Agaknya drama Korea bertema AI atau kecerdasan buatan akan merajai kembali tema dasar drama Korea terbaru selanjutnya di akhir tahun 2020 hingga tahun mendatang. Meski “Start Up” sedang merajai seluruh hati penontonnya, yang mana banyak hal bisa didiskusikan alot. Segala warna ada dalam drama “Start Up” mulai dari konflik tim Ji Pyeong atau Do San, istilah Machine Learning dan AI, bisnis, dan update prediksi plot ceritanya.
Tema Artificial Intelligence Naik Daun
Drama “Start Up” yang bertema AI telah banyak dibicarakan orang, menjadi topik postingan dan story para artis Indonesia, digunakan para copywriter dari beragam bidang; mulai dari keuangan, bisnis, saham, ahli percintaan, sampai marketer. Kemudian MBC ikut mengeluarkan drama “Please Don’t Date Him” yang temanya mirip “Start Up”, yang sukses meraih minat penonton di setiap episode. Perbedaannya, “Please Don’t Date Him” ini keren banget buat ditonton kalau lagi pengen ketawa lepas, dan siapa tau juga mau coba kehidupan tanpa teknologi dan sosmed, kayak pemeran utama prianya hehehe
Drama “Please Don’t Date Him” ini terkesan akan jadi tandingan “Start Up”, dimana sejak 2019 Bae Suzy, pemeran utama wanita di “Start Up”, memutuskan keluar dari JYP Entertainment; sedangkan pemeran utama wanita “Please Don’t Date Him” berasal dari JYP Entertainment.
Yups… Setelah drama “Lonely Enough To Love” atau “Love is Annoying but I Hate Being Lonely” selesai tayang di MBC pada eps yang ke 10 (ps: saya baru di eps 9 karena sempat kiciwi dengan alurnya di eps 7 dan 8) maka drakor “Please Don’t Date Him” muncul di tengah gemuruhnya “Start Up” yang sedang berada di episode titik klimaks alias berdarah-darah bagi para pendukung Tim Do San dan Ji Pyeong.
Tentang Drama “Please Don’t Date Him”
Drama ini menceritakan tentang sebuah kulkas yang dirancang untuk merekomendasikan makanan terbaik setelah diberikan informasi tertentu seseorang. Ya bercanda, meenn, masa’ kulkas yang jadi artis drama Korea hehehe.
“Please Don’t Date Him” ini dibintangi oleh Kim Byul, yang sekarang berganti nama panggung menjadi Song Ha-yoon, yang berperan sebagai programmer alat elektronik yang berbasis kecerdasan buatan. Penulis, sih, jatuh cinta nonton drama ini karena kangen Jang Geun Suk, hehehe, dimana si aktris ini pernah bermain bersama Jang Geun Suk di film lawas tahun 2008 yang berjudul “Baby and I”, dan perannya di dalam drama itu sangat membekas.

(sumber Pinterest)

Song Ha-Yoon, yang actually umurnya sudah kepala tiga, memutuskan berganti nama panggung dari Kim Byul karena beranggapan nama itu lebih cocok untuk remaja. Sementara itu, lawan mainnya di drama ini adalah Lee Jun Young, masih 24 tahun dan berperan sebagai petugas pemadam kebakaran yang sangat tidak mau melek teknologi dan tidak punya sosial media. Wah, beneran bertolak belakang banget sebenarnya sama drama “Start Up”, kan, yang sangat menonjolkan update iptek untuk kemudahan hidup.

Terciptanya kulkas ini membawa dampak yang malah sangat besar, baik negatif dan positif, dalam kehidupan pribadi para pemeran utamanya. Memang kalau disimak benar-benar, ketika zaman semakin maju maka dampaknya malah kayak kemunduran bagi penggunanya, yaitu manusia itu sendiri, sebagai penciptanya. Nggak usah kayaknya penulis jelaskan, nanti ada yang kegeeran karena lagi-lagi kata-katanya dicatut, hehehe. Kalian jadi ingat nggak, sih, kata kata ayah Do-San di “Start Up” yang juga kesusahan, karena kecepatan kemajuan zaman itu malah seperti nggak terlalu mendukung orang-orang tertentu yang nggak ngerti teknologi? Hiks
Drama ini memang ada bumbu genre fantasinya karena masih belum dijelaskan bagaimana sebuah kulkas bisa memasukkan data pribadi dan real time informasi seseorang kayak setoran KLIP (ke google doc), sementara pembuatnya merasa tidak pernah melakukan input data. Bahkan pembuatnya sudah pernah hampir merusak kulkas ciptaannya karena selalu gagal setiap kali presentasi uji coba model.

Kesan dari 2 Episode Pertama
Ketika sudah masuk episode ke-2, segala emosi jiwa dan ikatan konflik cerita dalam diri penulis serasa malah semakin diaduk, setelah sebelumnya di episode perdana dibikin kesal dengan cerita mantan calon suami. Ceritanya mulai dari persahabatan, dunia kerja, dunia forum atau grup obrolan, hubungan anak orang tua, tempat kerja dan isinya, dan peringatan untuk berhati-hati dalam memasukkan informasi pribadi ke ranah media maya.
Sampai di cuplikan episode ke-3, penulis semakin kesengsem karena ada juga pemain pria yang sangat penulis sukai perannya ketika menjadi koki di drama Korea “Best Chicken”. Yah, mungkin karena belakangan drama keluaran MBC suka sekali memasukkan sedikit misteri yang nggak penting tapi malah bikin kepikiran untuk orang yang suka hal-hal detail, sebagaimana ada juga di drama sebelum ini, jadinya rasanya worth banget nonton “Please Don’t Date Him” hingga akhir episode nantinya. Semoga lah ya.
Untuk pemirsa yang suka drama yang sudah completed mending sabar-sabar aja nonton drama ini sambil bacain teaser di grup obrolan, karena drama ini hanya tayang satu episode per minggunya. Kalau penulis, sih, karena lagi pengen nonton drama yang genre romcom aja. Plus, kayak yang penulis bilang di awal, ada perbedaan jauh pada umur antara pemeran utama wanita dan pria, jadinya bisa saja berubah menjadi noona romance.😆

Sekian first impression dari penulis tentang drama “Please Don’t Date Him” yang bisa ditonton di VIU. Penulis berharap chingudeul menyukai tulisan ini. Kalau ada saran dan lainnya yang mendukung silahkan tulis komentar, ya.
Kamsahamnida dan Saranghae…
Young Mom, Wife dan Pemirsa Drama Korea Superb Pilihan || Menulis demi apresiasi diri sendiri II my curiosity copies https://www.tumblr.com/blog/rowsee || my other side https://rowsee.medium.com/
Tinggalkan Balasan