Kdrama Navillera baru berakhir tadi malam, dan episode terakhir drama ini sukses bikin saya meneteskan air mata. Seperti dugaan, memang drama ini banyak mengandung bawang. Tapi ini bukan melodrama, dan pelajaran hidupnya sangat banyak, salah satunya untuk segera lakukan apa yang kita inginkan, dan jangan tunggu sempurna untuk memulai.
Bukan cuma di episode terakhir saja saya meneteskan air mata sedih, haru dan bahagia. Yang jelas hampir setiap episodenya ada hal-hal yang sangat menyentuh hati (dan dijadikan kutipan sebagai pengingat diri).
Drama Navillera ini lebih bagus dari drama romcom manapun, saya sangat suka dengan penggambaran hubungan kekeluargaan dan pertemanan antara tiap tokohnya. Tentang Kesan pertama dramanya bisa dibaca dulu tulisan saya sebelumnya, yang jelas buat saya Navillera menarik sejak episode pertama.
Ada banyak sekali hal yang menarik untuk diceritakan dalam drama ini, sampai saya bingung mau bahas mulai dari mana. Kalau kamu sedang mencari tontonan yang bermakna, saya sangat menyarankan menonton drama Navillera ini. Sangat terinspirasi melihat bagaimana 2 orang yang sangat jauh perbedaan usia, bisa saling mendukung satu sama lain dalam meraih mimpinya.
Daftar Isi
Sinopsis Navillera
Siapa tahu ada yang belum tahu, dan dari tadi bingung kenapa sih foto di depan ada kakek-kakek pake baju balet? Singkatnya cerita ini memang tentang Kakek Shim (diperankan oleh Park In Hwan) yang baru berulang tahun ke 70 tahun dan seorang pemuda umur 23 tahun bernama Chae Rok (diperankan oleh Song Kang).
Kakek Shim ini baru saja didiagnosa Alzheimer oleh dokter. Di saat dia sedang ling lung, dia melihat Chae Rok yang sedang latihan balet untuk mempersiapkan kompetisi. Kakek Shim pun jadi ingat kembali dengan keinginan masa kecilnya untuk main balet.
Kakek Shim memberanikan diri meminta ikut belajar balet, awalnya reaksi semua orang termasuk Chae Rok merasa permintaan si kakek ini mustahil. Tapi, ternyata dengan kesungguhan si kakek dalam mengerjakan tantangan (dan latihan setiap hari), dia akhirnya diterima menjadi murid balet. Kalau seorang teman sekelas drakorclass bilang belajar balet di umur 30 tahun saja cukup sulit, coba kebayang ga bagaimana belajar balet di umur 70 tahun.
Dalam 12 episode drama ini, tentu saja tidak semua terlihat berjalan mulus, ada banyak ditunjukkan naik turunnya kehidupan. Bukan cuma kehidupan kakek Shim, tapi juga kehidupan Chae Rok dan tentunya kehidupan para pemeran pendukung dari drama ini.
Tentu saja cerita utama dari Navillera ini adalah bagaimana Kakek Shim dan Chae Rok dalam mengejar cita-cita menjadi balerino. Untuk kakek Shim, dia hanya ingin setidaknya sekali melakukan sesuatu yang dia suka untuk dirinya sendiri. Untuk Chae Rok, tentunya menjadi balerino profesional yang diakui dunia.
Walaupun cerita utama tentang balerino, tapi menurut saya semua orang bisa banget relate dengan drama ini. Ya sebagai anak muda yang sedang mencari apa yang dia suka, ataupun sebagai orang tua yang berharap yang terbaik untuk anak. Ada juga sebagai pasangan yang mendukung apapun mimpi dari pasangannya.
4 Alasan Menonton Drama Navillera
Ada beberapa alasan kenapa drama ini sangat saya rekomendasikan,
1. Drama untuk semua anggota keluarga
Drama Navillera yang diangkat dari Webtoon ini diberi rating 13+ oleh Netflix, tapi menurut saya, drama ini aman ditonton bersama keluarga. Anak remaja yang masih belajar tentang kehidupan, ataupun orang tua yang sudah sering merasa tak berdaya. Selalu ada hal yang bisa dipelajari.
Bahkan buat saya, ada banyak sekali pelajaran tentang menjadi orang tua, dan menjadi anak. Bagaimana mama saya yang usianya juga tidak berbeda dengan Kakek Shim, dan bagaimana saya terkadang berlaku seperti anaknya si kakek yang suka terlalu memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang saya suka (padahal anak saya tidak suka).
2. Bisa Menikmati Keindahan Balet
Saya tidak pernah belajar balet. Dari kecil tidak pernah ada keinginan untuk menari balet. Saya juga belum pernah menonton pertunjukan balet. Tapi satu yang bisa terlihat dengan jelas, balet itu tidak mudah dan terlihat indah.
Sejak awal, banyak ditunjukkan bagaimana Chae Rok dan Kakek Shim latihan balet. Sebagai penonton yang tidak tahu balet, saya jadi dikenalkan dengan beberapa istilah kata yang digunakan dalam latihan balet.
Ada cukup banyak tarian balet ditunjukkan, terutama tentunya di bagian pementasan utama. Salut juga untuk totalitas Song Kang, dia berlatih balet selama 6 bulan khusus untuk berperan dalam drama ini.
Kalau saya yang tidak kenal balet saja bisa menikmati keindahan balet dalam drama ini, saya rasa untuk penonton yang pernah belajar balet pastinya lebih bisa menikmati drama ini.
3. Pelajaran Kehidupan Untuk yang Mau Belajar
Ada banyak sekali pesan kehidupan di drama ini, penekanan pada temukan apa yang membuatmu bahagia, tidak ada kata terlambat untuk memulai sampai dengan selalu ada kesempatan untuk yang mau berusaha.
Bahkan disebutkan juga, tidak usah menunggu sempurna kalau mau memulai. Mulai saja, dan perbaiki sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu. Lakukan saja walaupun kita tidak merasa siap.
Kenapa saya sebut pelajarannya untuk yang mau belajar? Karena setiap orang bisa mendapat pelajaran yang berbeda dari tontonan yang sama. Tentunya kita tidak bisa memaknai semua mentah-mentah ya. Jangan karena mengejar mimpi jadi ga berpjak pada realita lagi.
4. Cerita Tuntas dalam 12 Episode
Walaupun Navillera ini hanya 12 episode, tapi kisahnya berlangsung dalam kurun waktu 4 tahun (dengan adanya percepatan 3 tahun kemudian di episode terakhir).
Dalam kurun waktu 4 tahun itu, dikisahkan bagaimana progres dari setiap orang, setelah melihat kesungguhan kakek Shim dalam belajar balet. Semua tokoh dalam drama Navillera ini belajar juga dari hubungan kakek Shim dan Chae Rok yang saling mendukung dan menjadi lebih baik.
Semua rasa penasaran saya dari 2 episode pertama drama Navillera juga terjawab tuntas. Dan buat saya, drama yang bagus itu kalau endingnya tidak memiliki multiinterpretasi.
Too good to be true? Tidak juga loh, ada banyak bagian kegagalan diceritakan juga dalam drama Navillera ini. Yang tak kalah penting itu bagaimana belajar dari kegagalan untuk menjadi lebih baik.
Penutup
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan dari drama Navillera, tapi rasanya cukup dulu untuk tulisan kali ini.
Sebagai penutup, saya kasih kutipan lagi saja ya dari drama Navillera ini. Kata-kata bijak dari kakek Shim ke cucunya, yang diberikan kembali oleh cucunya ke kakeknya (ah manis sekali).
When you want something with all your heart, you shine brighter than anyone. My Grandpa taught me that.
Shim Eun Ho, Navillera
Oh ya, baru di drama Navillera ini saya bisa menahan diri untuk tidak mempercepat ke bagian akhir ketika menontonnya, walaupun penasaran. Saya yang biasanya tidak tahan dengan alur lambat dari sebuah drama, bisa menikmati penyajian drama ini tanpa mempercepat terutama di 2 episode terakhir.
Yuklah, langsung ditonton saja di Netflix Kdrama Navillera, mumpung sudah lengkap episodenya. Siapkan tissue dan catatannya (buat mengumpulkan kutipan bermakna dari Navillera, hehehe).
Blogger, Wife, Mom of 2 boys, Homeschooler, Crafter.
Nonton drakor (terutama romcom) untuk hiburan dan mencari ide untuk dituliskan.
Catatan belajar dan hobi tentang menulis, blog, Canva dan Kinemaster bisa dibaca di https://risna.info
Tinggalkan Balasan