poster 100 days my prince

Peran Literasi dalam “100 Days My Prince”

Annyeonghaseyo, chingudeul!

Flashback ke bulan Januari lalu, Drakor Class mengangkat topik “Sageuk Untuk Pemula” dalam salah satu acara live-nya. Tulisan kali ini akan mengangkat kisah mengenai salah satu drama sejarah yang direkomendasikan dalam acara live “Annyeonghaseyo, chingudeul…” pada episode tersebut.

Drama yang akan dibahas dalam tulisan kali ini berjudul 100 Days My Prince, yang dibintangi oleh D.O EXO dan Kim Seon Ho dan tayang pada tahun 2018 lalu.

Jika tulisan teman sekelas Drakor Class, Cha Ree, sebelumnya membahas nasib Kim Seon Ho yang selalu menjadi second lead forever, maka saya lebih tertarik untuk membahas pentingnya peran literasi dalam drama bergenre romantis ini.

Sinopsis “100 Days My Prince”

Drama sageuk “100 Days My Prince” bercerita mengenai seorang putera mahkota bernama Lee Yool yang diperankan oleh D.O yang mengalami kecelakaan sebab akan dicelakakan oleh ayah mertuanya sendiri. Ia kemudian terjatuh dan pingsan setelah kepalanya terbentur cukup keras.

Saat sadar, putera mahkota kehilangan ingatannya dan ditemukan oleh seorang bapak tua dari desa Sungjoo. Singkat cerita, bapak tua yang harus menyelamatkan puterinya yaitu Yeon Hong Shim, diperankan oleh Na Ji Hyun, dari hukuman yang diberikan pemerintah sebab dirinya enggan menikah, akhirnya memaksa putera mahkota yang hilang ingatan untuk segera menikah dengan Hong Shim.

Pernikahan harus segera dilangsungkan karena titahnya langsung turun dari sang putera mahkota. Sebelum menghilang, putera mahkota memerintahkan agar semua rakyatnya yang berstatus lajang agar segera menikah untuk menghentikan musim kemarau dan menurunkan hujan.

Putera mahkota akhirnya hidup di desa Sungjoo dengan nama Won Deuk dan menjalani perannya sebagai suami dari Hong Shim. Won Deuk pun akhirnya memiliki teman baiknya di desa, termasuk salah satunya Jong Jae Yoon (Kim Seon Ho) yang merupakan seorang pustakawan istana dan kemudian diangkat menjadi penegak hukum untuk bertugas di desa Sungjoo.

Kisah cinta antara Won Deuk dan Hong Shim tidak berjalan mulus dan begitu saja happily ever after meskipun mereka berdua telah menikah. Meskipun mulanya bak anjing dan kucing, lama-kelamaan perasaan sayang dan saling mencintai pun hadir di tengah hubungan mereka.

Sayangnya, ayah mertua dari putera mahkota yang mencoba membunuhnya mengetahui keberadaan putera mahkota dan kembali membawanya ke istana. Mengetahui putera mahkota dalam kondisi hilang ingatan, ia pun mengubah rencananya dan memanfaatkan momen tersebut demi kepentingannya.

Peran Literasi dalam Drama “100 Days My Prince”

Sebagai seorang yang hobi menulis, salah satu alasan mengapa saya menyukai drama “100 Days My Prince” ini adalah karena kentalnya peran literasi di dalamnya. Literasi pun menjadi sorotan sejak episode pertama hingga episode terakhir (episode 16) dalam drama ini.

Memetakan Kenangan

100 Days My Prince
Lee Yool dan Yoon I-Seo (TvN)

Sejak bertemu dengan cinta pertamanya saat masih kecil, Lee Yool membiasakan diri untuk rajin belajar terutama membaca dan menulis. Tentu saja ia terinspirasi oleh pujaan hatinya yaitu Yoon I-Seo yang juga menggemari literasi sejak kecil.

Oleh karena intrik dan politik kerajaan, malang tak dapat ditolak, keluarga I-Seo dibantai oleh ayah dari Lee Yool yang menginginkan posisi sebagai raja pada saat itu. Lee Yool pun menjadi saksi mata kejadian traumatis tersebut. Yoon I-Seo dan kakak laki-lakinya berhasil melarikan diri, namun Lee Yool tidak dapat menemukan jejak mereka.

Putera mahkota pun akhirnya memilih buku harian sebagai tempat ia mencurahkan isi hatinya. Tentang kegiatan sehari-harinya, tentang kerinduan pada I-Seo dan semua yang terjadi di dalam kehidupannya setelah ia menjadi putera mahkota.

Tidak hanya gemar menulis, putera mahkota juga gemar membaca buku dan menghafal puisi. Sesaat sebelum hilang ingatan, putera mahkota yang mengetahui sebuah rahasia besar di istana memberikan kode melalui sebuah puisi yang kemudian berhasil dipecahkan oleh Jong Jae Yoon.

Ladang Memperoleh Penghasilan

100 Days My Prince
Won Deuk bisa apa? (TvN)

Saat hilang ingatan dan menjadi warga desa Sungjoo, Lee Yoon yang berubah nama menjadi Won Deuk memang tidak ingat apa-apa tentang dirinya, namun kemampuannya dalam membaca dan menulis masih sangat baik.

Hong Shim yang mengetahui hal ini kemudian memanfaatkannya sebagai ladang untuk memperoleh penghasilan. Won Deuk yang tidak bisa bekerja kasar layaknya laki-laki desa akhirnya bekerja sebagai penyalin buku. Setiap malam, Hong Shim akan membacakan buku dan Won Deuk bertugas untuk menyalin tulisan yang ada di dalam buku tersebut.

Buku yang telah disalin kemudian diberikan pada pemilik toko buku untuk dijual atau disewakan. Dengan demikian, Won Deuk dapan menjalankan perannya sebagai suami untuk mencari nafkah. Buku yang ditulis ulang oleh Won Deuk pun banyak disukai masyarakat karena tulisan Won Deuk yang super rapi.

Membantu Rakyat yang Buta Aksara

Pada masa di mana Won Deuk menjadi warga desa Sungjoo, banyak rakyat yang menderita sebab tidak bisa membaca dan menulis. Akibatnya, banyak dari mereka yang ditipu oleh rentenir agar tetap terjerat hutang selama bertahun-tahun lamanya.

Rakyat dipaksa untuk menandatangani perjanjian yang bahkan mereka sendiri tidak mengetahui isi dari perjanjian tersebut. Won Deuk yang mengetahui hal ini kemudian membantu warga desa untuk membacakan isi perjanjian-perjanjian tersebut.

Won Deuk juga membacakan buku-buku dan hal lain yang ingin diketahui oleh warga desa Sungjoo. Meskipun awalnya perangai Won Deuk kurang disukai oleh warga desa, akhirnya Won Deuk mendapatkan banyak teman karena keahliannya ini.

Mengungkap Kebenaran

100 Days My Prince
Jong Jae Yoon awalnya tidak sadar bahwa Won Deuk adalah putera mahkota (TvN)

Satu lagi peran literasi yang cukup vital dalam drama ini adalah mengungkap kebenaran yang terjadi di dalam istana dan berperan penting dalam mengembalikan ingatan putera mahkota.

Bersama dengan orang-orang kepercayaannya termasuk Jong Jae Yoon, putera mahkota menemukan buku-buku hariannya yang mengandung semua cerita kelam tentang kehidupannya di istana. Ia pun akhirnya dapat kembali ingat kejadian-kejadian yang sebelumnya hilang akibat amnesia yang dideritanya.

Dari bukti-bukti yang ia kumpulkan, akhirnya putera mahkota dapat melakukan perlawanan pada orang-orang yang sudah berniat jahat padanya juga berniat untuk mengkhianati kerajaan.

Mempersatukan Dua Sejoli

100 Days My Prince
Hong Shim dan Won Deuk (TvN)

Peran literasi yang satu ini jelas bikin baper. Hehe. Sejak awal menikah, hubungan Won Deuk dan Hong Shim tidak pernah akur. Won Deuk pun bertingkah seolah tidak peduli pada Hong Shim, hingga pada suatu kejadian di mana Won Deuk menyelamatkan Hong Shim dengan membacakan puisi di depan khalayak umum dan pejabat di desa.

Setelah itu, romance (tipis-tipis) tapi bikin geregetan pun muncul ketika mereka berdua sedang membaca dan menulis buku untuk disalin. Won Deuk yang hilang ingatan namun masih suka membaca dan menulis lama-lama menjadi dekat dan nyambung dengan Hong Shim yang juga senang dengan dunia literasi.

Di akhir drama, literasi pun memegang peran kunci dalam keberlangsungan hubungan keduanya. Nonton, guys! Hehe.

Sageuk yang “Ringan”

Untuk ukuran drama sageuk atau historical drama, “100 Days My Prince” ini termasuk kategori drama yang tidak terlalu berat, loh! Dari awal ceritanya terstruktur dan penonton sudah disuguhkan konflik serta intrik-intrik kerajaan sehingga tidak terlalu banyak bingung dan bertanya-tanya seperti pada drama sageuk lainnya.

Selain itu, hampir separuh episode mengisahkan kehidupan putera mahkota yang hidup di desa karena hilang ingatan. Kehidupan putera mahkota selama di desa tentu tidak berat layaknya saat ia masih tinggal di istana. Cerita selama di desa Sungjoo membuat hidup putera mahkota lebih berwarna.

Selain romance, drama ini juga menawarkan kisah persahabatan dan kekeluargaan. Meskipun konflik dan plot twist-nya cukup bikin geleng-geleng, penonton tidak dikecewakan karena semua konflik tertangani dan tidak menyisakan banyak tanda tanya.

Recommended lah untuk chingudeul yang ingin icip-icip menonton drama sageuk!


Comments

3 tanggapan untuk “Peran Literasi dalam “100 Days My Prince””

  1. […] Beauty Inside‘ (2018), ‘The Secret Life of My Secretary‘ (2019) dan ‘100 Days My Prince‘ (2018). Pada podcast episode sebelumnya yang berjudul “Rekomendasi Drakor Hukum dan […]

  2. […] Melalui aktingnya, D.O. mampu membuktikan bahwa seorang idol pun mampu berakting dengan baik. Selain karirnya di musik, karir aktingnya pun ia rintis perlahan-lahan dari peran kecil hingga peran utama baik di film maupun di drama. Drama terakhir yang ia bintangi sebelum wajib militer adalah drama sageuk “100 Days My Prince”. […]

  3. […] kemampuan akting dari DO baik di drama dan filmnya. Salah satunya drakor sageuknya yang berjudul 100 Days My Prince. Kami menunggu kembalinya DO ke dunia akting secepatnya, […]

Tinggalkan Balasan ke Memaknai “Empathy” Album Solo D.O. EXO | DrakorClass Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Artikel Terbaru

aktor bae suzy Cha Eun Woo comedy drakor drakor 2020 drakor 2021 DrakorClass DRAKOR CLASS IG LIVE Drakorclass on Podcast drama drama2020 Drama 2021 drama 2022 drama2022 drama 2023 drama lama DRAMA SAGEUK drama terbaru fantasi film korea Hwang in yeop hyun bin IG live ji sung kim seon ho Kim Young Dae kmovie Kpop lee seung gi moon ga young nam joo hyuk netflix Podcast rekomendasi review film romance sageuk Song kang SON YE JIN start up Thriller True Beauty webtoon yoon park