere adalah sebuah posisi penting dalam struktur organisasi mafia. Dia adalah tangan kanan dari boss mafia, yang kadang-kadang juga tampil untuk mewakili boss dalam pertemuan-pertemuan penting, baik di dalam organisasi mereka sendiri maupun dengan organisasi lain.
Consigliere adalah orang terdekat, orang kepercayaan kepada siapa boss berbagi rahasia. Consigliere “diizinkan” untuk berdebat atau mempertanyakan pendapat boss, dengan tujuan agar suatu rencana teruji dan aman untuk dilaksanakan. Pada intinya, sebuah organisasi mafia digerakkan oleh tiga orang, yaitu boss, underboss, dan consigliere.
Akibat suatu konflik antarkeluarga para mafia, dan seturut meninggalnya ayah angkatnya, Fabio Cassano, Vincenzo pun melarikan diri ke Korea Selatan.
Ternyata kedatangannya ke Korea Selatan tidak semata-mata untuk mencari selamat, namun ada agenda yang lebih penting lagi. Agenda tersebut berhubungan erat dengan sebuah gedung bernama Geumga Plaza.
Dan selanjutnya, jalan cerita bergulir seputar proses perebutan kepemilikan Geumga Plaza yang penuh dengan intrik dan politik.
Karakter yang Kuat
Salah satu hal yang paling aku kagumi dari drama Korea adalah detil dan karakter atau penokohan yang kuat. Dalam drama “Vincenzo” ini, tidak hanya para tokoh utama, namun para tokoh pendukung pun memiliki penokohan yang kuat.
Hampir setiap tokoh yang memiliki nama ditampilkan dengan ciri atau karakter tersendiri, yang langsung dapat kita kenali dari dua episode pertama.
Song Joong Ki sebagai Vincenzo Cassano
Karakter Vincenzo dalam drama ini adalah seorang antihero. Berdasarkan defenisi, antihero adalah tokoh utama di dalam cerita yang tidak memiliki kualitas atau atribut seorang pahlawan (hero). Dia biasanya punya karakter tokoh antagonis, misalnya melawan hukum namun tetap dimaklumi dan diterima di hati karena ganteng.
Seorang tokoh antihero tampil membela kebenaran dan keadilan, namun biasanya karena digerakkan kepentingan pribadi. Jadi bukan murni pengorbanan.
Tokoh Vincenzo diperankan oleh Song Jong Ki, dan menurutku Song Joong Ki berhasil memerankan karakter seorang antihero. Awal episode pertama saja sudah menampilkan sisi kejam seorang Vincenzo.
Totalitas akting kelihatan dari sorot dan kilat matanya ketika nyawa si penjahat bergantung pada seutas tali yang ada di tangannya. Dan tentu saja, dari umpatan-umpatan khas Italia, yang baik maknanya dimengerti maupun tidak, tetap berhasil bikin bucin penggemar dugeun-dugeun. Kapal oleng, Kapten!!
Jeon Yeo Bin sebagai Hong Cha Young
Hong Cha Young adalah seorang wanita berprofesi sebagai pengacara di Wusang Law Firm. Hong Cha Young digambarkan sebagai wanita berkarakter keras, pantang menyerah, dengan mulut tajam seperti silet. Hong Cha Young adalah anak dari seorang pengacara bernama Hong Yu Chan, dan bapak-anak ini sering sekali bertengkar karena berbeda prinsip sebagai pengacara.
Di episode awal, belum kelihatan sepak terjang seorang Cha Young yang sesungguhnya. Nantinya Cha Young akan bergabung dengan Vincenzo untuk menegakkan keadilan dan menghukum para penjahat yang kebal hukum dengan cara mereka. Menarique!
Tokoh Hong Cha Young diperankan oleh Jeon Yeo Bin. Jeon Yeo Bin, yang sebelumnya lebih banyak berkiprah di dunia layar lebar, digadang-gadang akan membawa angin segar bagi dunia drama Korea dengan kemampuan aktingnya yang kuat.
Walaupun di beberapa bagian karakter Hong Cha Young ditampilkan komikal sebagai unsur komedi dari drama, namun Cha Young juga ditampilkan sebagai seorang pekerja keras dan pengacara yang handal.
Taecyoon sebagai Jang Joon Woo
Jang Joon Woo adalah seorang lulusan sekolah hukum dari Amerika, yang bekerja di Wusang Law Firm sebagai pegawai magang dan menjadi asisten Hong Cha Young. Karena sekolah di luar negeri, Joon Woo, dengan gaya bicaranya yang sangat cepat, kerap menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan dengan atasannya, menjadikan Joon Woo sasaran kemarahan Cha Young.
Sejak episode awal, Joon Woo tampil sebagai asisten yang agak ceroboh dan canggung, namun sangat tulus dan berdedikasi pada atasan. Dia selalu memikirkan kepentingan dan keselamatan Hong Cha Young, bahkan mengajak Cha Young untuk keluar dari Wusang untuk bergabung dengan temannya dari Amerika yang berencana membuka biro hukum di Korea Selatan.
Nantinya bersama Vincenzo dan Cha Young, Joon Woo pun akan turut mengganyang para penjahat kebal hukum itu.
Tokoh Jang Joon Woo diperankan oleh Ok Taec Yeon, atau lebih dikenal dengan nama panggung Taecyeon, seorang KPop idol. Pada tahun 2008, Taecyeon memulai debutnya sebagai rapper bersama grup 2PM. Kemudian setelah mendapatkan beberapa kali kesempatan tampil solo, akhirnya pada tahun 2018 Taecyeon menandatangani kontrak eksklusif dengan 51K, agensi yang didirikan oleh So Ji Sub.
Walaupun demikian, Taecyeon tetap menjadi bagian dari 2PM. Karier aktingnya dimulai di tahun 2010, dimana Taecyeon bermain dalam drama “Cinderella’s Sister”. Sejak saat itu, hampir setiap tahun Taecyeon bermain dalam drama Korea, beradu akting dengan sederet nama besar, seperti Kim Soo Hyun, Bae Suzy, Kim Tae Hee, Seo Ye Ji, dan Woo Do Hwan.
Yoo Jae Myung sebagai Hong Yu Chan
Hong Yu Chan adalah seorang pengacara yang berani dan vokal, pemilik biro hukum Jipuragi. Hong Yu Chan tidak suka karena putrinya, Ca Young, bekerja pada Wusang, yang salah satu kliennya adalah Babel Group, sebuah perusahaan besar yang melakukan banyak kecurangan.
Saking kesalnya, sampai-sampai ia secara legal menyatakan putus hubungan dengan putrinya, dan melarang Hong Cha Young memanggilnya dengan sebutan appa, abeoji, daddy, dan sederet panjang sebutan “ayah” lainnya.
Mungkin bisa dikatakan Hong Yu Chan adalah tokoh hero dalam drama ini, dimana ia mengorbankan dirinya demi membela hak kaum tertindas dalam proses hukum. Salah satu kalimatnya yang sangat berkesan adalah “Melarikan diri bukanlah tindakan untuk menyelamatkan diri, tetapi itu tindakan yang membahayakan nyawa orang lain”.
Tokoh Hong Yu Chan diperankan oleh Yoo Jae Myung. Penggemar drama Korea pasti sudah sangat familiar dengan aktor yang satu ini.
Jae Myung jarang tampil sebagai tokoh utama, namun penampilannya selalu meninggalkan kesan yang mendalam. Pada drama Itaewon Class, Jae Myung berperan sebagai Jang Dae Hee, pemilik Jang Ga Group, dan pada drama Stranger, dia berperan sebagai Lee Chang Jun. seorang kepala di kantor kejaksaan.
Memakai istilah teman sekelas di Drakor Class, Cho Rijo, tokoh yang diperankan Yoo Jae Myung tampil sebagai perekat cerita. Chingudeul bisa mendengarkan obrolan kami pada podcast berjudul “Drakor Rasa Hollywood”.
Tokoh Antagonis
Dalam drama ini ada beberapa tokoh antagonis. Antara lain Choi Myung Hee, yang diperankan oleh Kim Yeo Jin, seorang wanita yang tidak mempedulikan penampilannya, mantan jaksa yang kemudian bergabung dengan Wusang. Dia digambarkan sebagai karakter yang cerdik dan licik, dan sangat gemar zumba.
Ada juga Jang Han Seo, yang diperankan oleh Kwang Dong Yeon, yang menjadi pemimpin Babel Group. Namun sepertinya Jang Han Seo ini hanyalah pemimpin boneka. Dia dikendalikan oleh seseorang yang lebih berkuasa.
Yay or Nay?
Drama “Vincenzo” ini adalah drama pertama Song Joong Ki yang aku tonton. Nama besar Song Joong Ki seakan menjadi jaminan yang mebuat drama ini ditunggu-tunggu oleh segenap drakorian.
Walaupun penampilan dan akting Song Joong Ki dalam drama ini patut diacungi jempol, namun menurutku tokoh-tokoh lain, dengan karakternya masing-masing yang punya ciri khas, turut mendukung dalam membentuk cerita dan memberi warna yang istimewa dalam drama ini.
Sebelum menonton drama ini, seperti yang aku sampaikan di awal, aku sempat menduga-duga apakah drama “Vincenzo” ini akan menjadi drakor rasa Hollywood.
Namun setelah menyaksikan tiga episode pertama, dengan lega aku bisa mengatakan bahwa drama ini tetap memiliki ciri khas drama Korea. YAY! Bagian “Hollywood”nya hanya terasa ketika mengisahkan kejadian yang sehubungan pertikaian antarkeluarga mafia. Wajar saja kan?
Semoga saja drama ini akan konsisten menampilkan ke-drama Korea-annya sampai episode terakhir.
Satu hal lagi, drama ini bergenre “romance-crime-comedy”. Iya, ini romcom, cuy! Oleh sebab itu, sebagai seorang romance junkie aku pun merasa terpanggil untuk menontonnya.
Aku sudah bisa membayangkan bagaimana romansa akan muncul, bertunas, berakar, dan bersemi antara Vincenzo dan Hong Cha Young. Lo amo!
Natural born romance junkie with introverted sensing and extroverted thinking.
Setelah lama vakum, kembali rutin menulis di blog http://dwitobing.blogspot.com/ .
Penggemar makanan enak, pecandu kisah cinta, dan pengagum para oppa tampan.
Tinggalkan Balasan