Annyeong haseyo, Chingu-deul!
Apa kabar, nih? Again, pertanyaan pembuka dan pamungkas dari aku pastinya, โLagi ngikutin drakor apa sekarang?โ Hehe. Lumayan banyak ongoing baru bermunculan ya, setelah satu per satu ongoing kece sebelumnya tamat.
Nah, kali ini, aku mau ngajak Chingu buat ngobrol tentang manfaat nonton drakor, nih! Yup, bukan mau review drama, ngasih spoiler, atau pun tebak-tebakan prediksi ending. Hihi.
Lha, ngapain sih dibahas segala tentang manfaat ini? Nonton mah ya nonton aja, lah. Nggak perlu berteori.
Eits, menurut aku justru nggak begitu, lho. Aku akan lebih memaknai suatu kegiatan jika memang dirasa membawa manfaat atau memberi manfaat. Feel dari aktivitas tersebut akan lebih kuat terasa gitu. Bukan sekadar buang waktu aja. Hihi, ada yang sepemikiran?
Well, tanpa ba-bi-bu-be-bo lagi, inilah lima manfaat menonton drama Korea menurut aku. Boleh banget disimak, siapa tahu ada yang sepakat dan jadi makin menjiwai nonton drakornya.
Daftar Isi
1. Salah satu stimulator terproduksinya hormon bahagia
Setuju nggak, sih, kalau setiap kita menikmati drama Korea beserta komponen di dalamnya, suasana hati suka jadi membaik. Letโs say, habis ngadepin meeting target bulanan di kantor, atau hari-hari penuh tantruman bocah, setelah ambil jeda untuk melakukan me-time sesaat, dengan nge-date bareng oppa kesayangan di drama terbarunya, mood itu seolah membaik.
Malah, aku pribadi, kadang kalau sedang mumet banget, suka re-watch ยญdrama lama dengan episode dan scene acak, hanya untuk menghadirkan kembali feel dari scene tersebut yang sudah verified mampu membuat bahagia, walau pun scene yang dimaksud nggak melulu scene bahagia haha.
Pernah aku bahas di tulisan sebelumnya, nih, Chingu, dengan judul Antara Drakor, Hormon, dan Nge-bucin, WHY NOT? Bahwa saat kita menyukai seseorang, nge-bucin, hormon Dopamine kita akan terproduksi dan akhirnya membawa rasa bahagia dan energI positif untuk diri. Yang dari hal tersebut, maka manfaat lain dari menikmati drakor pun akan mungkin diperoleh.
2. Melatih daya imajinasi yang melahirkan kreativitas
Drama Korea memiliki cerita yang cenderung beragam. Plot twist yang dihadirkan pun sering membuat penikmatnya terkaget-kaget dan terkagum-kagum sendiri hingga terlontar, โIh, kok bisa gitu, sih?โ
Dengan pengemasan alur, plot, setting waktu atau pun tempat, bahkan karakter di dalamnya, yang sangat detail dan variatif, secara tak langsung menstimulasi otak kita untuk berimajinasi. Apalagi kalau berkenaan dengan โmemprediksi endingโ. Wah, para drakorian ini bisa mendadak kreatif dan cocok gitu untuk menjadi seorang produser.
Nggak jarang, aku menikmati opini mereka di kolom komentar sosial media yang membahas tentang suatu drama, dengan gamblangnya menuangkan prediksi drama tersebut dengan alur yang aku sendiri takjub dibuatnya. โEh, iya, ya, gitu juga mungkin, sih.โ Atau, โLha, kok aku nggak kepikiran begitu, ya?
3. Salah satu sumber inspirasi dalam menulis
Nah, kalau manfaat yang satu ini sangat relate sekali dengan para penulis. Ketika terjangkit block writing, menonton drakor bisa menjadi salah satu pilihan tepat. Selain sebagai pembangkit semangat karena Si Hormon Bahagia, ragam drama yang disajikan pun sarat akan ide untuk kemudian menjadi bahan dalam tulisan.
Atau, ketika seorang penulis membutuhkan feel tertentu untuk menguatkan karakter tokoh di tulisannya, misalnya. Maka, menonton drama Korea bisa menjadi salah satu alternatif untuk bahan observasi. At least, itโs quiet working on me.
4. Salah satu media pengenalan bahasa dan budaya lain
Sudah barang tentu, khususnya adalah bahasa dan budaya Korea. Tidak sedikit bahkan, drakor yang sengaja mengusung tema sejarah. Media bergerak dalam bentuk film tersebut sangat mudah menjaring masyarakat dalam upaya pengenalan budaya dan bahasa mereka.
Bahkan, bukan seorang penggiat bahasa dan atau budaya pun, jika ia banyak melahap drama Korea, secara tanpa sadar bahasa akan masuk ke dalam memorinya.
Salah satu contoh bukti, ketika dalam percakapan sehari-hari, seringkali kita, yang senang menonton Oppa/Eonni berlaga, mencetuskan โAigooโ, โOttokeeโ, โSaranghaeโ, โAnnyeongโ, dan masih banyak lainnya.
5. Sebagai referensi pelajaran hidup
Hampir semua drakor dapat dipastikan mengandung moral yang hendak disampaikan melaluinya. Drama Korea dibuat bukan hanya sebatas pemuas visual semata, tetapi memang memiliki value yang menjadi point inti dari disajikannya karya tersebut.
Writer-nim ยญseolah meramu imajinasinya dengan kenyataan di keseharian dan kasus-kasus kehidupan yang terjadi di dalamnya. Sehingga, drama Korea bukan lah menjadi seonggok media yang diibaratkan hanya sebagai pembuang waktu belaka, tetapi merupakan sebuah wadah pembelajaran baru di era yang serba digital seperti saat ini.
So, Chingu-deul, drakor itu nggak melulu negatif, kok. Kalau pun memberikan dampak negatif, dipastikan karena pengolahan dan niatan kita dalam menikmatinya aja yang belum tepat. Misal, menonton tanpa tahu waktu hingga overtime, menonton dengan menanggalkan skala prioritas hingga akhirnya menelantarkan prioritas lain, dan hal lainnya.
Eh, tapi, Chingu, dampak buruk itu bukan datang karena Si Drakor aja, loh! Menonton drama lain pun, atau bahkan kegiatan lain pun, jika berlebihan, semua tidak akan menjadi baik. Kecuali dalam hal ritual spiritual tentunya, perbanyaklah! Hihi.
Penutup
Fun Fact, hari ini Drakor Class berumur 7 bulan. Dalam kurun waktu 7 bulan, kami belajar banyak dan semakin bahagia dengan keberadaan Drakor Class ini. Manfaat yang dituliskan dalam artikel ini tentu saja kami rasakan juga.
Mulai dari alasan sampai manfaat nonton drakor ini pernah kami kupas tuntas di acara Crash Landing on Kdrama bersama Korean Cultural Centre Indonesia (KCCI), di bulan Desember 2020 yang lalu. Berikut rekamannya dari Facebook KCCI, majukan langsung ke menit ke-30, karena awalnya ada 30 menit menunggu peserta Zoom hadir.
Nah, kalau manfaat yang Chingu rasakan selain lima point di atas, apa, tuh? Ada, dong, pastinya! Mungkin, jangan-jangan, bagi sebagian orang, nonton drakor malah menjadi cara mereka mendapatkan jodohnya, who knows? Share, yuk!
The last but not least, selamat menonton, Chingu-deul!
Ibu rumah tangga beranak dan bersuami satu, penyuka kopi dan kata. Nonton Korea juga hobinya. Biasnya tergantung mood, tapi lebih prefer yang matang-matang ranum macem Song Seung-heon. Jelas tetep ga nolak juga kalo ada yang imut lewat sejenis Kim Soo-hyun. Intinya, mata dan hati tak cukup kuat melihat yang glowing korban skincare Korea berikut sentuhan oplasnya. Mamak lemah <3
Tinggalkan Balasan