“Menantuku sudah berjanji padaku akan melahirkan secara normal. ”

Hospital Playlist Season 2 Episode 3

Melahirkan normal adalah proses mengeluarkan bayi melalui lubang vagina. Sebagian orang mungkin menganggapnya menakutkan sehingga lebih memilih jalan caesar, tapi sebagian besar ibu ingin agar mereka bisa melahirkan dengan normal.

Apalagi di tengah masyarakat masih banyak mitos yang berlalu lalang tentang persalinan caesar. Juga pertimbangan pemulihan pasca persalinan caesar yang lebih lama daripada normal.

Tak Sesuai Harapan

Sayangnya, walau banyak yang ingin untuk melahirkan secara normal atau vaginal, faktanya tak semua ibu hamil bisa melakukannya. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan para tenaga kesehatan menganjurkan ibu untuk melakukan operasi caesar. Tentu semuanya dipertimbangkan demi keselamatan ibu dan bayi.

“..jika pembukaan semakin besar di pekan ke-23, dan kaki atau tali pusatnya benar-benar keluar seluruhnya, mungkin diperlukan bedah darurat. ”

Soek hyeong (Hospital Playlist S 2 episode 2)

Faktor Alasan Tindakan Caesar

Ada banyak pertimbangan yang diambil untuk memutuskan tindakan caesar, 5 diantaranya adalah:

1. Tekanan Darah Tinggi : Tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa berbahaya bagi ibu dan janin. Kondisi ini mencegah plasenta mendapatkan pasokan darah yang cukup bagi janin. Selain itu juga mengurangi kadar oksigen pada janin. Sehingga ibu hamil dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan atau preeklampsia biasa disarankan untuk melakukan operasi caesar sebagai pilihan persalinan.
2. Posisi Plasenta: Posisi plasenta termasuk faktor yang dipertimbangkan dalam persalinan. Jika posisi plasenta rendah, menutupi jalan lahir sebagian atau seluruhan, maka tenaga kesehatan akan menyarankan ibu untuk melakukan operasi caesar. Ibu hamil disarankan melakukan USG di trisemester terakhir untuk memastikan posisi plasenta.
3. Posisi Janin: Pada persalinan normal, posisi kepala bayi diharuskan sudah berada di bawah panggul saat mendekati waktu persalinan. Sementara jika yang berada di jalan lahir adalah kaki atau bokong, atau biasa disebut sungsang, maka tenaga kesehatan biasanya menyarankan untuk melakukan operasi caesar.
4. Bobot Janin: Jika janin berbobot lebih dari 4 kg sementara tubuh ibu tergolong kecil atau sedang, maka tenaga kesehatan akan menyarankan persalinan secara caesar. Kelahiran bayi dengan ukuran besar akan menyulitkan keluarnya bayi dari panggul dan vagina. Bahkan, bisa menyebabkan resiko cedera pada bayi.
5. Prolaps Tali Pusat: Yakni ketika tali pusat ‘keluar’ dari serviks, menjulur dari vagina sebelum bayi lahir. Hal ini menyebabkan terganggunya aliran darah pada bayi dalam rahim. Dan pasokan oksigen pun akan terganggu.

Aku Ga Begitu

“Saat hamil dulu, persalinanku lancar walau kontraksi selama tiga hari dua malam. ”

Hospital Playlist S2 episode 3

Membandingkan boleh saja dilakukan, asal kita tahu betul kondisi yang tengah dihadapi, apa saja yang dilakukan, semua resiko yang ada. Jadi bahaya dan menyakitkan adalah ketika kita membandingkan sesuatu yang berbeda. Ibu A mungkin mengalami kontraksi lama tapi kondisi badan, janin, ketuban dan semuanya baik-baik saja dan stabil. Sehingga dokter masih bisa mengusahakan persalinan normal.

Hal ini tak serta merta bisa disamakan dengan kondisi ibu B yang juga sama-sama mengalami kontraksi lama, sementara kondisi ibu sudah kelelahan, hampir pingsan, detak jantung janin sudah tak stabil. Sehingga wajar jika dokter menyarankan untuk melakukan pembedahan. Belum lagi resiko lainnya jika ibu dan janin mengalami stress. Ibu dan bayi bisa dalam bahaya.

Menyamakan Target

“Sepertinya target kalian adalah persalinan normal, sementara target kami adalah kesehatan bayi dan pasien selama persalinan. ”

Seok Hyoeng (Hospital Playlist S2 Episode 3)

Keselamatan, kesehatan ibu dan bayi harus jadi prioritas utama. Tak semua yang kita sangka itu baik, baik pula bagi kita. Begitu juga sebaliknya, tak semua yang kita sangka itu buruk, buruk bagi kita. Pasti ada pelajaran yang bisa diambil dari setiap kejadian. Jangan mudah menghakimi kondisi orang lain. Kita tak sepenuhnya tahu apa saja yang sudah dilaluinya. Bukankah lebih baik kita melantunkan do’a terbaik untuk mereka?

Stay positive yuk, chingu.