Annyeonghaseyooo Chingudeul!
Kembali ke dunia per-kokoriyaan sejagat. Well, kali ini, saya akan mengangkat topik yang agak sedep-sedep hot gimanaa gitu. Karena apa? Karena yang akan dibahasnya mengenai skin to skin relationship alias SKINSHIP. Nah, lho kan! Yang ngerti pasti langsung, minimal, senyum hahaha.
Eits, tapi tolong ya pemirsa, jangan langsung ngeres dulu pikirannya. Kalau berekspektasi saya akan bahas proses skinship-nya di sini, wah, Chingu salah kamar deh sepertinya. Karena poin yang akan saya obrolkan justru membandingkan skinship di drama Korea Selatan dengan drama Amerika. Gimana? Agak ilmiah, bukan?
Definisi Skinship
Seperti yang sudah saya singgung sedikit di paragraf pembuka, skinship merupakan singkatan dari skin to skin relationship. Kegiatan yang berkenaan dengan sentuhan kulit, dapat dikategorikan dalam skinship ini. Misalnya, memegang tangan, berpelukan, memegang hidung, memegang pipi, bahkan kegiatan seperti memandikan anak pun dapat dikatakan skinship.
Baca juga: Review Hotel del Luna
Namun, lately, istilah yang dipopulerkan oleh Korean people ini, memiliki cakupan definisi lebih sempit. Skin to skin relationship dikonotasikan pada kegiatan sentuh kulit yang berkaitan dengan hal sensual dan seksual, misalnya berciuman, memegang pipi atau anggota tubuh lain untuk tujuan hasrat, hingga boba alias bobo bareng, wehehe.
Tujuan Dibuatnya Skinship Scene di Drama dan Film
Retoris! Pertanyaan yang tidak perlu dijawab, saya kira. Karena saya yakin Chingudeul sudah tahu jawabannya tanpa harus dijabarkan.
Tujuan diselipkannya skinship scene ini pastinya untuk menambah daya tarik dari drama atau film itu sendiri. Ibarat dalam masakan, adanya skinship ini merupakan penguat rasa (sejenis MSG, mungkin). Mendongkrak scene yang sudah ada, dan membuatnya lebih hidup dan berwarna (#halahhh).
Beberapa drama dan film juga menjadikan skinship sebagai penyempurna peran. Seolah-olah, karakter pemain diperkuat dan diperjelas oleh adanya skinship tersebut.
Perbedaan Skinship dalam Drama Korea dan Drama Amerika
- Skinship pada drama Korea cenderung lebih terkonsentrasi dalam penayangannya. Misalnya, di episode awal saja, atau di tengah saja, atau bahkan hanya di akhir-akhir episode. Jarang sekali ditemukan drama Korea yang menayangkan skinship merata dari episode awal hingga akhir. Nah, berbeda dengan drama Amerika yang cenderung lebih intens dengan skinship scene ini.
- Skinship pada drama Korea lebih โberadabโ dibandingkan dengan drama Amerika. Mungkin, karena masih ada peran budaya ketimuran. Walaupun, drama Korea saat ini semakin banyak adegan-adegan sentuh kulitnya dibanding drama zaman dulu, tetapi tetap saja belum bisa menandingi โberaninyaโ skinship pada drama Amerika di setiap zamannya.
- Skinship dalam drama Korea meninggalkan kesan โso sweetโ yang justru makin menambah ke-baperยญ-an para penontonnya. Sedangkan skinship dalam drama Amerika lebih memberi kesan โliarโ dan jarang membuat para penontonnya baper karena scene tersebut.
- Skinship yang terdapat dalam drama Korea lebih mengedepankan adegan romantisme sesaat dan sekilas jika dibandingkan dengan drama Amerika yang lebih meng-explore adegan-adegan yang cenderung agak vulgar dengan durasi diperpanjang.
Nah, jadi jelas berbeda, kan? Malah, saya berpendapat kalau skinship di drama Amerika bukan lagi jadi special scene, tetapi memang sudah jadi bagian umum dari plot yang ada, apapun genre dan alurnya. Sedangkan di drama Korea, skinship ini seperti sengaja dibuat untuk memporak-porandakan perasaan pemirsa, hahaha.
Selain itu, gaya skinship antar kedua drama tersebut pun berbeda. Jika dalam drama Amerika, skinship yang ditonjolkan lebih ke arah perilaku seksual secara gamblang, baik berbeda jenis maupun sejenis (sedih deh hampir semua drama Amerika keluaran terbaru pasti aja ada kisah cinta sejenis hikz). Sedangkan dalam drama Korea lebih bervariatif, skinship dengan pasangan, dengan sahabat sesama jenis, sahabat berbeda jenis, dengan keluarga, bahkan dengan anak-anak. Semua dikemas dengan sentuhan romatisme (heiii, romantis ga musti tentang pasangan yee gaess, catet!) yang cenderung sweet dan memang sengaja dibuat untuk menaikkan level bucin para penikmatnya.
Hayoo, siapa yang ga teriak histeris walau hanya melihat bias-nya menepuk-nepuk pipi lead femaleยญ-nya >_< Adegannya hanya beberapa detik, efeknya jangka panjang. Itulah skinship dalam drama Korea. Uwuuu sekali, bukan?
Ibu rumah tangga beranak dan bersuami satu, penyuka kopi dan kata. Nonton Korea juga hobinya. Biasnya tergantung mood, tapi lebih prefer yang matang-matang ranum macem Song Seung-heon. Jelas tetep ga nolak juga kalo ada yang imut lewat sejenis Kim Soo-hyun. Intinya, mata dan hati tak cukup kuat melihat yang glowing korban skincare Korea berikut sentuhan oplasnya. Mamak lemah <3
Tinggalkan Balasan