Drama Korea, atau yang sering disingkat dengan sebutan drakor, selalu menarik untuk dibahas. Banyak drama keren dari berbagai genre yang meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemarnya. Yuk ngacung siapa yang suka nonton drakor! Yakin deh banyak banget. Apalagi para cewek-cewek, ya. Baik yang masih single, double, triple, dan seterusnya. Kalau sudah nonton drakor, dijamin kuat begadang sampe gak tidur pun. Ya, kan?
Saat ini, salah satu genre drakor yang banyak diminati, terutama oleh para ibu-ibu adalah drama keluarga. Ada beberapa judul drama keluarga yang masih membekas di hati saya, antara lain God’s Gift 14 days (2014), Angry Mom (2015), Go Back Couple (2017) dan Sky Castle (2018). Drama-drama ini mengangkat permasalahan yang berbeda dalam sebuah keluarga. Siapa yang sudah menonton drama-drama itu? mana yang paling jadi favorit kalian? Pasti masing-masing dari kalian punya favorit sendiri-sendiri. Nah, kali ini saya akan membahas salah satu drama yang sempat hangat diperbincangkan di tahun 2018, yaitu Sky Castle.
Keluarga dalam Sky Castle
Drama Sky Castle tayang mulai bulan November 2018 hingga Februari 2019. Drama ini memiliki alur cerita unik, yang selama ini belum pernah disajikan dalam drama-drama sebelumnya. Mengangkat tema tentang persaingan pendidikan di Korea Selatan yang sangat ketat, membuatnya meraih rating tinggi mesti tidak dibintangi oleh artis-artis terkenal Korea Selatan.
Cerita dimulai dengan kisah 4 keluarga high class yang tinggal bersama di sebuah komplek perumahan elit bernama Sky Castle. Meski terlihat akrab namun sebenarnya mereka saling berlomba untuk menyombongkan pendidikan dan prestasi anak-anaknya. Mereka menggunakan segala cara untuk memasukkan anak-anaknya ke sekolah bergengsi, dan pada akhirnya mengincar Universitas Nasional Seoul. Mereka bahkan memperebutkan konselor termahal, yaitu Kim Joo Young (Kim Seo-hyung), demi kesuksesan anak mereka.
Keluarga pertama adalah keluarga Kang Joon Sang (Jung Joon-ho) dan Han Seo Jin (Yum Jung-ah). Kang Joon Sang adalah seorang dokter bedah ortopedi. Mereka memiliki dua orang putri yaitu Kang Ye Seo (Kim Hye Yoon) dan Kang Ye Bin (Lee Ji Won). Keluarga ini digambarkan sebagai keluarga yang paling ambisius.
Keluarga kedua adalah keluarga Woo Yang Woo (Jo Jae Yun) dan Jin Jin Hee (Oh Na Ra). Tuan Woo juga seorang dokter ortopedi, rekan kerja dokter Kang. Putra mereka, Woo Soo Han (Lee Eugene), adalah teman sekelas sekaligus sahabat Kang Ye Bin, anak bungsu dari keluarga Kang.
Keluarga ketiga adalah keluarga Park Soo Chang (Yu Seong Ju) dan Lee Myung Joo (Kim Jung Nan). Park Soo Chang juga seorang dokter rekan kerja dokter Kang. Mereka memiliki seorang putra bernama Park Young Jae (Song Geon Hee).
Keluarga keempat adalah keluarga Cha Min Hyuk (Kim Byung Chul) dan No Seung Hye (Yoon Se-ah). Tuan Cha adalah seorang profesor sekolah hukum. Satu-satunya kepala keluarga di drama ini yang tidak berprofesi sebagai dokter. Mereka mempunyai seorang putri bernama Cha Se Ri (Park Yoo Na) dan dua orang putra kembar, Cha Seo Joon (Kim Dong Hee) dan Cha Ki Joon (Jo Byung Gyu). Si kembar adalah teman sekolah dari putri sulung keluarga Kang, yaitu Kang Ye Seo.
Masalah muncul ketika sebuah tragedi terjadi pada keluarga Park. Padahal sehari-harinya keluarga tersebut tampak bahagia dan tidak memiliki masalah. Apalagi anaknya baru saja diterima sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Nasional Seoul, yang membuat ibu-ibu lainnya berlomba-lomba mendekati Lee Myung Joo demi mendapatkan rahasia keberhasilan anaknya. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Ternyata kisah rumit bergejolak di dalam keluarga itu. Tak ada seorang pun mengira keluarga Park akan mempunyai masalah serumit itu.
Setelah tragedi itu, keluarga Park pindah dari komplek tersebut, lalu ada keluarga lain yang menggantikan rumah mereka. Keluarga ini terdiri dari tiga orang. Sang ayah Hwang Chi Young (Choi Won-young), sang ibu Lee Soo Im (Lee Tae Ran), dan anak mereka Hwang Woo Joo (Kang Chan Hee). Tuang Hwang juga bekerja sebagai dokter di rumah sakit yang sama dengan Tuan Kang serta Tuan Woo. Anak mereka pun satu sekolah dengan Cha Seo Joon, Cha Ki Joon, dan Kang Ye Seo.
Keluarga Hwang ini berbeda dengan 4 keluarga sebelumnya dan merekalah yang membawa “angin segar” dalam kehidupan penuh kompetisi dan ambisi dalam perumahan tersebut. Lee Soo Im yang seorang penulis tidak sejalan dengan cara para orang tua lain dalam memacu prestasi anak-anaknya. Dia juga mulai penasaran dengan apa yang terjadi pada keluarga Park. Dari sinilah cerita berkembang semakin menarik.
Ternyata masalah internal tidak hanya terjadi pada keluarga Park. Ketiga keluarga lainnya juga memiliki masalah yang pelik. Kesamaan diantara mereka adalah obsesi pada dunia pendidikan dan berusaha keras merancang kehidupan terbaik untuk anak-anaknya. Ambisi-ambisi inilah yang pada akhirnya membuat konflik pada masing-masing keluarga semakin meruncing, sampai akhirnya terjadi hal menyedihkan lainnya yang membuat para keluarga tersebut sadar.
Pelajaran Hidup
Drama ini sangat menarik. Selain akting dari para pemain yang mengagumkan, ceritanya sendiri juga tidak bisa dibilang biasa. Banyak kejutan-kejutan di setiap episodenya yang membuat kita tidak henti-hentinya merasa “lho kok?”. Meski jalan cerita dari film ini nampak cukup serius, namun masih banyak adegan-adegan lucu yang bisa mengundang tawa. Kisah percintaan suami istri dan remaja, juga persahabatan yang disajikan semakin memberi warna dalam drama ini. Drama ini sarat akan pelajaran tentang pengasuhan yang bisa diambil hikmah. Berikut beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari drama ini :
Nilai bukanlah segalanya
Dalam drama ini digambarkan bahwa nilai bagus tidak ada gunanya tanpa hati yang baik. Apalagi jika nilai-nilai bagus tersebut diperoleh dengan cara yang tidak baik. Menjadi juara tidak ada artinya jika diperoleh dengan cara curang.
Setiap orang tidak akan bisa menguasai semua hal
Disini diceritakan bahwa orang tua menuntut anak mereka untuk selalu unggul dalam segala hal. Padahal masing-masing orang memiliki hal yang mereka sukai dan tidak sukai, juga hal-hal yang mereka bisa dan tidak bisa.
Jangan pilih kasih kepada anak
Beberapa adegan dalam drama ini menceritakan perlakuan berbeda dari orangtua kepada anak-anaknya. Seperti Han Seo Jin yang lebih perhatian kepada anaknya sulungnya yang pintar dan ambisius, sehingga anak bungsunya merasa kurang diperhatikan dan melakukan hal-hal negatif.
Sebaiknya orang tua memberikan ruang gerak kepada anak
Anak-anak dalam drama ini diceritakan sangat sibuk dengan pelajaran yang diatur oleh orangtuanya dengan sedemikian rupa. Hingga mereka kurang istirahat dan tidak punya waktu bermain bersama teman-temannya.
Orang tua tidak seharusnya memaksakan impian mereka pada anak-anaknya
Hampir semua orang tua dalam drama ini, terutama para ayah, menilai kesuksesan dari kacamata mereka sendiri, sehingga melupakan bahkan tidak memperdulikan keinginan anaknya. Padahal seharusnya orang tua hanya sebagai pembimbing, bukan penentu. Paksaan ini dapat menimbulkan dampak negatif dalam diri anak, mulai dari anak sulit berprestasi, melakukan pemberontakan, hingga merasa tidak bahagia.
Kasih sayang orang tua adalah yang paling utama
Keluarga Hwang adalah keluarga yang berbeda dari keluarga lainnya, dimana orang tua bisa berperan sebagai teman untuk anaknya, bukan sebagai pendikte atau diktator. Tentu saja mengajarkan anak dengan kasih sayang akan lebih baik dibandingkan dengan kekerasan atau paksaan.
Setiap keluarga punya perjuangan masing-masing
“Rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri”. Pepatah itu sering sekali kita dengar bukan? Pepatah ini juga berlaku dalam drama ini. Keluarga satu menilai keluarga lain lebih baik daripada keluarganya. Padahal nyatanya setiap keluarga memiliki masalahnya sendiri-sendiri, yang seringkali tidak diketahui keluarga lainnya. Karena itu kita tidak perlu merasa iri dengan kehidupan orang lain. Apa yang kita lihat belum tentu yang sebenarnya.
Intinya drama Sky Castle ini bisa membuat kita melihat berbagai perspektif tentang kehidupan, cinta dan pendidikan. Bagaimana? Tertarik untuk menontonnya?
Ibu muda yang suka membaca, menulis, menonton, makan, dan jalan-jalan.
Cerita jalan-jalan saya bisa dibaca di http://www.asrilestari.com sedangkan tulisan lainnya bisa diintip di https://catatansangpemimpikecil.blogspot.com
Tinggalkan Balasan