Twenty-Five-Twenty-One

Anggar dalam Tontonan Twenty Five, Twenty One

En Garde
Prêt
Allez!!

Yeaayy, penonton Twenty Five, Twenty One pasti jadi sering dengar tiga kata bahasa Prancis ini tiap kali adegan pertandingan anggar ditampilkan. Tiga kata tersebut kurang lebih artinya seperti ini, on guard – ready? – fence!

Begitu pun kira sering dengar kalimat yang ini, dengan diikuti pertanyaan, “siapa yang menang?” 

Attaque
Touche
Point 

Saya sendiri baru memperhatikan anggar sejak menonton drama ini dan mulai memahami kenapa anggar jadi cabang olahraga unggulan Korea Selatan. Meski dibalut cerita yang pure fiksi, drakor memang selalu bisa ya, mengemas sesuatu yang tidak biasa atau tidak populer menjadi menarik untuk diikuti. 

Tulisan kali ini tidak akan mengulas cerita cinta-tiada-ujung antara Baek Yi Jin dan Na Hee Do maupun teman-temannya. Santai-santai sejenak dulu yuk, membaca dongeng tentang olahraga anggar di Korea dan siapa Jun Ho oppa yang disebut-sebut Na Hee Do pada episode ke-13. 

Korea Selatan dan Anggar

Dilansir dari situs Korean Fencing Federation, sejarah anggar Korea dimulai sejak tahun 1947 dengan nama Joseon Fencing Federation. Berganti nama jadi Federasi Anggar Korea di tahun 1956. 

Semula, permainan anggar tidak populer di Korea dan hanya sekolah-sekolah tertentu di kota yang memiliki klub anggar. Persis seperti Na Hee Do pindah dari sekolahnya ke SMA Tae Yang agar kemampuan anggarnya berkembang. 

Bisa dibilang, kebanggaan nasional itu baru muncul kalau sudah terbukti prestasinya. Begitu juga dengan naiknya pamor anggar di Korea Selatan. 

Medali emas anggar pertama Korea diraih pada Olimpiade Sydney tahun 2000 oleh Kim Young-Ho, pada final melawan Jerman dengan skor 15-14. Sejak saat itu, kepopuleran dan perkembangan anggar di Korea meningkat pesat, sampai pada Olimpiade London 2012, Korea ditetapkan sebagai World’s Best Fencing Country dengan prestasi 2 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu. 

Tidak hanya sampai situ, pada Asian Games Jakarta tahun 2018, Korea Selatan lagi-lagi menyabet perolehan medali paling banyak: 6 medali emas, 3 medali perak, dan 6 medali perunggu. 

Dengan meraih kemenangan mutlak pada event olahraga terbesar selama tiga tahun berturut-turut, nggak diragukan lagi kalau Korea saat ini memang pada puncak terbaiknya dalam cabang olahraga anggar. 

Pemerintah Korea, seperti biasanya, selalu totalitas dalam mendukung hal-hal yang bisa jadi kebanggaan nasional. Meski kepopulerannya masih jauh dari sepak bola, olahraga anggar di Korea terus melakukan regenerasi pemain-pemain muda agar prestasinya terus langgeng di kancah internasional. 

Jenis Senjata Anggar

Anggar adalah olahraga yang bisa dimainkan baik secara individu atau tim, putra dan putri. Basis dari permainan ini adalah kecepatan, antisipasi, refleks, dan mental yang kuat.

Meski dalam drama tidak terlalu jelas disebutkan senjata anggar apa yang dimainkan Hee Do, tapi boleh dong kita tahu kalau dalam anggar, ada tiga jenis nomor yang dipertandingkan dalam olimpiade berdasarkan pedangnya, yaitu Epée, Foil, dan Sabre.  Masing-masing dibedakan berdasarkan komposisi, teknik, dan target area.

Jenis-jenis senjata anggar
Jenis-jenis senjata anggar
  • Foil: Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratnya 500 gram (5 ons). 
  • Sabre: Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. Perlindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.
  • Epée: Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.
Na Hee Do dengan perlengkapan anggar
Na Hee Do dengan perlengkapan anggar

Nah, kalau lihat bentuknya sih yang Hee Do dan Yu Rim mainkan adalah jenis saber yah. Ingat percakapan Hee Do pada Yi Jin waktu dia ingin mewarnai bagian belakang pegangan pedangnya dengan warna biru jika berhasil masuk timnas.

Siapakah Kim Jun Ho?

Haha, pertanyaan menggelitik bagi para fans Twenty Five, Twenty One dari sejak episode perdananya mengudara.

“Siapa ayah Kim Min Chae?”

Misteri ini masih juga belum terjawab hingga episode 14 berakhir, padahal setiap ada pemain laki-laki baru yang muncul penonton pasti berspekulasi, “apakah dia ayah Kim Min Chae?”

Setelah Jung Ho Jin, cameo yang diperankan Choi Tae Joon dicoret dari kandidat ayah Min Chae, muncul atlet Jun Ho oppa yang digadang-gadang memiliki marga Kim sama seperti namanya sendiri di real life.

atlet Kim Jun Ho, hadir sebagai cameo di eps 13 twenty five twenty one
atlet Kim Jun Ho, hadir sebagai cameo di eps 13

Dalam dunia anggar Korea, Kim Jun Ho adalah atlet tim saber putra yang berhasil menyabet medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020. Penampilannya memang hensem plus nyekill dan kabarnya dia sudah menandatangani kontrak bersama Haewadal Entertainment, agensi yang menaungi artis Ha Ji Won.

Kim Jun Ho, Atlet Korea Selatan peraih Emas pada Olympiade Tokyo 2020.
Kim Jun Ho, Atlet Korea Selatan peraih Emas pada Olympiade Tokyo 2020.

Saat tim anggar Korea hadir di variety show Knowing Brothers episode 293, Jun Ho memang terlihat paling glowing dan sungguh eligible jadi aktor.

Lihat deh preview-nya…

Variety show Knowing Brothers episode 293 menghadirkan Kim Jun Ho, atlet anggar Korea

Tapi, apa pun teori penonton, rupanya writer-nim lebih jeli sampai sisa dua episode terakhir belum ada yang terkonfirmasi siapa ayah Min Chae. Bahkan usia Hee Do dan Yi Jin pun belum sampai ke 25 dan 21. Sungguh gemaaaasssss…..

Film/Drama Tentang Anggar

Meski tidak banyak, ada beberapa tontonan dari Asia maupun Barat yang mengusung anggar sebagai tema besarnya. Kalau chingu deul penasaran dan ingin menonton lebih banyak lagi tentang anggar, bisa tonton Over The Fence (2016), Attack it Lightning (2017), Boys to Men (2019), En Garde (2013), dan The Fencer (2016).

Nggak perlu ngerti-ngerti banget soal aturan bermain anggar, tapi dibanding sebelumnya yang memilih skip dan nonton cabang olahraga lain, sepertinya kini saya bisa melirik kalau ada tayangan pertandingan anggar di tv saat olimpiade.

Sumber:
https://fencing.sports.or.kr/
http://www.heraldinsight.co.kr/news/articleView.html?idxno=751
https://koreajoongangdaily.joins.com/news/article/article.aspx?aid=3003838
https://www.allkpop.com/article/2021/08/handsome-fencing-gold-medalist-kim-jun-ho-signs-an-exclusive-contract-with-haewadal-entertainment-home-to-actress-ha-ji-won
https://id.korean-culture.org/id/157/korea/55


Comments

2 tanggapan untuk “Anggar dalam Tontonan Twenty Five, Twenty One”

  1. […] Di podcast ini, kak Rella, Kak Nastiti, dan Kak Poppy membahas drama Twenty Five Twenty One dari berbagai sisi. Mulai dari judulnya yang cukup membuat penonton jadi penasaran sampai dengan pamor olahraga anggar di Korea Selatan. […]

  2. […] Baca Juga: Anggar dalam Tontonan Twenty Five, Twenty One […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.


Eksplorasi konten lain dari Drakor Class – Drakor & Literasi

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Artikel Terbaru

aktor bae suzy Cha Eun Woo comedy drakor drakor 2020 drakor 2021 DrakorClass DRAKOR CLASS IG LIVE Drakorclass on Podcast drama drama2020 Drama 2021 drama 2022 drama2022 drama 2023 drama lama DRAMA SAGEUK drama terbaru fantasi film korea Hwang in yeop hyun bin IG live ji sung kim seon ho Kim Young Dae kmovie Kpop lee seung gi moon ga young nam joo hyuk netflix Podcast rekomendasi review film romance sageuk Song kang SON YE JIN start up Thriller True Beauty webtoon yoon park