Drama Korea โSquid Gameโ tayang perdana di Netflix tanggal 17 September 2021 dan langsung menjembreng kesembilan episodenya. Drama ini diberi marka suspenseful dan untuk usia 18 tahun ke atas. Lebih tepatnya, 18 tahun ke atas beraliran adrenaline junkie dan โhaus darahโ.
โSquid Gameโ adalah salah satu tontonan yang dinantikan di bulan September. Selain mengundang banyak kontroversi, drama ini juga mengukir prestasi. Drama ini menjadi program Netflix yang tidak berbahasa Inggris dengan rating tertinggi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan, tentu saja, Korea Selatan.
Penonton akan menyaksikan adegan kekerasan dan kekejaman, yang merupakan hukuman dalam sebuah permainan. Bukan permainan laga otot, bukan pula pertempuran dengan senjata teknologi modern. Hanya permainan biasa, permainan anak-anak, yang dimainkan oleh orang dewasa.
Permainan yang menjadi nostalgia manis masa kecil berubah menjadi pertaruhan hidup dan mati. Kengerian yang ironis inilah yang ingin diwujudkan oleh Hwang Dong Hyuk sebagai sutradara dan penulis naskah.
Sinopsis
Hidup Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) berantakan. Ia dipecat dari pekerjaannya, telah bercerai dan tidak mendapat hak asuh anak. Gi Hun juga tinggal dengan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan, tanpa pekerjaan dan penghasilan tetap. Dalam situasi hidup tidak menentu, Gi Hun kerap melaga peruntungan di ajang judi balap kuda, yang menyebabkan ia terlilit hutang.
Suatu ketika dewi keberuntungan memihak pada Gi Hun dan ia memenangkan sejumlah besar uang hasil judi. Sayangnya uangnya dirampok dan ia harus menerima ganjaran dari penagih hutang.
Ketika itulah ia didekati oleh seorang salesman ganteng maksimal dalam setelan perlente (Gong Yoo) yang menawarkan Gi Hun untuk bergabung dalam sebuah permainan misterius dengan hadiah uang milyaran Won. Duit semua lho ya, bukan dicampur hasil bumi.
Gi Hun memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Ia dijemput, dibius, lalu dibawa ke sebuah lokasi rahasia. Ketika sadar, Gi Hun sudah berada dalam ruangan penuh orang. Mereka semua mengenakan seragam olahraga yang sama dengan sebuah nomor penanda di kaos dan jaketnya. Seragam Gi Hun bernomor 456, menandai dirinya sebagai peserta terakhir dari permainan itu.
Di situ Gi Hun bertemu dengan Cho Sang Woo (Park Hae Soo), teman sekampung Gi Hun. Pintar dan berprestasi, Sang Woo adalah putra teladan yang selalu dibanggakan oleh ibunya. Gi Hun mendengar kabar bahwa Sang Woo sedang berada di Amerika Serikat, sehingga ia sungguh terkejut ketika bertemu Sang Woo di tempat itu.
Rupanya Sang Woo pun punya masalah yang serupa. Ia sedang dikejar oleh polisi karena mencuri uang kliennya di perusahaan sekuritas tempatnya bekerja.
Selain mereka berdua, ada 454 orang dengan cerita serupa. Mereka memiliki masalah keuangan yang kronis, dikumpulkan untuk bermain serangkaian permainan dengan hadiah milyaran Won.
Tentu saja mereka semua berminat. Uang sebanyak itu tidak hanya akan menyelesaikan masalah keuangan mereka. Bisa dipastikan uang itu juga menjamin hidup mereka dan keturunan mereka.
Bagaimana ke-456 orang ini bertanding bertaruh hidup-mati demi uang segudang? Siapakah yang berhasil bertahan dan menjadi pemenangnya?
Apa yang dilakukan sang pemenang dengan uang tersebut? Membayar hutang-hutangnya? Membeli rumah sekalian pulaunya? Atau memborong seluruh toppoki yang ada di Korea Selatan?
Lalu siapa sebenarnya otak di balik permainan gila ini?
Yuk simak cuplikan trailernya dalam video berikut ini:
Jalan Cerita yang Kuat
Sejak awal sampai akhir, drama ini ditampilkan dengan sangat konsisten. Meskipun ada beberapa plot cerita yang tidak dikisahkan secara lengkap, tapi harus diakui bahwa Hwang Dong Hyuk berhasil mengemasnya dengan luar biasa.
Drama ini digawangi oleh sejumlah aktor ternama seperti Lee Jung Jae dan Park Hae Soo. Selain itu, drama ini juga menjadi debut perdana aktris Jung Ho Yeon dalam dunia akting. Wanita cantik berwajah unik yang dikenal sebagai model ini berhasil menampilkan karakter Kang Sae Byeok, seorang pelarian dari Korea Utara yang berjuang untuk ibu dan adiknya.
Penampilan para pemain pendukung turut memperkuat karakter cerita. Raut ketakutan ditampilkan dengan sangat nyata oleh setiap pemainnya. Situasi yang memunculkan sifat manusia yang secara alami melakukan apa saja untuk bertahan hidup. Belum lagi keberadaan pasukan berseragam pink (iyaโฆ PINK!) tanpa wajah dengan simbol di topeng pun turut โmemperkeruhโ suasana. Penonton sungguh dapat merasakan aura ketegangan dan kengerian yang mereka alami.
Oh, satu lagi yang paling tidak bisa dilupakanโฆ soundtrack-nya! Lagu-lagunya serasa menghantui. Coba dengarkan soundtrack-nya yang berjudul โPink Soldiersโ dan “Way Back Then”. Bahkan lagu “Fly Me to The Moon” yang sudah akrab di telinga pun mendadak bisa membuat kita bergidik.
Berbagai Pelajaran Hidup
Ada beberapa pelajaran hidup yang bisa kita dapatkan dalam drama ini. Pertama, keluarga adalah segalanya. Gi Hun bertarung dalam Squid Game demi memperoleh uang untuk mengobati ibunya dan mengambil kembali putrinya. Sae Byeok membutuhkan hadiah milyaran itu untuk bisa membawa ibunya ke Korea Selatan dan berkumpul lagi bersama dia dan adiknya.
Kedua, uang tidak menjamin kebahagiaan. Sebagaimana halnya orang miskin merasa bosan hidup susah, orang kaya pun bisa jadi bosan hidup senang. Mereka bosan dengan hidupnya yang serba cukup, sehingga mulai mencari bahkan menciptakan sensasi agar bisa merasa โhidupโ kembali.
Ketiga, jangan meremehkan orang-orang yang terlihat lemah. Oh Il Nam, peserta yang paling tua, yang dipandang sebagai beban, justru memberikan strategi yang menjadi kunci kemenangan kelompoknya.
Penutup
Kembali industri perfilman Korea Selatan berhasil menelurkan karya yang diakui dunia internasional. Ceritanya mungkin mengingatkan penonton pada film lain bergenre serupa, namun wellโฆ toh tidak ada yang baru di bawah matahari.
Drama ini sangat istimewa. Kisahnya dikemas dengan konsisten dengan alur cerita yang kuat dan didukung dengan kemampuan akting para pemainnya. Drama bergenre gore yang mengubah sebuah permainan sederhana menjadi pertaruhan hidup mati dan lagu klasik menjadi soundtrack pengantar nyawa. Ironi.
Namun, tidak bisa tidak, harus diakui bahwa ada satu kesalahan paling fatal pada produksi film ini. Gong Yoo dan Lee Byung Hun seharusnya punya screen time lebih panjang! #bucindetected
Buat yang sudah menonton atau belum, jangan lupa juga dengerin keseruan drama Squid Game di podkes berikut ini.
Natural born romance junkie with introverted sensing and extroverted thinking.
Setelah lama vakum, kembali rutin menulis di blog http://dwitobing.blogspot.com/ .
Penggemar makanan enak, pecandu kisah cinta, dan pengagum para oppa tampan.
Tinggalkan Balasan