Annyeonghaseyo!
Akhirnya saya menonton drama romantis “Do You Like Brahms?” setelah penasaran mendengar review dari teman-teman yang sudah menonton terlebih dahulu.
Banyak yang bilang dramanya manis banget, romantis abis, dan bikin nostalgia dengan kehidupan cinta masa kuliah dulu. Makin penasaran karena ceritanya mengangkat kehidupan pemain musik dan panggung orkestra.
Selama kuliah di tahun 2009-2014 lalu, saya merupakan salah satu anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang musik orkestra. Menonton drama ini tentu sangat membuat saya mengenang kembali masa-masa tersebut.
Jika dalam tulisan sebelumnya salah satu kontributor drakorclass sudah membahas mengenai kehidupan cinta Park Joon Young (Kim Min Jae) dan Chae Song Ah (Park Eun Bi), saya akan mengulas sedikit tentang dunia panggung orkestra, yang berkaitan dengan drama “Do You Like Brahms?”.
Baca juga : Do You Like Brahms? Karena Cinta Butuh Waktu
Daftar Isi
Tentang “Do You Like Brahms?”

Drama ini berkisah tentang seorang mahasiswi bernama Chae Song Ah yang sebelumnya kuliah di jurusan ekonomi lalu pindah ke jurusan musik klasik di universitas terkenal di Korea Selatan karena mengikuti kata hatinya.
Ia ingin sekali menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang pemain biola. Kecintaannya pada biola membuatnya mengambil keputusan yang tidak disetujui oleh kedua orang tuanya, terutama ibu dari Chae Song Ah yang lebih ingin anaknya menjadi PNS.
Chae Song Ah kemudian bertemu dengan seorang pianis terkenal yaitu Park Joon Young. Joon Young sudah memenangi berbagai kompetisi piano tingkat dunia. Setelah beberapa kali bertemu, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk berteman sebelum akhirnya saling jatuh cinta.
Mulanya, Chae Song Ah dan Park Joon Young memiliki cerita cintanya masing-masing. Kisah cinta mereka dalam drama ini terinspirasi dari kisah cinta musikus terkenal di abad ke-19 yaitu Johannes Brahms.
Dalam sejarahnya, Brahms bersahabat dengan musikus jenius lainnya yaitu Robert Schumann. Brahms kemudian jatuh cinta pada Clara Schumann yang tidak lain adalah istri dari Robert Schumann.
Clara, yang begitu mencintai Robert, dikisahkan tidak membalas perasaan Brahms. Hingga akhirnya Robert Schumann meninggal dunia karena sakit, Clara dan Brahms tetap mempertahankan hubungan mereka sebagai sahabat.

Dalam drama ini, Chae Song Ah terlibat cinta segitiga dengan sahabatnya, yaitu Yoon Dong Yoon (Lee You Jin) dan Kang Min Sung (Bae Da Bin). Sementara, Park Joon Young juga terlibat cinta segitiga dengan kedua sahabatnya, yaitu Han Hyeon Ho (Kim Sung Cheol) dan Lee Jun Kyung (Park Ji Hyun).
Cerita dan konflik yang disajikan dalam drama “Do You Like Brahms?” cukup realistis dengan kehidupan sehari-hari. Ceritanya berputar di area pertemanan, keluarga, sekolah, dan percintaan anak muda.
Kisah cintanya pun malu-malu kucing khas anak muda yang baru pertama kali merasakan berbunga-bunganya saat cinta mereka bersemi. Jadi, kalau kalian ingin bernostalgia dengan kehidupan romansa semasa kuliah, drama ini akan membawa kalian ke masa tersebut.
Pertunjukan Orkestra
Sekarang, kita akan masuk ke serba-serbi dunia orkestra yang banyak dibahas dalam “Do You Like Brahms?”. Seperti sinopsis yang sudah dituliskan di paragraf sebelum ini, Chae Song Ah adalah mahasiswi yang sedang menempuh kuliah di jurusan musik klasik.
Chae Song Ah memainkan instrumen biola. Sebelum jatuh cinta pada Park Joon Young, ia lebih dulu menyukai Yoon Dong Yoon yang dulunya juga seorang pemain biola lalu membuka usaha untuk memperbaiki dan membuat alat musik sendiri.
Park Joon Young, first lead male dalam drama ini, berperan sebagai pemain piano. Lee Jun Kyung, yang merupakan first love dari Park Joon Young, adalah seorang pemain biola. Kekasih Lee Jun Kyung, yaitu Han Hyeon Ho, adalah seorang pemain cello.
Semua alat musik yang dimainkan oleh first dan second lead actor/actress dalam drama ini adalah instrumen yang biasa dimainkan di atas panggung orkestra. Tidak heran jika dalam drama ini banyak sekali istilah-istilah orkestra yang akan kalian dengar dalam percakapan antarpemainnya.
Sebenarnya orkestra itu pertunjukan musik macam apa, sih?
Orkestra
Pertunjukan musik orkestra adalah pertunjukan musik dimana sekelompok musisi memainkan alat musik secara bersama-sama dalam satu panggung. Adapun lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah musik klasik.
Pada awalnya orkestra, yang diambil dari bahasa Yunani, berarti tempat menari yang biasa digunakan oleh sekelompok anggota paduan suara untuk menyanyi dan menari. Namun, pada abad ke-18 nama orkestra justru ditujukan untuk pemain musiknya.
Secara garis besar, kelompok orkestra terbagi menjadi dua berdasarkan banyaknya jumlah pemain musik yaitu philharmonic/symphony orchestra dan chamber orchestra.
Philharmonic Orchestra
Jika teman-teman sudah menonton dan memperhatikan, beberapa tokoh dalam drama “Do You Like Bramhs?” sempat menyinggung-nyinggung tentang philharmonic orchestra. Philharmonic orchestra, atau banyak juga yang menyamakan dengan symphony orchestra, adalah jenis orkestra dengan jumlah pemain lebih dari 80 orang. Biasanya bahkan mencapai 100an orang.
Jenis instrumen yang terlibat dalam suatu pertunjukan orkestra yang dibawakan oleh kelompok philharmonic orchestra biasanya lengkap; mulai dari string section, woodwind, brass, percussion hingga piano.
Chamber Orchestra
Masih ingat, kan, teman-teman ketika Chae Song Ah ditawari oleh profesornya untuk bergabung dalam chamber orchestra bersama beberapa anggota lain termasuk Han Hyeon Ho?
Chamber orchestra, atau dalam bahasa Indonesia ‘orkestra kamar’, adalah kelompok orkestra yang terdiri dari kurang lebih hanya 50 orang pemain musik. Instrumen yang dimainkan dalam chamber orchestra pun biasanya tidak selengkap dalam philharmonic orchestra.
Jenis Pertunjukan Orkestra
Setelah mengenal jenis kelompok orkestra berdasarkan jumlah pemain musiknya, sekarang kita akan berkenalan dengan ragam jenis pertunjukan orkestra yang ada di dalam drama “Do You Like Brahms?”.
Grand Concert
Grand Concert ‘konser besar orkestra’ adalah pertunjukan yang dilakukan oleh suatu kelompok orkestra (philharmonic ataupun chamber) selama waktu yang telah ditetapkan. Dalam grand concert, biasanya kelompok orkestra akan membawakan sekitar 10 sampai 12 lagu dalam kurun waktu dua hingga tiga jam.
Recital
Selama menonton “Do You Like Brahms?” sering sekali kita menjumpai tokoh-tokohnya bermain dalam konser resital. Yang dimaksud dengan konser resital adalah pertunjukan suatu grup musik atau hanya seorang pemain musik setelah pemain musik mempelajari lagu tertentu dan ingin menampilkannya ke hadapan publik.

Kalau di tingkat sekolah, biasanya penampilan resital ini dilakukan ketika akan naik tingkat ke kelas yang lebih tinggi. Jika teman-teman sudah menonton drama ini, Chae Song Ah juga tampil dalam konser resital biola ditemani oleh Park Joon Young sebagai pemain pianonya.
Alat Musik Dalam Pertunjukan Orkestra
Dalam drama “Do You Like Brahms?”, kita sudah berkenalan dengan beberapa instrumen yang biasa dimainkan dalam pertunjukan orkestra. Mereka adalah biola dan cello sebagai perwakilan dari string section, dan juga piano.

Di pertunjukan orkestra sendiri, ada banyak alat musik yang biasanya terlibat dalam suatu pertunjukan disamping biola, piano dan cello. Alat musik atau instrumen yang ikut serta terbagi menjadi beberapa section.
Pertama adalah string section. Biola, viola, cello, contra bass, serta harpa adalah yang termasuk di dalamnya.
Selanjutnya ada woodwind section. Instrumen yang termasuk dalam kelompok ini adalah flute, obo, klarinet, dan basson. Alat musik ini merupakan alat musik yang terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara ditiup. Namun, di zaman sekarang sudah banyak alat musik yang tergolong dalam woodwind section yang tidak lagi dibuat menggunakan bahan dasar kayu.
Berikutnya ada brass section yang terdiri dari terompet, french horn, trombone dan tuba. Beberapa pertunjukan kadang menambahkan saxophone sebagai bagian dari brass section, meskipun saxophone bukan termasuk ke dalam instrumen orkestra. Instrumen yang termasuk ke dalam kelompok brass adalah instrumen yang dimainkan dengan cara ditiup sama seperti alat musik kelompok woodwind.
Terakhir adalah percussion. Jenis alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul, digesek, ataupun dikocok. Instrumen yang termasuk ke dalam percussion section adalah drum, chimes dan tubular bells.
Formasi Alat Musik Orkestra

Seperti yang kita lihat pada gambar di atas, formasi instrumen dalam suatu konser orkestra dimulai dari kelompok string section yang tampil di bagian depan, harpa dan piano di belakang biola 2, woodwind section, brass section dan percussion di bagian belakang viola.
Tapi, Park Joon Young sebagai pemain piano dalam “Do You Like Brahms?” selalu tampil di depan string section, tuh! Biasanya, jika ada bintang tamu atau solis yang akan tampil, maka tentu saja ia akan bermain di tengah. Dalam “Do You Like Brahms?” Park Joon Young sering kali tampil sebagai bintang tamu dalam berbagai konser setelah ia berhasil mengharumkan nama Korea Selatan dengan memenangi berbagai kompetisi piano.
Untuk urutan tempat duduk pemain musik dalam orkestra, tidak dibedakan berdasarkan tingkat kemampuan permainan musiknya. Jika seorang pemain sudah berhasil tampil dalam grand concert orkestra, artinya ia sudah berhasil melewati berbagai seleksi dan terkualifikasi untuk naik ke atas panggung konser.
Lalu bagaimana dengan adegan Chae Song Ah yang diusir dari atas panggung di detik-detik menjelang konser berlangsung? Apakah itu mungkin terjadi?

Di beberapa level orkestra seperti orkestra pendidikan, urutan posisi tempat duduk memang biasanya ditentukan oleh nilai yang diperoleh oleh seseorang. Seseorang dengan nilai tertinggi sangat mungkin untuk menjadi concert master (CM) pada saat konser berlangsung atau minimal menjadi principal di kelompok alat musiknya.
Sementara seseorang dengan nilai yang kurang, kemungkinan akan ditempatkan di bagian belakang atau di tengah-tengah agar suara dari permainan musiknya dapat diimbangi oleh teman-teman lainnya. Namun, selama bergabung dalam tim orkestra, jujur saya belum pernah menjumpai adanya anggota yang di-kick dari atas panggung saat gladi bersih berlangsung.
Tentunya, sebelum adanya gladi bersih tersebut, para pemain pasti sudah melakukan latihan jauh-jauh hari, bahkan mungkin dari beberapa bulan sebelumnya. Latihannya pun tidak hanya dalam format orkestra tapi juga latihan per-kelompok alat musik dan latihan individu. Selama latihan, tentu konduktor seharusnya sudah mengetahui di mana letak kekurangan dari orkestra yang ia pimpin dan bisa memberi arahan sejak jauh-jauh hari.
Saya merasa heran saat menonton adegan tersebut, kasihan banget, Cuy! Udah latihan capek-capek dan semangat ’45 untuk tampil dipanggung tapi dihempaskan begitu saja karena dianggap suara biolanya terlalu nyaring dan mendominasi. Padahal, agar tidak menyakitkan hati pemainnya, bisa, loh, sound engineer, yang bertugas, mengecilkan atau bahkan mematikan suara microphone yang terdapat pada biola yang dimainkan oleh Chae Song Ah dan seorang temannya.
Wkwk, nonton begini aja pake diresapi banget, ya! Sisi positif dari adegan pikasianeun ini adalah Park Joon Young segera mengenali Chae Song Ah setiap kali mereka berpapasan. Hehe.
Tim Pertunjukan Orkestra
Selain pemain musik atau player, adanya suatu pertunjukan orkestra tidak lepas dari tangan management team. Seperti yang kita lihat dalam “Do You Like Brahms?” ketika Chae Song Ah mengisi liburan musim panasnya sebagai pekerja paruh waktu di Yayasan Budaya Kyunghoo. Chae Song Ah bersama dengan timnya disibukkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan konser musik.

Management team dalam suatu kelompok orkestra bertugas sama halnya dengan event organizer dalam suatu acara. Mereka merencanakan konsep acara, mengatur jadwal latihan hingga menggelar konser. Peran management team dalam orkestra sama vitalnya dengan peran para pemain musik. Untuk menyukseskan suatu konser, kedua tim harus saling bahu-membahu dan bekerja sama dengan baik.
Seru sekali ya, menonton drakor sambil belajar hal baru, seperti lebih mengenal dunia panggung orkestra dari drama Korea “Do You Like Brahms?”. Ada lagi, nih, drama yang mengangkat musik klasik yang banyak direkomendasikan dan tayang di tahun 2020 ini, yaitu “DoDoSolSolLaLaSol“. Cocok sekali sepertinya untuk teman-teman yang menyukai drama bertema musik terutama musik klasik.
Sampai juga kita di penghujung tulisan. Terima kasih sudah menyimak dan belajar bersama mengenai dunia panggung orkestra dari drama “Do You Like Brahms?”. Semoga bermanfaat.
Full-time mom and wife, half-time writer. Menonton dan mereview drakor sebagai salah satu wujud me time dari rumah 😉
Tinggalkan Balasan