Annyeong chingudeul,
Sudah menjelang akhir Januari, sudah menyelesaikan drakor apa saja?
Saya dan Butet, putri remaja saya, sudah menyelesaikan drama Cheer Up. Pas malam pergantian tahun. Binge watching semalaman? Tenaaang! Kami sudah memulainya beberapa hari sebelumnya kok!
Saat awal rilis Cheer Up di Netflix France November 2023 yang lalu, saya tak langsung tertarik. Drama anak kuliahan? Males ah! Namun kemudian drakor ini jadi pilihan tepat sebagai tontonan bersama Butet untuk mengisi libur sekolah.
Tim Cheerleader Theia
Menceritakan Do Hae-yi (diperankan oleh Han Ji-hyun) yang bekerja keras untuk bisa masuk ke Universitas Yonhee. Dia tak mau dan tak bisa mengandalkan biaya dari ibunya. Bahkan Hae-yi lah yang menopang hidup mereka bertiga dengan adiknya.
Hae-yi menghabiskan waktu luangnya dengan bekerja paruh waktu. Tak ada waktu bersenang-senang. Hingga pacarnya pun memutuskan hubungan mereka dengan alasan jarang bisa bertemu itu.
Jin Sun-ho (diperankan oleh Kim Hyun-jin) adalah seorang mahasiswa populer yang menyukai Hae-yi. Untuk menarik Sun-ho menjadi anggota baru Theia, tim cheerleader universitas, seorang alumni membuat perjanjian dengan Hae-yi. Gadis itu diberi bayaran jika bersedia menjadi anggota Theia selama satu bulan. Diharapkan, Hae-yi akan menarik Sun-ho, yang kemudian menarik anggota baru lain dengan kepopulerannya.
Hae-yi menerima. Dan Sun-ho ikut mendaftar menjadi anggota Theia. Kedua anggota baru dengan alasan yang berbeda itu ternyata kemudian menyukai kegiatan cheerleading. Sampai saat mereka mengetahui adanya kutukan yang meramalkan datangnya musibah terhadap salah satu anggota tim pada tahun 2019 itu.
Inspirasi Akaraka Yonsei
Drakor ini mulanya saya pikir murni romance saja. Ternyata ada bumbu thriller-nya. Memang saya tak terlalu mencari informasi karena benar-benar tak tertarik pada mulanya. Apalagi ini drama yang keluar pada tahun 2022. Tak benar-benar baru.
Baca juga:
- Rekomendasi Drama Korea Januari 2024
- Review Kdrama Cheer Up (2022): Antara Uang, Ramalan Sial dan Cinta Segitiga di Masa Remaja
Dari awal, Butet sudah penasaran: apakah memang budaya cheerleading ada di perguruan-perguruan tinggi di Korea Selatan sana? Apakah memang gayanya seperti itu? Karena Theia, jelas tidak sama dengan cheerleader yang biasa kita kenal.
Pertama melihat penampilan Theia, wah kitsch sekali! Itu juga yang diungkapkan Do Hae-yi saat pertama melihat Baek Jong-woo (diperankan Bae In-hyuk) dengan kostum pemimpin cheerleader: mau jadi pangeran dalam dongeng? Begitu komentarnya.
Lalu koreografi cheerleading-nya. Tarian lebih dilakukan secara individual. Banyak gerakan tangan. Tak ada gerakan akrobatis. Tak ada piramida manusia.
Dari awal nama Yonhee, saya langsung terpikir pada Yonsei. Kebetulan saya pernah mengikuti MOOC untuk belajar Bahasa Korea yang diselenggarakan Universitas Yonsei di Coursera. Dan ternyata, memang benar bahwa drama ini terinspirasi dari tim cheerleading Universitas Yonsei, yang dikenal sebagai Akaraka.
Saat kami mencari informasi tentang Akaraka, memang demikian gaya mereka! Akaraka, dan juga Theia, lebih berfungsi sebagai pemandu suporter. Agar lebih kompak, lebih seru, dan lebih bersemangat mendukung tim universitasnya.
Selain mengikuti gaya berpakaian dan koreografi, kami mendapati bahwa lagu-lagu yang ditampilkan dalam drama menggunakan melodi yang sama dengan lagu-lagu Akaraka. Kita dengan mudah mengenali melodi lagu Go West-nya Village People yang mengiringi penampilan pertama tim Theia di dalam drama.
Saya terutama terngiang dengan lagu Saranghanda Yonhee. Lagu ini plek ketiplek dengan Saranghanda Yonsei. Melodinya familiar, tapi saya tak berhasil mengingat lagu aslinya.
Setelah pencarian sekian lama saking penasarannya, saya malah menemukan daftar lagu-lagu yang digunakan oleh Akaraka. Komplit dengan informasi lagu aslinya!
Memang dalam drama juga sempat disebutkan saat anggota baru diminta membuat lagu baru, mereka diberi daftar lagu-lagu yang boleh digunakan. Soal hak cipta? Saya belum menggalinya lebih dalam.
Kisah Theia sendiri memang sejalan dengan Akaraka. Persaingannya dengan Ignis dari Universitas Hokyung serupa dengan persaingan Akaraka dengan Ipselenti, tim cheerleader dari Universitas Korea. Bahkan logo dari masing-masing mereka pun serupa: elang biru dan harimau merah!
Seperti vakumnya Theia karena pandemi, Festival Akaraka yang biasa diselenggarakan bulan Mei sejak tahun 1986, juga baru kembali diadakan September 2022 setelah 3 tahun absen. Belum lagi lokasi syutingnya yang memang di Universitas Yonsei. Semoga tak benar-benar ada kasus kriminal di Yonsei saja, ya!
Membuka Wawasan
Niat banget, saya dan Butet mencari informasi sejauh itu?
Dari kekepoan ini, Butet yang memang suka menari jadi ingin masuk ke Universitas Yonsei. Biar bisa bergabung dengan tim Akaraka, katanya. Dan saya dukung dia. Yonsei kan keren banget tuh!
Ini mengingatkan saya seusai menonton Our Beloved Summer hampir dua tahun yang lalu. Butet jadi tertarik berkuliah di jurusan Arsitektur. Dia ingin masuk ENSA Paris seperti Choi Ung. Dan keinginan itu masih terjaga sampai sekarang.
Apakah Butet benar-benar akan mendaftar ke ENSA? Atau mencoba ke Yonsei? Ada jurusan Arsitektur juga tuh, di sana!
Yah, kita lihat saja tahun depan!
Yang jelas, tanpa menonton drakor, saya tak yakin kami terpikir untuk mencari informasi tentang ENSA dan juga Yonsei.
Menonton drakor terbukti bermanfaat membuka wawasan, kan!?
Full time mother living in France since 2000. On Blogger since February 2011. Loves to read books including manhwa.
Tinggalkan Balasan