Untuk para pecinta drakor berbau fantasi, drakor satu ini pasti begitu dinikmati alur ceritanya. Perkenalkan, drama 18 Again adalah drama yang sedang ditayangkan di stasiun JTBC setiap hari Senin dan Selasa menggantikan drama The Good Detective.
Drakor 18 Again ini dibintangi oleh tiga pemeran utama, yaitu Kim Ha-neul, Yoon Sang-hyun dan Lee Do-hyun. Selain ketiganya, drama ini bertaburan wajah muda nan menyegarkan sebut saja Wi Ha-joon, Choi Bo-min, Ryeo-un dan Hwang In-yeop (keempatnya memiliki visual yang membuat penonton berteriak saking kegirangan jika mereka tampil di layar lhoooo).
Untuk para pecinta drakor berbau fantasi, sebetulnya pasti tidak asing dengan nama Lee Do-hyun ini. Wajar saja. Pria berusia 25 tahun satu ini mencuri perhatian melalui akting memukaunya di drama Hotel Del Luna yang dibintangi oleh IU dan Yeo Jin Goo.
Ya, drama 18 Again ini memiliki kisah utama bertema fantasi atau bisa kita sebut dengan sesuatu yang bersifat khayalan.
Daftar Isi
SPOILER ALERT!
Pada drama satu ini, fantasi yang digunakan tidaklah asing bagi para pecinta drakor berbau fantasi : kembali ke masa lalu. Ya, tentu saja. Ada banyak drakor sebelum 18 Again yang memiliki tema fantasi kembali ke masa lalu. Beberapa judul drakor yang menggunakan tema seperti itu diantaranya adalah: Familiar Wife dan Go Back Couple.
Kesempatan Kedua dan Opportunity Cost
Berkat drama 18 Again ini saya teringat sebuah teori di dalam bidang Ekonomi yaitu Opportunity Cost. Opportunity Cost diartikan sebagai sebuah biaya yang timbul akibat hilangnya kesempatan dari pemenuhan suatu kebutuhan lain.
Bingung?
Bagaimana kalau saya definisikan begini, Opportunity Cost adalah apa-apa yang kau relakan saat kamu memilih di sebuah persimpangan hidup. Dan begitulah drama 18 Again ini “mengajari” para penonton tentang hal-hal yang hilang terkorbankan itu.
Sungguh tidak menyangka ya, sebuah drama Korea mengingatkan tentang sebuah teori Ekonomi, wehehehe. Di dalam dunia Ekonomi sendiri, Opportunity Cost ini begitu dihitung dengan teliti agar apa? Tentu saja agar mencapai tujuan di dalam dunia Ekonomi: untung sebanyak-banyaknya.
Nah, bagaimana di dalam kehidupan kita sendiri?
Ya, sebetulnya di dalam kehidupan nyata banyak sekali persimpangan hidup yang mengharuskan kita memilih satu di antara dua pilihan. Pilihan itu memberi dampak besar, besaaarr sekalii untuk masa depan.
Begitulah inti drakor 18 Again ini.
Kesempatan Kedua
Tokoh Hong Dae- Young (Yoon Sang Hyun) yang berusia 37 tahun mengalami kehidupan karir yang sulit karena hanya seorang lulusan SMA. Belum lagi pernikahannya dengan Jung Da Jung (Kim Ha Neul) berada di ambang perceraian.
Pada suatu malam, Hong Dae-Young mengalami sebuah keajaiban. Tubuh dan wajahnya kembali menjadi muda! Ya, Hong Dae-Young kembali ke tubuh usia 18 tahunnya. Tokoh Hong Dae-Young inilah yang diperankan oleh Lee Do Hyun. Hong Dae-Young muda ini pun bertekad untuk kembali ke sekolah dan meraih impian-impiannya yang terlewatkan.
Tampak familiar, bukan?
Kita pun mungkin pernah mengalami hal serupa. Terbangun di dunia realita lalu menyadari beberapa impian tertinggal dengan menyakitkan tanpa terselesaikan di masa lalu. Hiks-hiks-hiks. Drama 18 Again ini menggambarkan dengan teramat meyakinkan tentang impian yang tertinggal ini.
Tokoh Hong Dae-young dan Jung Da-jung menikah di usia 18 tahun karena Jung Da-jung hamil akibat hubungan dengan Hong Dae-young. Hong Dae-young pun merelakan untuk melepaskan impiannya di dunia basket dan memilih untuk menjadi seorang suami dan ayah.
Jung Da-jung juga melepaskan impiannya di bidang penyiaran untuk menjadi seorang penyiar dan memilih melanjutkan kehamilan itu. Mereka berdua memilih melanjutkan kehamilan tak terencana itu dan menjadi orangtua di usia yang sangat-sangat muda.
Ah.
Saya sangat-sangat terharu sesungguhnya saat adegan Hong Dae-young dan Jung Da-jung muda melewati masa-masa tidak mudah menjadi orangtua. Usia mereka baru 18 tahun, berkuliah pun belum namun mereka harus menjadi orangtua dari bayi kembar mereka.
Kepahitan yang terpaksa mereka telan itu sungguh membuat hati para penonton serasa diiris-iris. Realita pernikahan mereka yang pada kahirnya di ambang kehancuran tidak bisa diselamatkan hanya dengan alasan cinta semata.
Di sanalah awal mula keajaiban. Hong Dae-young yang diberikan kesempatan menjadi muda kembali, langsung bertekad ingin kembali menjadi anak SMA. Dia ingin melanjutkan impian basketnya yang hancur karena pernikahan dini.
Ternyata di SMA, Hong Dae-young justru bertemu dengan kedua anak kembarnya, Hong Si-ah dan Hong Si-woo. Hong Dae-young pun mengalami perjalanan emosi naik-turun mendampingi anak kembarnya yang tidak mengetahui bahwa anak baru di sekolah mereka sebetulnya adalah ayah mereka.
Aih. Aih. Aih..
Saya sebetulnya tidak begitu gandrung amat lho terhadap drakor fantasi, tapi 18 Again ini resmi mencuri perhatian saya. Begitu banyak pesan moral yang terkandung di dalam drama 18 Again.
Episode-episode awal saja saya sudah menangis karena bersimpati terhadap Hong Dae-young yang mengetahui kehidupan sebenarnya anak-anaknya di sekolah di kala menjadi muda kembali.
Opportunity Cost
Biaya yang harus dibayar karena memilih sesuatu….
Pada mulanya Hong Dae-young yakin betul bahwa pernikahannya dengan Jung Da-jung telah membuatnya kehilangan impian masa mudanya. Namun, setelah kembali ke tubuh muda dan kembali menjadi siswa SMA, jiwa keayahan Hong Dae-young justru bergejolak.
Sisi-sisi protektif Hong Dae-young terpicu karena melihat Hong Si-woo yang menjadi korban bullying atau melihat Hong Si-ah merokok diam-diam.
Hong Dae-young justru berusaha menjadi ayah yang terbaik setelah kembali tubuh mudanya.
Refleksi
Saya merasakan emosi yang acakadul saat menonton drama 18 Again ini. Sungguh dilematis. Di satu sisi, saya paham betul Hong Dae-young ingin sekali meraih impiannya dengan kembali menjadi pemain basket di SMA. Namun di sisi lain saya juga paham bahwa insting keayahan Hong Dae-young terbakar saat melihat kembarnya ternyata memiliki banyak rahasia di dunia remajanya.
Hmm….
Saya jadi berpikir bahwa semua keinginan khayalan untuk “kembali ke masa muda” atau “memutar waktu” adalah kesia-siaan belaka. Semua itu hanyalah nafsu yang kita rasakan akibat emosi karena peristiwa yang terjadi baru-baru ini di kehidupan kita.
Pada akhirnya semua yang telah terjadi di kehidupan kita, entah itu yang menyakitkan atau membahagiakan, semuanya itu benar-benar yang terbaik yang dapat terjadi.
Opportunity Cost memang benar adanya. Namun di dalam kehidupan nyata, semua biaya pengorbanan akibat pilihan kita pada akhirnya kelak akan sepadan dengan kebahagiaan yang kita rasakan.
Hong Dae-young setidaknya mengajari hal itu kepada saya.
:’)
Seorang sarjana psikologi yang hobi nonton drakor untuk menemukan teori psikologi yang tersembunyi (atau sekadar memuaskan hasrat bucin, wkwkwk) Ibu 2 anak lelaki ini adalah penggemar akting Kim Soo Hyun, Park Bo Gum & Ji Sung. Blognya www.jampasirunik.blogspot.com sering terisi cerpen-cerpennya dan kokoriyaan tentu saja.
Tinggalkan Balasan