Hola, chingu chingu di manapun kalian berada.
Di kesempatan ini saya nulis tentang program Johayo Show di RPK FM Jakarta yang ngebahas tentang drakor yang kita cintai bersama sampai ke lubuk hati: Twenty Five Twenty One. Isi diskusinya bisa dinikmati di podcast Drakor Class.
Saya yakin sih cukup banyak mak-emak di luar sana yang ikutan mengamati kisah romantis super panjang antara atlet anggar dan mahasiswa ganteng yang putus kuliah karena krisis moneter. Kisah yang realistis serta penuh dengan perjuangan meraih mimpi menjadikan drama Twenty Five Twenty One jadi begitu bernilai. Sebernilai mantan pacar yang kini sudah punya pacar baru.
Kisah Singkat Twenty Five Twenty One

Kisah ini diawali oleh seorang anak SMA yang memiliki mimpi untuk jadi atlet nasional anggar bernama Na Hee Doo. Disebabkan krisis moneter, sekolahnya memutuskan untuk menghapus ekskul anggar karena banyak menelan biaya. Makanya, ia ngotot untuk minta pindah sekolah sama emaknya.
Di sisi lain, ada mahasiswa yang kini sudah putus kuliah dan jadi pengantar koran demi bertahan hidup, namanya babang Baek Yi Jin. Mereka berdua bertemu karena kebetulan dan tentu hubungan mereka berlanjut jadi sebuah persahabatan yang begitu kental. Sekental cinta dalam diam, cie.
Hubungan saling mendukung tanpa menuntut sesuatu jadi sebuah pemanis yang begitu kentara di drama ini. Meskipun, hubungan Baek Yi Jin dan Na Hee Doo begitu intens, namun kisah drama ini memang nggak berpusat sama cinta-cintaan anak muda. Pusat konfliknya adalah perjuangan, persahabatan, keluarga, dan lucu-lucuan masa remaja.
Di podcast ini, kak Rella, Kak Nastiti, dan Kak Poppy membahas drama Twenty Five Twenty One dari berbagai sisi. Mulai dari judulnya yang cukup membuat penonton jadi penasaran sampai dengan pamor olahraga anggar di Korea Selatan.
Dari sisi alur cerita, drama ini juga memiliki begitu banyak slice of life yang begitu hangat. Misalnya saja cerita tentang Baek Yi Jin yang pernah diteror sama penagih hutang sampai ia menunduk minta maaf karena tidak bisa bantu untuk membayarnya. Btw, saya nangis sesenggukan di adegan ini.
Ada juga tentang hubungan Na Hee Doo dan emaknya yang emang nggak harmonis. Si anak dan emaknya yang sama-sama keras kepala jadi penghalang kehangatan hubungan mereka. Cukup relate kan sama realitas kepahitan duniawi?
Nah, karena drama ini pula lah, Kim Tae Ri sebagai pemeran Na Hee Doo mendapatkan dua penghargaan di Acara Baeksang Arts Awards 2022 sebagai aktris terbaik dan Penghargaan Popularitas TikTok. Mantap!
Alur Maju Mundur Twenty Five Twenty One
Sebenarnya, drama ini dinikmati penonton dari sudut pandang anaknya Na He Doo yang diam-diam baca buku diari si emak. Makanya, latar belakang drama ini adalah kembali ke masa lalu di momen krismon tahun 1998.
Di awal-awal dramanya mulai, biasanya akan ada adegan Kim Min Chae lagi nongkrong di rumah neneknya (mamaknya Na Hee Doo) atau adegan sepotong-potong tentang keluarga mereka. Dari potongan inilah, penonton terus-menerus diberi petunjuk-petunjuk tentang ending dramanya. Petunjuk yang cuman setengah-setengah begini emang cucok untuk melambungkan harapan penonton naik ke langit tertinggi.
Dari Kim Min Chae pula, kita bisa menebak kira-kira siapa bapaknya anak ini. Jadi, penonton emang seharusnya sudah siap-siap patah hati dengan kenyataan bahwa Baek Yi Jin mungkin tidak menikah dengan Na Hee Doo. Walaupun begitu, tetap ada penonton yang berspekulasi bahwa Baek Yi Jin adalah nama palsu, nama aslinya pakai marga Kim. Ck, cinta emang kadang bikin buta.
Yap, sekian dulu pengantar podcast tentang Twenty Five Twenty One kali ini. Meskipun masa lalu nggak jadi masa depan, memori akan bertahan selamanya dan mengendap jadi ruang sendiri di dalam benak masing-masing individu. Wkwk, saya jadi melow gara-gara Baek Yi Jin.
Tinggalkan Balasan