Drama Korea dikenal dengan kekayaan ragam kisah dan karakternya. Apa saja bisa dibungkus dalam kemasan yang menarik, membuat kita, yang menontonnya, selalu bisa belajar hal-hal yang baru. Salah satunya adalah tentang musik klasik.
Musik klasik identik dengan eksklusif, mewah, monoton, dan buat sebagian orang mungkin membosankan. Belum lagi kalau membahas teori dan sejarah musik. Topik yang berat. Namun ketika dikemas dalam kisah drama Korea yang romantis, feelnya jadi berbeda. Musik klasik yang tadinya terdengar membosankan, menjadi lebih menarik (setidaknya tidak terlalu membosankan), lebih akrab di telinga, dan mengena di hati ketika disajikan bersama dengan kisah cinta. Drama Korea membuat siapapun bisa menikmati musik klasik, tanpa musik itu kehilangan maknanya.
Drama “Beethoven Virus” (2008) adalah drama Korea pertama yang mengusung tema ini. Kemudian ada drama “Naeil’s Cantabile” (2014), yang juga menampilkan orkestra lengkap, namun dikemas dalam kisah romance comedy. Luar biasa ya kreativitas mereka. Dan ketika sebuah orkestra dipimpin oleh seorang Park Bo Gum, otomatis para bucin cinta musik klasik, haha
Sebelum kedua drama tersebut, musik klasik sudah digunakan menjadi soundtrack pada beberapa drama. Siapa yang tidak terhanyut mendengarkan petikan gitar klasik “Romance d’Amour” pada drama “Autumn in My Heart/Endless Love” (2000), atau alunan piano “Premonition” pada drama “Winter Sonata” (2002).
Tahun 2020 ini, ada 3 drama yang mengusung tema musik klasik, yaitu:
- “A Piece of Your Mind” (Chae Soo Bin – Jung Hae In), drama yang baru saja rampung,
- “Do You Like Brahms” (Park Eun Bin – Kim Min Jae),
- “DoDoSolSolLaLaSol” (Go Ara – Lae Jae Wook) yang masih ongoing.
Sejak awal penayangannya, drama “DoDoSolSolLaLaSol” sudah mencuri hatiku sejadi-jadinya. Tidak hanya karena pemeran utamanya adalah Lee Jae Wook, uri beloved dongsaeng, dimana ini adalah drama pertama Lee, si Rookie yang berprestasi, menjadi pemeran utama. Aktingnya sebagai Sun Woo Jun membuat gemas para penggemar; malu-malu tapi menyimpan rindu, “shiro” tapi “let’s go”. Chemistry Jun dan Goo Ra Ra (Go Ara) pun tidak berlebihan dan sesuai dengan latar kisah masing-masing karakter.
Daftar Isi
Teori Musik Dalam Drama “DoDoSolSolLaLaSol”
Drama ini tidak hanya mengakrabkan penggemarnya dengan musik klasik, tetapi juga dengan teori musik. Banyak istilah musik digunakan dalam drama ini, antara lain adalah staccato, accompaniment, dan da capo.
Staccato artinya nada dimainkan secara terputus-putus atau pendek pendek. Accompaniment artinya musik pengiring. Da Capo yang menjadi judul episode 3, yang artinya “kembali ke awal”. Pada episode ini dikisahkan Ra Ra yang bangkit dan mulai menyusun kembali kehidupannya dari nol.
Ketika tulisan ini dibuat, drama “DoDoSolSolLaLaSol” sudah tayang sebanyak delapan episode. Dalam setiap episode penonton disuguhi dengan setidaknya satu lagu klasik. Tulisan ini akan mengulas lima lagu yang paling istimewa:
Twinkle Twinkle Little Star
Judul drama “DoDoSolSolLaLaSol” diambil dari tujuh nada awal lagu ini. Lagu ini sudah sangat akrab bagi kita. Mungkin hampir setiap anak di negara ini, dan banyak negara lain, mengenal dan bisa menyanyikan lagu ini dengan baik. Kita juga belajar mengenal dan mengeja alfabet dengan melodi yang sama.
Melodi lagu ini berasal dari sebuah lagu pastoral dari tahun 1740, dan pertama kali dipublikasikan tahun 1761. Kemudian diduga lagu ini secara lengkap (melodi dan lirik) pertama kali dipublikasikan tahun 1774, dengan judul “La Confidence Naive” atau yang dikenal juga dengan “Ah! Vous dirai-je Maman” (bahasa Perancis, terjemahan bahasa Inggris: “Oh! Shall I tell you, Mama”), yang diambil dari kalimat pertama dari lirik lagu.
Simak lagu dan liriknya dalam video berikut ini:
Kemudian lagu ini digubah dalam banyak bahasa dan dalam berbagai tema. Salah satu yang paling dikenal adalah “Twinkle Twinkle Little Star” dan “Alphabet Song” dalam bahasa Inggris, yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Lirik lagu “Twinkle Twinkle Little Star” sendiri diambil dari puisi “The Star”, yang ditulis oleh Jane Taylor dari awal abad ke-19.
Melodi “Ah! Vous dirai-je Maman” juga menginspirasi banyak musisi ternama, seperti Joseph Haydn dan Johann Bach, menuliskan komposisi musik klasik. Yang paling terkenal adalah komposisi yang dituliskan oleh Wolfgang Amadeus Mozart, yaitu “Twelve Variations on Ah! Vous dirai-je Maman”. Mengagumkan ya, sebuah melodi bisa dikembangkan menjadi dua belas variasi komposisi yang berbeda. Jenius!
Maiden’s Prayer
Pada episode tiga, dikisahkan Kakek Kim Man Bok mendengarkan Ra Ra memainkan lagu ini di taman lalu menangis. Rupanya lagu ini merupakan kenangan terakhir antara Kakek dengan mendiang istrinya. Lagu ini meninggalkan kesan yang sangat dalam, sampai-sampai Kakek meminta Ra Ra untuk mengajarnya bermain piano khusus untuk memainkan lagu itu,
Lagu The Maiden’s Prayer (dalam bahasa aslinya, Polandia :”Modlitwa dziewicy”) adalah sebuah komposisi piano yang dibuat oleh seorang wanita musisi Polandia bernama Tekla Bądarzewska-Baranowska, yang dipublikasikan pertama sekali tahun 1856 di Warsawa. Tekla menuliskan 35 komposisi piano selama hidupnya yang relatif singkat (Tekla meninggal di usia 20-an), dan The Maiden’s Prayer ini adalah yang paling terkenal.
Uniknya, lagu “The Maiden’s Prayer” ini digunakan sebagai lagu penanda truk pengangkut sampah di Taiwan, sehingga masyarakat tahu akan ada truk sampah yang lewat. Banyak perantau dari Taiwan, atau yang pernah menjadi pendatang untuk bekerja di sana, yang bernostalgia dengan masa-masa kehidupannya di sana setiap kali mendengarkan lagu ini. Lagu ini membangkitkan kenangan manis masa kecil mereka, atau masa-masa sulit ketika berjuang sendirian di negeri orang.
Night and Dream
Pada awal episode 5, Jun memainkan melodi lagu ini dengan gitar, dan aplikasi gawainya memainkan musik pengiring (accompaniment).
Lagu “Night and Dream” (dalam bahasa aslinya Jerman: Nacht und Träume) adalah lagu yang diciptakan oleh Franz Schubert dalam komposisi vokal dan piano, yang dipublikasikan tahun 1825. Liriknya berasal dari sebuah puisi karya Matthaus von Collin, seorang sastrawan Vienna.
Lagu ini adalah sebuah meditasi, sehingga aslinya dinyanyikan dalam melodi sangat lambat. Lagu ini menggambarkan refleksi, perenungan di malam hari yang dihiasi mimpi. Namun ketika matahari terbit, malam pun berganti, dan mimpi pun berakhir.
Simak lagu “Night and Dream” dengan melodi dan pengiringnya dalam video ini:
Plaisir d’ Amour
Pada episode 8, Jun memainkan lagu ini pada piano setelah mempelajarinya sendiri secara otodidak. Ra Ra sangat terharu mendengarkan Jun memainkan lagu ini. Meskipun cara bermainnya masih sangat berantakan, namun sangat menyentuh. Belakangan, setelah Jun tahu maknanya, Jun berkata dia menarik kembali lagu ini.
Lagu “Plaisir d’ Amour” (bahasa Perancis, dalam bahasa Inggris: “The Joy of Love”) diciptakan oleh Jean-Paul-Égide Martini, yang juga dikenal dengan nama Martini Il Tedesco. Biasanya lagu-lagu romantis diciptakan oleh orang Perancis, tetapi Martini, yang terlahir dengan nama Johann Paul Aegidius Martin, aslinya berasal dari Bavaria.
Judul dan melodi lagu ini mengisyaratkan kisah cinta yang merayu memanja. Namun, sebenarnya lagu ini menceritakan tentang tragisnya patah hati. Lirik lagu ini diambil dari puisi by Jean-Pierre Claris de Florian, yang diterbitkan dalam novelnya berjudul “C’elestine”. Simak saja penggalan lirik lagu ini dalam bahasa Perancis dan terjemahan bahasa Inggris, berikut:
Plaisir d'amour ne dure qu'un moment (The joy of love lasts only a moment) Chagrin d'amour dure toute la vie (The grief of love lasts a lifetime) J'ai tout quitté pour l'ingrate Sylvie (I gave up everything for ungrateful Sylvia) Elle me quitte et prend un autre amant (She is leaving me for another lover) Plaisir d'amour ne dure qu'un moment (The pleasure of love lasts only a moment) Chagrin d'amour dure toute la vie (The grief of love lasts a lifetime).
Mungkin kalau sahabat drakorclass dengar lagu ini, ada bagian yang rasanya familiar. Yup, melodi lagu “Can’t Help Falling in Love”, yang pertama sekali dipopulerkan oleh Elvis Presley pada tahun 1961, memang terinspirasi dari lagu ini.
Je Te Veux
Lagu “Je Te Veux” (bahasa Perancis, dalam bahasa Inggris : “ I Want You”) adalah lagu yang sejauh ini paling sering dimainkan dalam drama “DoDoSolSolLaLaSol”, selain lagu “Twinkle Twinkle Little Star”.
Pada episode 2, Ra Ra dan Dr. Cha mendengarkan lagu ini dimainkan dalam komposisi piano, clarinet, dan cello, di lobby rumah sakit tempat Ra Ra dirawat. Lalu, pada episode 3, Ra Ra memainkan lagu ini untuk menyemangati Jun yang membersihkan rumah setelah pesta peresmian LaLa Land. Kemudian pada episode yang sama, Dr. Cha datang mengunjungi LaLa Land, lalu memainkan lagu yang sama.
Lagu “Je Te Veux” ditulis pada tahun 1897 oleh Eric Satie, seorang komposer dan pianis Perancis, dan liriknya oleh Henry Pacory. Lagu ini pertama sekali dinyanyikan oleh Paulette Darty, yang selalu menyanyikan lagu-lagu ciptaan Satie.
Berikut penggalan pertama dari lagu “Je Te Veux”, dalam bahasa Perancis dan terjemahan bahasa Inggris:
J’ai compris ta détresse (I understand your distress) Cher amoureux (Dear lover) Et je cède à tes voeux (And I yield to your wishes) Fais de moi ta maîtresse (Make me your mistress) Loin de nous la sagesse (Far from us is wisdom) Plus de tristesse (No more sadness) J’aspire à l’instant précieux (I look forward to the beautiful) Où nous serons heureux (When we will be happy) Je te veux (I want you)
Lagu ini dituliskan Satie untuk kekasihnya Suzanne Valadon, seorang model dan pelukis). Satie sangat terobsesi dengan Valadon. Lagu ini merupakan pernyataan cinta Satie kepada Valadon, dan berharap Valadon membalas cintanya. Pada hari kedua Satie mengenalnya, Satie langsung melamar Valadon untuk menikah dengannya. Namun mereka tidak menikah dan hubungan itu hanya berlangsung selama enam bulan; Valadon pun meninggalkan Satie yang patah hati.
Menurut catatan, sebelum dan sesudah mengenal Satie, Suzanne Valadon telah menikah beberapa kali. Namun hal tersebut tidak menghalangi Satie jatuh cinta kepada Valadon, bahkan meminta Valadon menikahinya.
Pada scene dimana Ra Ra memainkan lagu ini untuk Jun, Ra Ra menceritakan tentang kisah cinta yang ada di baliknya kepada Jun. Karena cerita itu, dan juga melihat wajah Jun ketika mendengarnya, aku jadi menghubungkan kisah lagu ini dengan kisah Jun – Ra Ra.
Ah, semoga kisah ini berakhir bahagia seperti yang kuharap-harapkan. Wahai writernim, berbaik hatilah!
(disarikan dari berbagai sumber)
Natural born romance junkie with introverted sensing and extroverted thinking.
Setelah lama vakum, kembali rutin menulis di blog http://dwitobing.blogspot.com/ .
Penggemar makanan enak, pecandu kisah cinta, dan pengagum para oppa tampan.
Tinggalkan Balasan