Annyeong haseyo, Chingu-deul!
Sempat saya lirik, lumayan banyak drama Korea Selatan keren-keren rilis, nih, ya! Pasti Chingu-ya sudah punya rentetan list tontonan di bulan ini tentunya. Jujur, saya pribadi justru lagi stagnant dengan per-drakor-an. Nah, loh! Kenapa bisa begitu, ya? So, saya mau berbagi tentang “Why do I take a break for DRAKOR a moment?”
Tentang Prioritas
Ini mungkin terdengar klise, tapi memang hal utama yang membuat saya memilih untuk take a break dulu adalah skala prioritas. Saya sangat yakin, Chingu pasti memiliki kesibukan dan aktivitas masing-masing di kehidupannya. Bahkan, sangat dimungkinkan juga to-do-list Chingu-ya lebih banyak dan bejibun dibanding saya. Namun, quantity isn’t only the matter. Ada porsi berbeda di setiap individu untuk penetapan sesuatu menjadi prioritasnya.
Tentang Waktu dan Gaya Menonton
Setelah prioritas, datanglah masalah waktu. Nah, me personally, perihal waktu ini erat sekali kaitannya dengan gaya menonton.
Jadi gini ya, Chingu-deul. Saya itu termasuk jenis manusia yang ribet pake super dalam hal menonton. Yang namanya prosesi menonton itu harus dalam situasi dan kondisi sangat fokus dan aman terkendali. Tanpa gangguan, tanpa banyak pesan sponsor, atau sekadar interupsi-interupsi ringan seperti: “Bu, tolong ambilin itu, dong?”; “Bu, main sama Anis, ya!” dan sejenisnya.
Jangankan menonton dengan pesan pariwara begitu, menonton dalam damai pun kadang masih suka diulang-ulang scene yang dirasa ‘kurang dimengerti’-nya. Kebayang kan berapa kali saya akan mengulang-ulang adegan tertentu, atau bahkan episode, jika saya menonton dengan usikan, haha. Setuju kan seribet itu? Iya, memang, saya seribet itu! >,<
Keribetan lainnya adalah mudah terobsesi. Kembali pada diri saya yang, kalau sudah memulai untuk menonton sesuatu, dan ternyata bagus, dan ternyata episodenya lengkap, dan ternyata lagi tayangnya lumayan berentetan, bisa-bisa langsung terobsesi untuk menyelesaikannya SEGERA. Obsesi ini malah bisa menggeser skala prioritas yang sudah ada. Uhuk, bahaya, bukan?
Jadi, jika saya sedang memiliki target lain yang lebih prioritas, saya akan memilih untuk mengerem diri saya sendiri dulu untuk memulai tontonan. Alih-alih sebagai sarana refreshing, menonton bisa menjadi senjata balik sendiri bagi saya.
Tentang Bosan
Hal lainnya adalah rasa bosan. Bukan karena glowing-nya para oppa dan eonni yang sudah tidak menarik perhatian lagi, tetapi memang ada kalanya saya butuh ‘pemandangan’ lain. Hahaha, cieee Nadya kurang setia. Lah, emang! Selama ketidak-setiaanku tak mengganggu dugun-dugun yang terasa saat kembali beradu tatap dengan oppa, masih forgivable kali, ya? Hihi.
Hanya Sesaat dan Aku Kan Kembali
Nyatanya, pergiku bukan untuk selamanya #halah. Buktinya, sudah mulai lirik-lirik beberapa judul yang akan dicoba untuk digarap setelah ‘prioritas lain’ itu selesai. Paling menarik perhatian, bahkan sudah curi-curi pandang teaser-nya, adalah Squid Game.
Episode pembuka yang sudah menyuguhkan adegan penuh problematika, pemberontakan, kekerasan, juga simbahan darah, sudah barang tentu sangat menarik perhatian saya. Bocoran yang didapat pun, bahwa drama ini mengambil ide salah satu permainan tradisional Korea Selatan untuk dijadikan proyeksi permainan besar yang mempertaruhkan nyawa manusia, semakin membuat saya penasaran.
Drama Korea yang merupakan tayangan Original Netflix The Series ini rilis pada tanggal 17 September 2021 berjumlah sembilan episode dengan durasi sekitar satu jam per episodenya. Jumlah episode yang cukup singkat untuk dapat dinikmati menurut saya, dan itu menjadi nilai tambah lainnya dari drama ini untuk segera dieksekusi.
Well, Chingu-deul, bagaimana dengan kalian? Apakah pernah merasakan hal serupa? Seperti stagnant untuk menikmati tontonan dan memilih untuk rehat sejenak sambil atur langkah (seperti perang?)? Nah, jika iya, kira-kira apa yang jadi faktor Chingu-ya? Sharing, yuk!
Ibu rumah tangga beranak dan bersuami satu, penyuka kopi dan kata. Nonton Korea juga hobinya. Biasnya tergantung mood, tapi lebih prefer yang matang-matang ranum macem Song Seung-heon. Jelas tetep ga nolak juga kalo ada yang imut lewat sejenis Kim Soo-hyun. Intinya, mata dan hati tak cukup kuat melihat yang glowing korban skincare Korea berikut sentuhan oplasnya. Mamak lemah <3
Tinggalkan Balasan