Annyeong haseyo, Chingu!
Drakor apa yang lagi ditonton sekarang, nih? Pertanyaan serupa tapi tak sama setiap memulai tulisan, haha. Karena apa? Karena saya kepo dong, pengen tahu juga tontonannya ada yang sama nggak kita? Kalo sama kan bisa dikit-dikit diskusi dan tuker spoiler >o<

Kali ini, masih seputar dugun-dugun menegangkan. Yes, pasti udah bisa nebak nih, Chingu, kira-kira drakor apa yang saya maksud. Betul, tepat, exactly It is! Yup, MOUSE! Si tikus ini masih jadi trending tontonan saya saat ini. Walau pun ada drama lain juga yang saya ikuti, tapi tetap Si Tikus oppa Lee Seung Gi jadi prioritas.
Apakah alasannya hanya karena oppa? Eits, bisa jadi salah satu alasannya, nih, Chingu! Namun, ada LIMA alasan utama saya tetap menobatkan MOUSE pada jajaran atas tontonan saya saat ini. Here those top FIVE reasons:
Daftar Isi
1. Drama Korea dengan genre yang anti-mainstream
Mungkin bagi sebagian dari penikmat film atau drama serial, apalagi drama dari bumi bagian barat sana, pasti sudah jadi hal biasa dengan tontonan dengan genre thriller yang bisa diklasifikasikan agak ekstrim.
Adegan penuh kekerasan, kesadisan, darah, disajikan dengan cukup gamblang dan intensitas yang lumayan tinggi juga. Dalam satu episode mungkin tidak hanya satu atau dua kasus pembunuhan yang diangkat, bahkan bisa lebih.
Semakin dipertegas lagi dengan adegan romansa yang amat sangat minim untuk kelas drama Korea, tetapi tidak sedikit pun mengurangi keseruan penonton untuk tetap setia menanti kehadirannya di setiap hari Rabu dan Kamis setiap minggunya.
Nah, inilah yang terjadi dengan drakor MOUSE. Seolah memberikan identitas lain mengenai ‘DRAMA KOREA’ yang dinisbatkan dengan ke-bucin-an dan romantismenya.
Namun, dengan adanya perbedaan tersebut, justru seolah memberikan penyegaran bagi para penikmat keindahan oppa di dunia, termasuk saya, yang akhirnya memutuskan untuk terus mengikuti setiap episodenya setiap kali ditayangkan.

2. Drama Korea dengan saweran plot twist yang gila-gilaan
Penyuka plot twist mana suaranya? Well, okay, 1000 audiences! Hahaha. Terkhususkan untuk kalian para penikmat plot twist sedunia, kayaknya udah jatoh hukum wajib deh untuk nonton drama ini. W.A.J.I.B. Karena memang se-melimpah itu plot twist yang dihadirkan dari setiap episodenya.
Gimana nggak plot twist tuh, di episode-episode lumayan awal, masa iya ‘pembunuh utamanya’ udah ketangkap aja dan dipenjara. Nggak lama dari itu, pembunuh utama selanjutnya juga tertangkap dan mati pula. Haha.
Dikira perhelatan antara dokter Sung Yo-han (diperankan oleh Kwon Hwa-woon), seorang dokter yang merupakan keturunan dari dedengkot psikopat ‘Head Hunter’, dengan pihak kepolisian yang salah satunya adalah Jung Ba-reum (diperankan oleh Lee Seung-gi) dan Go Mu-chi (diperankan oleh Lee Hee-jun), akan menjadi cerita utama yang berlangsung hingga episode 20 nanti. Ternyata, bukan, cuy! Belum apa-apa malah mati dia.
Eh, bagai mati satu tumbuh seribu, dengan meninggalnya Sung Yo-han seolah membuka ribuan kisah dan kebenaran lain yang berusaha dikuak satu per satu. Dalam rutenya, plot twist bertebaran seolah saweran di kondangan.

3. Cukup sulit untuk membuat prediksi ending
Berangkat dari plot twist yang banyak itu membuat para pengikut drama tulisan writer-nim ternama Choi Ran ini meragu dalam membuat prediksi. Gimana nggak ragu coba, setiap bikin prediksi lha ya kok melenceng aja.
Seperti saat saya memprediksi bahwa pembunuhnya selama ini adalah Jung Ba-reum, justru malah dipatahkan dengan beberapa kasus yang justru menggiringnya ke tersangka lain yang tetiba aja muncul gitu. Namun, kemunculannya itu ternyata masih saling berkaitan dengan kisah yang terjadi di masa lalu mereka.
Nah, lho, kau! Bingung nggak, tuh? Saya yang berusaha menuliskannya aja bingung, hehe.
4. Drama Korea dengan lakon yang sangat banyak tetapi ternyata saling berkaitan
Let’s make it simple! Maksudnya, drakor ini cukup menantang untuk dijadikan tontonan yang mengasah otak. Dengan tokoh yang bisa dikatakan banyak, apalagi nama-nama mereka pun asing kan bagi telinga kita orang Indonesia, tetapi rupanya semua tokoh tersebut saling berkaitan erat satu sama lain.
Mampusnya, saat kita terlewat untuk memahami satu bagian peran, maka dimungkinkan kita (saya sih khususnya) akan kesulitan untuk memahami cerita ke depannya. Ya, lumayan kaaan, nonton faedah yang bisa membantu otak agak terasah. Itu baru dari bagian pemerannya, lho. Belum lagi dari sisi alurnya, beuh, sudah dipastikan otak kita diajak untuk menajdi lebih luwes, encer, dan bekerja, hihi.

5. Keberadaan oppa bukanlah alasan utama drama ini menarik untuk diikuti
Untuk alasan ke-lima ini agak personal sebenarnya. Hihi. Saya pribadi menyukai drama Korea didasari oleh ke-glowing-an para pemainnya, terutama para oppa dong pastinya.
Namun, dalam drama MOUSE ini, stigma saya mengenai drama Korea agak berubah. Bukan hanya sebatas kegantengan atau kecantikan saja yang dapat membuat suatu drakor layak untuk ditonton. Namun, konten cerita dan ‘pelakon yang sesuai’ pun sudah mampu dikampanyekan oleh drama-drama dari Negeri Ginseng tersebut saat ini, salah satunya drama MOUSE.
Jujurly, secara visual yang berkenaan dengan fisik para pemainnya, mungkin drama MOUSE bukan jajaran elit untuk itu. Namun, karena kepiawaian para pemainnya yang sangat match up dengan peran yang dibawakan, justru membuat penonton lebih terbawa suasana. Apalagi dilengkapi dengan alur cerita yang luar biasa.
Ibu rumah tangga beranak dan bersuami satu, penyuka kopi dan kata. Nonton Korea juga hobinya. Biasnya tergantung mood, tapi lebih prefer yang matang-matang ranum macem Song Seung-heon. Jelas tetep ga nolak juga kalo ada yang imut lewat sejenis Kim Soo-hyun. Intinya, mata dan hati tak cukup kuat melihat yang glowing korban skincare Korea berikut sentuhan oplasnya. Mamak lemah <3
Tinggalkan Balasan