Annyeong chingudeul!
Sudah menonton ending drakor Hometown Cha Cha Cha? Masih belum move on dan ingin membaca lebih banyak lagi tentang drama ini? Atau malah baru mau mulai nonton drama ini? Yuk baca tulisan saya yang masih terkagum-kagum dengan drama ini terutama cerita dan akting para pemainnya. Yang jelas, saya bahagia karena drama Hometown Cha Cha Cha ini sesuai dengan ekspektasi saya, memberikan cerita ringan tapi penuh makna.
Banyak yang tidak suka dengan drama romcom karena katanya receh dan kurang menantang, tapi namanya selera, boleh beda. Buat saya cerita melodrama bikin depresi dan lelah hati, walaupun memang banyak pelajaran didalamnya. Tapi kalau ada cerita romcom yang bikin hati hangat dan juga membuat kita refleksi diri, saya sih lebih memilih cerita romcom.
Mungkin orang tidak suka dengan berbagai klise romcom, mulai dari cerita orang yang sudah bertemu berkali-kali sejak kecil, tapi setelah dewasa akhirnya baru menyadari kalau mereka berjodoh satu sama lain. Menurut saya ya jodoh itu pasti seseorang yang sudah pernah kita ketemu, kalau tidak pernah bertemu, mana mungkin berjodoh.
Ada juga yang tidak suka dengan kisah yang terlalu manis karena dianggap lebay. Tapi saya lebih suka nonton yang lebay tapi manis daripada berlebihan menyusun rencana jahat karena perebutan tahta.
Ah sudahlah, mari kita mulai saja kenapa saya bilang Hometown Cha Cha sebagai drama romcom 2021 dengan cerita terbaik. Iya saya tahu tahun 2021 belum berakhir, tapi saya tidak yakin akan ada drama lain yang bisa lebih baik lagi dari drama ini.
Ini beberapa pendukung yang membuat drama ini menjadi drama terbaik 2021 buat saya:
Daftar Isi
Karakter utama yang kuat dengan akting yang matang

Karakter utama wanita Yoon Hye Jin diperankan oleh Shin Min Ah, seorang dokter gigi yang tidak mau membuat pasiennya membayar lebih dari seharusnya, tapi jadi tidak disukai oleh tempatnya bekerja. Hye jin bukan orang yang sabar, dia cenderung terlalu cepat mengatakan apa yang dia pikirkan dan tidak merasa ada yang salah dengan cara pikirnya.
Di balik karakternya yang terlihat hobi belanja baju, tas, gelang, dan sepatu mahal ada cerita masa di mana dia bekerja keras antara menjadi tutor demi membiayai sekolahnya sendiri. Masa kecilnya tidak bahagia, karena ibunya sakit dan meninggal sejak dia remaja, ayahnya yang kehilangan ibunya malah mabuk setiap hari dan tidak memperhatikan anaknya lagi. Bisa dibilang, karakter Hye Jin kuat, karena dia membesarkan dirinya sendiri .
Karakter utama pria Hong Du Sik diperankan Kim Seon Ho merupakan seorang pria yang sederhana tapi serba bisa. Semua orang membutuhkannya, dan dia siap membantu semua orang di desa Gong Jin. Pria yang tinggal dengan kakeknya sejak kecil karena orangtua nya telah tiada, dan kemudian sejak remaja kehilangan kakeknya. Bisa dibilang, dia dibesarkan oleh seorang nenek dan seisi kampung desa Gongjin.
Hong Banjang, demikian semua orang memanggilnya. Dia punya segudang keahlian bersertifikat, mulai dari bikin sabun, lilin, diving, sampai renovasi rumah. Sepertinya tidak ada yang tidak bisa dia lakukan.
Walau punya ijasah dan berbagai sertifikat, dia memilih bekerja paruh waktu membantu penduduk desa dengan upah minimum. Kabarnya pernah kuliah di universitas ternama, tapi ya dia lebih bahagia tinggal di Gongjin dan seperti orang yang tidak butuh uang. Setiap orang akan bertanya-tanya: apa ada orang yang tidak butuh uang? Kenapa dia menikmati sekali tinggal di desa? Padahal dengan keahliannya, dia bisa jadi orang kaya kalau mau kerja di Seoul.
Karakter pendukung yang ekspresif dengan dan akting yang keren
Penduduk desa Gongjin ini ada banyak, saya tidak tau mau mulai dari mana, semuanya berkesan dan aktingnya bikin drama ini makin menarik. Semua sayang Hong banjang. Perasaan kekeluargaan yang tidak ada lagi di kota, bisa didapatkan dari drama ini.
Drama ini bukan tentang kisah cinta Hong Banjang seorang. Makanya walau disebut sebagai remake dari film lawas tahun 2004 berjudul Mr. Handy, Mr. Hong, drama ini diberi judul Hometown Cha Cha Cha, karena ceritanya lebih ke bagaimana desa kecil tepi pantai seperti GongJin bisa menyembuhkan luka batin yang dialami oleh orang-orang yang tinggal di sana.
Tapi jangan salah, walaupun desa ini aman tentram, ada saja peristiwa-peristiwa yang sesekali memecah ketengan desa. Misalnya saja ada yang suka menyebarkan gosip, ada juga ternyata orang jahat yang suka mencuri mulai dari jemuran sampai menculik wanita.
Bahkan di desa ini ternyata ada kisah yang suka dengan sesama jenis. Eh tapi, jangan bayangkan terlalu jauh. Saya bisa menerima fakta itu karena dalam drama ini tidak ada eksplorasi lebih jauh tentang perasaan suka sesama jenis, hanya menyatakan fakta bahwa hal itu emang ada di masa sekarang ini – dan tidak harus selalu diteruskan.
Selain penduduk desa, para pemeran kru tv yang awalnya nyasar dan akhirnya memutuskan membuat acara variety show di desa tersebut juga membuat cerita drama ini semakin berwarna. Buat saya, semua pemain sangat keren dalam memerankan karakternya.
Konflik cerita tanpa orang jahat tapi cukup bikin penasaran
Saya tidak suka dengan cerita politik atau cerita yang ada orang jahat yang selalu berpikir jahat. Cerita drama ini, walau ada kisah cinta segitiga, tidak sampai membuat ada kubu seperti pemilihan presiden. Semua karakternya bisa menerima kalau tidak terpilih dan bisa tetap saling menghormati pilihan satu sama lain.
Memang drama ini katanya drama healing, tapi ternyata walau tidak ada orang jahat, ada beberapa hal yang bikin penonton penasaran karena adanya 3 rahasia di desa Gongjin.
Sampai episode ke-15, belum semua rahasia dibukakan, jadi penonton diberi kupasan jawaban sedikit demi sedikit, dan pastinya tiap akhir episode penonton bisa merasa hati yang hangat dan menikmati pelajaran yang diberikan di dalamnya.
Dialog sederhana tapi bermakna dan jalan cerita yang mengaduk perasaan

Secara keseluruhan, dari awal sampai akhir, saya menyukai dialog sederhana tapi penuh makna dalam drama Hometown Cha Cha Cha ini. Paling mengena itu biasanya nasihat dari nenek Gamri, seorang lansia yang tinggal seorang diri di desa Gongjin dan seperti dilupakan keluarganya.
Kalau di awal drama ini kita diberikan cerita manis dan mengemaskan, mendekati akhir, mulai ada kisah melodrama. Episode 15 adalah yang paling melodrama tapi juga membuka sebagian besar dari pertanyaan yang selama ini jadi misteri untuk penonton.
Walau episode 15 itu episode tersedih, tapi semuanya bisa diterima karena dibalik kesedihan ada pesan bahagia untuk semua orang. Eh tapi, siapin tisue juga untuk awal dari episode 16, karena penonton akan dikuras dulu airmatanya setelah terlalu bahagia di 14 episode pertama.
Beberapa hal yang berkesan dari episode 15 menurut saya:
- Kecenderungan manusia untuk rakus terhadap uang yang sebenarnya semua orang sudah tahu bahaya tapi tetap saja dicoba. Dan ketika ada kejadian yang menyebabkan kehilangan uang, banyak yang antara mencari orang lain untuk disalahkan atau menyalahkan diri sendiri dan tidak ingin melanjutkan hidup.
- Rasa bersalah itu bisa menggerogoti dari dalam, karenya kita harus memaafkan diri sendiri. Jangan berharap orang lain memaafkan kita kalau kita tidak memaafkan diri sendiri.
- Ingatlah orang yang membutuhkan kita, ketika kita merasa tak ada gunanya lagi hidup di dunia ini
- Syukuri hal-hal kecil yang ada di sekitar kita, tak perlu mencari kebahagiaan yang super besar, karena kebahagiaan itu ada di sekitar kita
- Jangan cepat menilai sesuatu peristiwa kalau tidak mendengarkan keseluruhan kejadiannya, karena bisa saja sudut pandang cerita membuat akhir yang berbeda.
- Seorang anak bisa jadi tertekan perasaan ketika orang dewasa tidak bertingkah laku dewasa dan hanya memikirkan ego nya saja.
- Kita tidak bisa memaksa orang lain membuka dirinya pada kita, tapi kita bisa menunggu kalau memang mau menunggu.
Lebih penting proses daripada hasil akhir (tapi harus bahagia ya)
Saya tahu banyak yang tidak suka spoiler, dari awal saya juga tahu kalau cerita ini akan berakhir bahagia (walau banyak yang khawatir mengingat drama ini produksi tvN). Walaupun episode 15 merupakan episode yang penuh deraian airmata, drama ini tentu saja berakhir bahagia. Kalau drama ini tidak berakhir bahagia, namanya bukan drama healing, tapi drama bikin trauma pemirsa.
Akan tetapi, walaupun sudah tahu bahagia, tetap saja perlu menonton dan menikmati sendiri ceritanya. Karena, walaupun sudah tau akhir dari cerita, proses penceritaan sampai ke akhir itu penting untuk menambah rasa.
Buat saya, drama ini salah satu drama yang ceritanya terbaik dan disajikan dengan akting dan visual desa yang juga tak kalah menarik. Tak heran drama ini mendapat tempat di hati banyak orang dan mungkin akan tetap terasa gemanya sampai beberapa saat kemudian.
Penutup
Shin Min Ah memang sudah lebih senior daripada Kim Seon Ho. Pasangan ini juga tidak bisa diharapkan menjadi pasangan di dunia nyata. Penggemar Shin Min Ah pasti tahu kalau dia setia dengan Kim Woo Bin. Terlepas dari beda usia dan tidak ada kemungkinan berlayar di dunia nyata, mereka berdua bisa membuat pemirsa ikut terbawa perasaan. Beberapa bagian memang sangat terasa mereka memang sedang main drama, tapi yang pasti sebagai penonton saya bahagia melihatnya.
Kalau kamu bukan penonton romcom tapi sedang kangen liburan, coba deh intip beberapa menit pertama dari drama ini dan baca kesan pertama dari drakor Hometown Cha Cha Cha. Kalau tidak suka, ya tidak apa-apa. Tapi kalau kamu penonton genre romcom, yuklah langsung saja gak pake lama nonton drama ini di Netflix.
Banyak sekali scene dan dialog yang mengensankan dari drama ini. Saya sampai kesulitan menemukan scene paling berkesan. Buat kamu yang menonton drama ini, saya mau tanya scene paling berkesan dari drama ini buat kamu yang mana?

Blogger, Wife, Mom of 2 boys, Homeschooler, Crafter.
Nonton drakor (terutama romcom) untuk hiburan dan mencari ide untuk dituliskan.
Catatan belajar dan hobi tentang menulis, blog, Canva dan Kinemaster bisa dibaca di https://risna.info
Tinggalkan Balasan