Tulisan saya ini sebenarnya bentuk kekesalan saya menonton satu bagian dari drakor Startup episode 15 yang membuat ceritanya jadi agak jelek buat saya. Setelah 14 episode ditunjukkan kiprah Samsan Tech yang terdiri dari Do-san, Yong-san dan Chul-san, yang jagoan memprogram machine learning dan AI related, bahkan bisa menyelesaikan masalah ransomware.
Lalu di episode 15, tiba-tiba penulisnya lupa dengan betapa jagonya karakter ciptaannya itu dan ditunjukkan Yong-san berusaha menyelesaikan masalah anagram, secara manual? Bukan hanya itu, ketika dia minta tolong Sa-ha, yang kemudian juga disaksikan oleh Chul-san, sepertinya Chul-san juga tidak mengerti apa itu anagram. Hanya ketika kertas itu dilihat oleh Do-san, baru terlihat sepertinya Do-san akan ada ide untuk menyelesaikannya kemudian, tapi karena dia sedang berbunga-bunga baru jadian lagi dengan Dal-mi, tidak ditunjukkan apakah Do-san membantu menyelesaikan permasalahan anagram tersebut atau tidak.
Buat yang belum nonton drakor Startup dan jadi penasaran saya sedang ngomongin apa, silakan dibaca-baca lagi tulisan tentang drama ini yang sudah ada banyak di situs Drakor Class ini ya.
Masalah dengan Anagram
Salah satu scene di Startup Episode 15, Yong San berusaha mencari tahu anagram dari sebuah rangkaian huruf yang dia dapatkan ketika mereka berhasil memecahkan masalah ransomware yang terjadi di perusahaan Dal-mi. Yong San punya firasat, kalau rangkaian huruf itu bisa menjadi jalan untuk menemukan siapa sebenarnya pelaku ransomware tersebut.
Lalu, Yong san berusaha mencari anagram dari rangkaian huruf tersebut dengan cara manual (mencoret-coret di kertas), dan bahkan bertanya kepada Sa Ha.
Oke, mungkin pembaca juga tidak mengerti kenapa saya kesal. Tapi persoalan anagram ini tugas kuliah atau tugas pemrograman dasar. Semua yang pernah belajar pemrograman pasti tau apa itu anagram, dan tentunya, kalaupun tidak bisa langsung dengan cepat membuat kode programnya, hal pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan pencarian di internet. Pastinya akan menemukan sudah banyak yang membuatkan programnya buat kita, dan kita tinggal memasukkan kata yang ingin dicari anagramnya.
Saya tahu bagian ini diciptakan oleh penulisnya untuk memberi kesempatan menunjukkan kecemburuan Chul-san terhadap Sa-ha yang baru jadian. Harus diakui, hubungan Chul-san dan Sa-ha ini memberikan hiburan tersendiri untuk tim Jipyeong yang sudah tidak ada harapan lagi karena Han Jipyeong sepertinya sudah mencukupkan diri dengan tanaman “money tree” dan kumpulan surat-surat Dal-mi.
Daripada saya keterusan protes doang, mungkin ada baiknya saya tuliskan saja apa itu anagram dan bantuin Yong-san mencari anagram dari kata yang menjadi hostname dari ransomware tersebut.
Apa sih Anagram itu?
Di dalam episode 15 tersebut, Yong-san tahu apa itu anagram, dia bahkan sudah mencoba mencari beberapa kata sendiri dan menjelaskan ke Sa-ha, yang saya heran tetap bagian kenapa dia tidak memikirkan untuk menyelesaikan masalahnya dengan program?.
Anagram merupakan permainan kata dengan mengubah susunan huruf dari sebuah kata untuk membentuk kata lain. Anagram ini biasanya dipakai untuk mencari nama samaran. Kalau ingat dengan serial Harry Potter, ada nama Tom Marvolo Riddle yang sebenarnya merupakan anagram dari I am Lord Voldemort.
Seperti saya sebutkan sebelumnya, semua yang pernah belajar pemrograman, kemungkinan pernah disuruh bikin tugas mencari anagram ini. Jadi anagram ini sebenarnya hal sederhana yang bisa diselesaikan dengan program dan kenapa dalam Startup Episode 15, ditunjukkan sampai ada 2 orang berusaha mengerjakan anagram ini secara manual. Kalau melihat dari scene yang ada, mereka berusaha memecahkan anagramnya lebih dari 1 hari? Percuma saja sudah bisa bikin mobil tanpa supir, kalau anagram saja tidak kepikiran buat diprogram.
Program anagram ada banyak di internet, Kalau tidak sempat memprogram, tinggal cari aja dan ketemu beberapa pilihan. Contohnya ini, saya coba memasukkan kata yang ada di dalam catatan Yong-san. Hasilnya ada ribuan kata ditemukan. Dari hasil melihat secara cepat, saya belum melihat relevansi kemana nantinya mereka menyadari siapa pelaku ransomware nya.
Mungkin saja karena ini film Korea, bisa jadi katanya berupa romanisasi dari sebuah kata dalam bahasa Korea, makanya saya tidak bisa menemukan kata yang relevan. Untuk bagian ini, kita tunggu saja penjelasannya di Startup episode 16.
Anagram ini bisa dilakukan dengan menggunakan semua huruf yang ada dari kata sebelumnya atau sebagian saja. Jadi, walaupun dikerahkan banyak orang, rasanya akan butuh waktu lama mencari anagram kata secara manual.
Aduh, sepertinya penulisnya sedang sibuk memikirkan bagaimana memberi akhir yang bahagia untuk semua orang, sampai lupa konsultasi bagian ini ke konsultan teknis nya. Saya jadi bayangkan bagaimana dokter atau pengacara yang melihat serial televisi dan terkadang ada hal terlewat seperti ini. Pasti ada perasaan ingin protes juga, hehehe.
Harapan tentang Driverless Car
Kalau orang berpikir drama ini terlalu dilebih-lebihkan, menurut saya nggak juga loh. Justru saya senang ada drama yang berbeda seperti ini. Berbeda kemasan menjual mimpinya. Berbeda kemasan tentang cinta pertama, dan berhasil membuat karakternya sangat meyakinkan penontonnya.
Harapan saya sih, walaupun katanya self driving car atau driverless car bukan hal baru, tapi semoga saja teknologi ini benar-benar semakin dikembangkan sampai akhirnya mobil itu bisa berjalan tanpa supir sama sekali. Kita tinggal memasukkan alamat tujuan. Terus duduk manis di dalamnya, atau sambil bekerja, dan sampai ke tujuan dengan selamat. Siapa tahu setelah semua orang memakai self driving car, tidak akan ada kemacetan lagi karena kita tidak perlu lagi beli mobil, tapi cukup naik taksi yang tanpa supir ini (duh jadi melantur).
Setahu saya sih, self driving car yang ada saat ini masih belum benar-benar bisa dilepas begitu saja. Masih selalu harus ada yang duduk di belakang kemudi untuk mengambil alih kalau sewaktu-waktu terjadi hal di luar dugaan. Teknologi self driving car saat ini masih butuh penyempurnaan lagi. Mudah-mudahan saja dengan adanya drakor seperti Startup ini, membuat banyak anak muda yang jadi rajin belajar dan bercita-cita jadi programmer seperti Do san dan kawan-kawan.
Menjelang Ending Startup
Terlepas dari masalah anagram ini, sebenarnya drama Startup ini cukup memberikan hiburan buat saya. Banyak yang merasa startup ini terlalu serius dan berat, karena terlalu banyak yang bilang drama ini drama teknis. Banyak juga yang tidak mau menonton karena drama ini terlalu banyak istilah bisnis. Tapi buat saya, drama ini cukup menarik karena baru sekali ini ada drama yang mengemas bisnis, pemrograman dan kisah cinta dalam satu paket.
Salah satu hal yang bikin drama ini semakin menarik adalah, karena penulis bisa menciptakan karakter pria yang bukan tokoh utama, dan dicintai semua pemirsa, sampai ribut-ribut kayak pemilihan kepala negara. Tapi, penulis juga berhasil membuat sebagian pemirsa (misalnya saya) menerima kenapa karakter wanitanya memilih pria yang baru ketemu dan bukan cinta pertamanya.
Udah ah, yuklah kita tonton saja endingnya seperti apa.
Blogger, Wife, Mom of 2 boys, Homeschooler, Crafter.
Nonton drakor (terutama romcom) untuk hiburan dan mencari ide untuk dituliskan.
Catatan belajar dan hobi tentang menulis, blog, Canva dan Kinemaster bisa dibaca di https://risna.info
Tinggalkan Balasan