Dalam Johayo Show bersama RPK FM tanggal 26 Februari 2022 yang lalu, saya bersama mbak DK, salah satu classmate Drakor Class, membahas tentang drama “Our Beloved Summer“. Drama yang mulai tayang pada bulan Desember 2021 ini sedang ramai diperbincangkan kala itu. Untuk mendengarkan percakapan kami silahkan disimak podcast berikut ini.
Sejujurnya, awalnya saya tidak tertarik dengan drama ini namun karena teman-teman Drakor Class memberikan kesan yang baik tentang drama ini, maka saya pun yang sedang tidak ada tontonan memutuskan untuk menonton drama yang satu ini.
Ternyata drama ini jauh di atas ekspektasi saya. Temanya menarik. Dramanya ringan namun juga tak jarang membuat saya meneteskan air mata. Problematika percintaan dan keluarga terangkum dengan apik dalam 16 episode.
Saya suka ceritanya yang berlatar belakang kehidupan SMA, kuliah sampai mereka masuk di dunia profesional. Saya juga suka ide ceritanya tentang film dokumenter. Karena selama ini saya tidak terbayang bagaimana proses pembuatan film dokumenter tersebut.
Sinopsis Singkat Drama “Our Beloved Summer” (2022)
Singkatnya drama ini bercerita tentang Kook Yeon Soo, si peringkat pertama di sekolah, yang diminta membuat film dokumenter bersama Choi Ung, siswa dengan peringkat terakhir di sekolah. Film dokumenter itu dibuat saat mereka masih SMA dan menjadi viral 10 tahun kemudian saat mereka sudah dewasa. Karena dokumenter tersebut menjadi populer lagi, pihak televisi ingin membuat ulang film dokumenter yang menceritakan kehidupan mereka saat ini. Dari sanalah segala cerita yang pernah terjadi di antara mereka terkuak dan berimbas pada kehidupan mereka di masa kini.
Nah, pada acara Johayo Show itu kami membahas berbagai hal terkait drama ini termasuk tentang second lead male dan female yang cukup berpengaruh terhadap jalannya cerita. Jadi di sini saya tidak membahas terlalu banyak. Apalagi sebelumnya juga sudah ada beberapa tulisan classmate Drakor Class terkait drama ini.
Apakah Privilege Mempengaruhi kesuksesan?
Ada satu hal yang menggelitik saya saat menonton drama ini, yaitu tentang privilege atau hak istimewa yang diperoleh oleh para tokohnya. Terutama kedua tokoh utama.
Kehidupan Kook Yeon Soo yang yatim piatu dan hidup berdua saja dengan neneknya tentu berbeda dengan kehidupan Choi Ung yang dibesarkan dalam keluarga yang serba berkecukupan.
Kook Yeon Soo terbiasa bekerja keras demi meningkatkan taraf hidup keluarganya, sedangkan Choi Ung yang hidupnya serba tercukupi masih bisa hidup bersantai-santai dan bermalas-malasan. Bahkan dia tidak memikirkan akan seperti apa masa depannya sampai akhirnya dia berpacaran dengan Yeon Soo.
Perbedaan nasib berikutnya juga terlihat dari bagaimana mereka bersikap saat putus cinta. Meskipun mereka berdua sama-sama terluka, namun cara mereka berdua menghadapinya sungguh berbeda.
Setelah dicampakkan oleh Yeon Soo, Choi Ung meratapi nasibnya dengan cara mengurung diri. Dia bisa berfokus dengan kesedihannya karena dia tidak perlu memikirkan hal-hal lain, bahkan dia sampai putus kuliah. Tidak diceritakan secara jelas bahwa perpisahan adalah penyebab Choi Ung tidak sampai lulus kuliah, akan tetapi kemungkinan besar itulah penyebabnya.
Berbeda dengan Choi Ung, setelah putus, Yeon Soo tidak bisa mengekspresikan kesedihannya dengan bebas. Dia bahkan semakin sibuk dengan pekerjaan paruh waktu dan kuliahnya. Dia harus lulus agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Meskipun akhirnya Choi Ung dan Yeon Soo sama-sama sukses, akan tetapi jalannya jelas berbeda. Karena tidak perlu memikirkan uang, Ung bisa fokus mengembangkan hobinya dan bakatnya hingga menjadi profesional. Sedangkan Yeon Soo pemikirannya adalah bekerja untuk menghasilkan uang.
Bahkan di akhir cerita, saat kesempatan untuk ke luar negeri untuk mengembangkan kemampuan mereka berdua datang bersamaan, Yeon Soo punya banyak sekali pertimbangan yang akhirnya membuatnya memilih untuk tidak pergi. Sebaliknya, Ung bisa pergi dengan tenang tanpa harus memikirkan banyak hal, hanya jauh dari Yeon Soo lah yang agak memberatkannya.
Penutup
Dari cerita mereka berdua, privilege memang bisa memudahkan jalan sukses seseorang, namun tetap saja diperlukan kerja keras untuk mencapainya. Memang biasanya yang memiliki lebih banyak hak istimewa bisa meraih kesuksesan yang lebih besar, akan tetapi tidak menutup kemungkinan kerja keras pun bisa mengimbanginya. Ya, meskipun sulit. Hal ini terlihat dalam kasus Choi Ung dan Yeon Soo juga. Bisa dibilang Choi Ung lebih sukses dan lebih mapan dibandingkan Yeon Soo dengan segala kerja kerasnya, bukan?
Di kehidupan nyata pun banyak saya temui hal semacam ini. Meskipun setiap orang punya standar sukses yang berbeda-beda, namun dalam hal kesempatan berkarir, biasanya yang memiliki hak istimewa lebih banyak bisa melaju lebih jauh.
Bagaimana menurut kalian? Di sini kalian bebas untuk setuju dan tidak setuju kok.
Ibu muda yang suka membaca, menulis, menonton, makan, dan jalan-jalan.
Cerita jalan-jalan saya bisa dibaca di http://www.asrilestari.com sedangkan tulisan lainnya bisa diintip di https://catatansangpemimpikecil.blogspot.com
Tinggalkan Balasan