La la la la laโฆ romantic sunday โฆ.
La la la la laโฆ It’s a beautiful and shinning day
Chingudeul terngiang-ngiang terus nggak, nih, sama soundtrack Hometown Cha Cha Cha (HomCha) yang dinyanyikan oleh The Garden ini?? Kalau saya tiap ada bau weekend pasti bawaannya ingin nyanyi lagu ini saja. Oh yes, itโs sunday, baby!ย ย
Meskipun pertemuan kita dengan warga Gongjin dan kisah cinta Hong Banjang dan Bu Dokter akan tamat malam nanti, tidak ada salahnya kita bernostalgia dulu dengan drama ini di episode-episode awal penayangan. Mengingat betapa manisnya kehidupan di Gongjin, desa kecil di pesisir pantai yang orangnya ramah-ramah.ย
Pada siaran Johayo Show RPKM tanggal 11 September lalu, saya — Re Ra, dan Cho Rijo menumpahkan rasa manis dan hangatnya saat memulai nonton Hometown Cha Cha Cha. Chingudeul yang termasuk team drama complete baru nonton coba deh dengarkan podcast-nya ini dulu.
Naahh, kalau sudah mulai terasa mabuk dimples karena dengar podcast kami, silakan lanjut menonton sampai selesai, penuh, dan tanpa menunggu. Nikmati cerahnya langit Gongjin, hangatnya sinar matahari di atas birunya air laut, dan rasakan keramahan tegur sapa warga Gongjin pada semua orang.
Yah, memang nggak bisa dipungkiri, daya tarik drama ini ada pada sosok Hong Du Shik, yang diperankan Kim Seon Ho, si Anak Baik. Kemunculannya di drama ini memang sudah ditunggu-tunggu pemirsa sejak berakhir sebagai sadboy di Start-Up. Tapi bukan Seon Ho namanya kalau perannya tidak berkarakter gengsian dan tukang nge-gas. Seringkali saya masih melihat bayangan Han Ji Pyeong pada dirinya; punya relasi kuat dengan orang tua, masa kecil yang malang, dan sosok dewasa dengan harga diri yang tinggi. Apa sutradara Yoo Je Won juga terjebak dalam potongan Pak Han sehingga menjadikan Pak Hong mirip satu sama lain?ย
Anyway, dia tetap uri Seon Ho, apa pun karakter tokohnya, selalu bisa dimainkan dengan excellent dan membuktikan kualitas aktingnya sebagai jebolan teater. Sebagaimana pemain pendukung lainnya di drama ini, mereka juga adalah pemain teater pada awalnya, sehingga kalau mau bicara soal penokohan, HomCha unggul dalam sisi pendalaman setiap karakternya. Semua berhasil transformasi jadi warga Gongjin yang kepo dan sederhana, bahkan menyebalkan.ย ย
So, chingudeulโฆ Mungkin ada saja yang masih ragu-ragu apakah drama ini cukup seru, terutama buat yang biasa nonton genre action atau crime yang bertempo cepat. Well, setelah nonton drama ini dari awal sampai mau ending, saya bisa bilang bahwa 90% isi drama ini lebih banyak membuat kita senyum-senyum dan gemes. Bahwa ada sekian persen yang isinya sedih dan problematik, itu ketutup dengan satisfaction yang dirasakan pasca menonton satu episode saja.ย
Senyum-senyum ini bukan hanya pada hal-hal romantis, lho, cinguโฆ Tapi cerita kehidupan warga Gongjin ini justru lebih menarik karena mengambil realita kehidupan masyarakat yang kita temui sehari-hari. Sesederhana Bu Dokter yang lari pagi pakai baju olahraga crop topย saja langsung jadi omongan warga hanya dalam hitungan jam kemudian, relate banget, kan?ย
Lalu apa lagi yang bisa membuat chingudeul baik tim ongoing maupun tim complete akan bertahan nonton HomCha sampai akhir? Tiga Misteri Gongjin yang terbuka satu per satu bisa jadi hal yang bikin penasaran untuk diselesaikan. Drama ini memang mengulur waktu kita untuk lebih menikmati suasana dan kehangatannya dulu ketimbang tegang-tegangnya. Pada akhirnya, penonton juga yang merasa healing, terbukti pada beberapa classmates Drakor Class yang jadi ingat dan kangen sama kampung halamannya.ย ย
Worth watching? Yes, definitely, YES!!!ย
Drakorians since…i don’t know.
Meet me at dailyrella.com.
Tinggalkan Balasan