“Drama Korea tidak selalu lebih indah daripada dunia nyata“. Entah kenapa saya ingin sekali menulis tentang ini. Karena banyak sekali yang berpendapat bahwa menonton drama Korea membuat kita sulit berpikir realistis. Benarkah?
Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah buku berjudul “Uncensored” yang ditulis oleh Citra Ayu Mustika. Dalam buku tersebut ada sebuah paragraf yang membuat saya semakin tergelitik untuk menuliskan topik ini. Begini isinya.
“Sebagai istri, kalian pernah ga mendamba pria yang so sweet, pengertian, gemesin, dll gitu ga? Ya kaya karakter pria-pria yang biasa ditonton di film romance gitu (drama Korea terutama ya, karena banyak banget menjual fantasi cowo sempurna yang di dunia nyata tuh ga ada yang begitu. Makanya gw udah ga pernah nonton drakor lagi – eh cuma nonton I am Gangnam Beauty doang itu pun karena komik webtoon – karena bikin gw jadi ga realistis sama pasangan gw sendiri)”
Kalimat bernada serupa sering saya baca dan dengar dimana-mana, bahkan saya sendiri pernah berada dalam fase itu sebelum mengarungi hidup berumah tangga. Mendamba pria sempurna. Begitulah kira-kira.
Daftar Isi
Adegan Manis yang Sering Muncul Dalam Drama Korea
Jadi sebetulnya hal-hal manis seperti apa sih yang didambakan oleh para wanita dari drama yang ditontonnya? (Selain para pemeran yang berwajah rupawan tentu saja). Boleh ya saya sebutkan beberapa agedan manis yang sering disisipkan dalam drama Korea dan membuat kami para wanita merasa “iri”.
Melakukan Hal-Hal Romantis
Tokoh pria dalam drama Korea sering digambarkan senang melakukan hal-hal romantis kepada pasangannya. Mulai hal-hal kecil seperti pelukan dari belakang, meminjamkan jaket, mengusap sisa makanan di bibir, hingga hal-hal yang lebih membutuhkan usaha seperti memasakkan makanan, memberikan kejutan atau mengajak kencan romantis. Boleh dibilang “I will do everything to make you happy“.

Hal-hal seperti itulah yang sering membuat para wanita merasa “iri”. Bahkan sekedar mengikatkan rambut saja dalam drama sudah terasa begitu manis. Atau adegan terkenal dalam drama “Descendants of the Sun” (2016), yaitu saat Kapten Yoo Si Jin mengikatkan tali sepatu Dokter Kang Mo Yeon, begitu saja penonton sudah senyum-senyum bahagia.
Selalu Melindungi
Dalam drama para tokohnya entah kenapa rasanya selalu ada saat orang yang dicintainya berada dalam masalah dan bahaya. Mereka terkesan sangat melindungi. Bahkan terkadang sampai diceritakan rela mengorbankan nyawanya untuk orang yang dicintai.

Sebut saja Ri Jeong Hyuk, seorang perwira tinggi Korea Utara dalam drama “Crash Landing on You” (2019) yang mati-matian berusaha menyelamatkan nyawa Yoon Se Ri dari ancaman orang jahat. Romantis sekali memang ya.
Mencintai Sepenuh Hati
“Bucin” begitulah saya biasa menggambarkan tokoh drama yang mencintai pasangannya dengan sepenuh hati. Rata-rata tokoh dalam drama romantis memang digambarkan sebagai tokoh yang setia dan mencintai dengan sepenuh hati. Sebut saja Han Ji Pyeong dalam drama “Start Up” (2020) juga Yu Jin sang sahabat impian dalam drama “Oh! Master” (2021). Mereka adalah para lelaki yang tidak tergoyahkan hatinya.

Selain itu banyak juga tokoh dalam drama yang diceritakan sebagai sosok yang setia menunggu. Seperti Lee Hyun Soo dalam drama “Temperature of Love” (2017) atau Jung Hee Joo di drama “Memories of the Alhambra” (2018). Keduanya adalah wanita yang rela menunggu cintanya meski tak jelas kabar beritanya.
Masalah Pelik yang Sering Dihadapi Tokoh Dalam Drama Korea
Selama ini banyak orang hanya mengingat hal-hal manis dalam dalam drama yang telah ditontonnya atau berpendapat drama Korea isinya hal-hal manis saja. Padahal banyak masalah pelik yang harus ditanggung dan diselesaikan oleh para tokohnya agar sebuah drama menarik untuk diikuti. Bahkan dalam drama yang bergenre komedi romantis sekalipun.
Lalu masalah apa yang sering menimpa para tokoh dalam drama?
Masalah Dengan Pasangan

Masalah dengan pasangan adalah hal yang paling umum diceritakan dalam sebuah drama. Mulai pertengkaran, tarik ulur, hingga perselingkuhan dan perceraian. Bahkan yang lebih berat lagi kematian. Bertengkar dengan pasangan saja sudah sangat menyakitkan. Bagaimana rasanya menghadapi situasi yang lebih menyakitkan lagi. Sungguh tak terbayangkan oleh saya.
Masalah Keluarga

Masalah keluarga ini banyak sekali jenisnya. Dari masalah ekonomi hingga KDRT. Ada juga tokoh utama yang diceritakan sebagai yatim, piatu, atau yatim piatu. Ada juga yang berada dalam posisi “single mom” juga “single father“. Mereka hidup dalam perjuangan tiada henti.
Bahkan yang diceritakan kaya raya pun pasti ada saja diceritakan memiliki masalah dengan keluarganya. Mulai dari perjodohan yang tidak diinginkan hingga perebutan “tahta” dalam sebuah perusahaan. Pelik sekali hidupnya.
Masalah Pergaulan

Banyak tokoh yang mengalami masalah pergaulan baik di sekolah maupun di tempat kerja. Ada yang mengalami bullying. Ada juga yang harus menghadapi bos galak setiap hari. Tak jarang juga mereka disakiti oleh sahabat terdekatnya. Semua itu pasti terasa menyakitkan dan menyesakkan bukan?
Masalah Kriminal

Pencurian, perampokan, penipuan, penculikan bahkan pembunuhan sering sekali diangkat dalam drama. Terutama drama bergenre aksi atau kriminal. Masalah ini yang sering membuat saya merasa paranoid saat menontonnya. Rasanya tidak ada lagi orang yang bisa dipercaya di sekitar kita. Karena apa? Karena sebagian besar penjahat dalam drama-drama itu adalah orang-orang yang tak terduga dan kebanyakan adalah orang yang dekat disekitar kita. Ngeri, ya!
Masalah Mistis

Nah masalah yang satu ini juga tidak bisa dianggap sepele, bukan? Bisa melihat hantu tentu saja bukan hal yang menyenangkan. Apalagi sampai diganggu atau dirasuki hantu.
Saya sih sudah pasti tidak mau merasakan hal seperti itu apalagi sampai menjadi pengusir hantu. Angkat bendera putih.
Pesan Moral yang Bisa Diambil Oleh Penonton Drama Korea
Setelah uraian panjang saya tentang hal-hal manis dan masalah-masalah yang sering dihadapi tokoh dalam drama, apa yang ada di pikiran kalian? Kalau saya sendiri jadi berpikir hidup itu tidak ada yang mudah. Semua punya cobaannya masing-masing. Begitu juga kita.
Selain itu hidup itu adil. Dibalik kesusahan selalu ada kebahagiaan yang diberikan Tuhan untuk kita. Hal baik dan buruk datang silih berganti seperti siang dan malam dalam kehidupan kita. Itu sudah hukum Tuhan.
Sayangnya, dari pengalaman saya, saat menonton drama yang banyak diingat adalah hal-hal manis yang terjadi, sedangkan dalam kehidupan nyata, saya lebih banyak mengingat kejadian buruk. Itulah yang membuat saya berpikir tidak realistis bahkan mempertanyakan “Kenapa hidupku tidak semanis drama?”
Untungnya masa-masa itu telah terlewati. Sekarang saat menonton drama saya lebih sering merenungkan pelajaran apa yang bisa saya petik dari kehidupan para tokohnya. Tidak hanya sekedar “iri” dengan hal-hal manis yang disajikan. Dan itu membuat hidup saya terasa lebih indah. Saya merasa tak akan sanggup menghadapi masalah yang ditanggung para tokoh-tokoh itu meskipun banyak kejadian manis yang dialaminya.
Coba deh catat hal baik dan buruk yang terjadi dalam hidup kalian setiap harinya. Lalu bandingkan mana yang lebih banyak. Pasti kalian sadar bahwa hidup kalian juga indah. Meskipun tidak sempurna.
Selamat berbahagia!
Ibu muda yang suka membaca, menulis, menonton, makan, dan jalan-jalan.
Cerita jalan-jalan saya bisa dibaca di http://www.asrilestari.com sedangkan tulisan lainnya bisa diintip di https://catatansangpemimpikecil.blogspot.com
Tinggalkan Balasan