Semua orang punya masalah kejiwaan. Ada yang punya masalah dengan anger management, atau manajemen kemarahan. Ada juga yang memiliki inner child yang masih merongrong. Ada lagi yang mengalami trauma setelah menjadi korban kekerasan.
Semua masalah kejiwaan yang diderita seseorang tidak menjadikannya less human. Sebaliknya, sebagai manusia adalah wajar untuk mengakui kehadiran sebuah masalah (sudah 50% jalan menuju solusi dari masalah) dan mencari pertolongan jika masalah itu sudah menghalangi usaha seseorang hidup secara produktif.
(Calon mantan – apa pula arti istilah ini?) Detektif Noh Hiw Oh (Jung Woo) dan gadis pengangguran cantik Lee Min Kyung (Oh Yeon Seo) adalah dua tokoh utama dari drama “Mad for Each Other” yang ditayangkan di Netflix.
Drama berdurasi 13 episode ini (terhitung pendek untuk drama Korea) mengambil setting sebuah tempat praktek psikiater dan dua unit yang bersebelahan di sebuah gedung apartemen tua.
Noh yang pemarah jadi sering berurusan dengan Min yang paranoid gara-gara kesalahpahaman di satu hari yang diguyur hujan.
Min menyangka Noh adalah penguntit karena mereka kerap berselisih jalan pada hari itu, padahal mereka berdua sedang menuju ke tempat yang sama karena berkonsultasi dengan psikiater yang sama.
Dan pada perjalanan pulang mereka juga terus berpapasan, bahkan berada dalam satu lift, karena ternyata unit apartemen mereka bersebelahan.
Ciri khas drama Korea bermain di sini:
- Terjadi banyak kesalahpahaman.
- Ada satu konflik besar yang melibatkan keduanya.
- Konflik itu pada akhirnya membuat mereka menjadi dekat.
- Waktu yang dihabiskan bersama-sama menghapus kesan buruk dari pertemuan pertama mereka.
- Cinta tumbuh pelan-pelan ketika mulai saling mengerti. #eaaa
Drama ini cukup bising dengan suara Noh yang marah-marah dan Min yang teriak-teriak, tapi sangat sepadan untuk dilanjutkan. Kedua tokohnya memiliki latar belakang yang segar.
Broken, tapi menarik.
Punya isu, tapi manusiawi.
Judul dari drama ini yaitu “Mad for Each Other” sebenarnya menggambarkan starting point dari kondisi kedua tokoh utamanya.
Sebelum mereka mad for each other, tergila-gila satu sama lain, mereka sebenarnya adalah mad people, orang gila.
Orang normal mana yang kalau marah mengamuk seperti Noh? King Kong saja kalah.
Orang normal mana yang paranoid dan ketakutan separah Min? Jangankan percaya sama orang lain, sama diri sendiri saja dia tidak percaya.
Nah, kedua orang dengan baggage ini jadi sering berinteraksi gara-gara kasus yang terjadi di lingkungan apartemen tempat mereka tinggal. Kocak dan seru banget, deh, dan sangat menunjukkan ciri khas drama rom-com (romantic comedy) khas Korea Selatan.
Ada juga perkara-perkara masa lalu yang harus diselesaikan baik oleh Noh maupun oleh Min, mulai dari mantan yang seharusnya dibuang pada tempatnya (Min) dan memulai karir kembali setelah sebelumnya difitnah dan dijebak (Noh).
Drama Korea ga asyik kalau ada aktor pendukung yang mumpuni, man. Seperti kita ketahui, pemeran pembantu di drakor aktingnya ga ada yang kaleng-kaleng, semuanya serius dan sepenuh hati. Tujuan keberadaan mereka cuma satu: memastikan Noh dan Min menemukan satu sama lain karena mereka memang made for each other.
Drama ini memang asyik banget buat ditonton dan diobrolin. Kalau Chingu masih ragu-ragu mau menonton atau tidak, sila dengarkan podcast kami untuk mendapat poin-poin rekomendasinya, mulai dari soal kesehatan mental, layout apartemen, dan oversized fashion yang sepertinya lagi tren di sana.
Selamat menonton! Jangan lupa share kesanmu di kolom komentar, ya.
Penulis novel dan cerpen dalam bahasa Inggris.
Penggemar filsafat, traveling, taekwondo, piano, buku, film, dan tentu saja drama Korea.
rijotobing.wordpress.com
Tinggalkan Balasan