Selain patung Raja Sejong yang begitu terkenal di Korea, terdapat sebuah patung lagi yang dikenal berdiri tegak di Gwanghwamun. Sosok di balik patung tersebut adalah Laksamana Yi Sun Shin, yang merupakan salah satu sosok yang paling berpengaruh di Korea, yang telah mengubah kehidupan Korea menjadi lebih baik saat itu.
Baca juga: The Admiral: Roaring Currents, Film Patriot Pahlawan Korea Selatan
Laksamana Yi Sun Shin
Laksamana Yi Sun Shin merupakan pimpinan militer saat mengusir invasi Jepang dari tahun 1952-1598 dan memprakarsai kekuatan serta strategi tempur yang sangat luar biasa. Laksamana Yi Sun Shin lahir di Seoul pada tanggal 28 April 1545 dari keluarga bangsawan. Pada tahun 1566, setelah menikah, dia mulai mempelajari seni militer tradisional Korea, seperti menunggang kuda, ilmu pedang hingga memanah. Laksamana Yi Sun Shin juga memiliki tiga orang anak yang bernama Hoe, Yo, dan Myon.
Selama karier militernya, Yi Sun Shin banyak menghadapi berbagai tantangan. Hal ini dikarenakan kurangnya keahlian maupun pengalaman Yi Sun Shin dalam bidang politik dan ekonomi, sehingga banyak yang meragukan kemampuannya.
Selain itu, Yi Sun Shin juga pernah mendapatkan tuduhan palsu karena menentang Raja. Namun pada akhirnya, Yi Sun Shin justru dipromosikan menjadi Komandan Angkatan Laut atas rekomendasi Yu Seong Ryong, seorang pejabat penting dan orang yang dihormati selama Dinasti Joseon. Setelah ditunjuk menjadi komandan, Yi Sun Shin membangun kekuatan pasukannya. Yi Sun Shin telah memprediksi bahwa pada suatu saat mereka akan melawan Jepang. Oleh sebab itu, dia mulai memperkuat bidang kesenjataan dan mempersiapkan para tentaranya.
Keahlian Tempur dan Jiwa Patriotisme Yi Sun Shin
Salah satu alat tempur yang paling penting yang dibuat oleh Yi Sun Shin adalah Kapal Kura-kura. Kapal inilah yang dipakai dalam pertempuran melawan tentara Jepang saat itu. Dengan keahlian tempur serta jiwa patriostime yang tinggi dari Laksamana Yi Sun Shin, Korea memenangkan pertempuran secara berturut-turut.
Yi Sun Shin kemudian diangkat menjadi Panglima Angkatan Laut akibat kehebatannya dalam memimpin pertempuran. Hal ini membuat Jepang terjebak dalam situasi sulit. Angkatan laut Korea semakin kuat, yang didukung pula dengan adanya ikut campur tangan angkatan darat Tiongkok.
Tetap Memimpin Walau Sakit
Meskipun telah banyak memenangkan pertempuran, Laksamana Yi Sun Shin terus meningkatkan kekuatan tempur angkatan laut Korea. Yi Sun Shin juga tetap memimpin peperangan meskipun mengalami suatu kondisi penyakit menular. Hal ini tertulis pada buku harian perangnya pada bulan Maret 1594, bahwa dirinya ketika itu mengidap suatu penyakit. Meskipun dalam keadaan sakit, Yi Sun Shin tetap berjuang membela Korea bahkan memberikan makanan dalam jumlah besar untuk para tentara perang.
Sosok kerja keras serta pantang menyerah yang tergambarkan pada Laksamana Yi Sun Shin membuatnya menjadi salah satu tokoh yang paling dihormati oleh rakyat Korea Selatan. Selain itu, dia sangat berperan besar dalam membawa perubahan pada Korea hingga saat ini. Tidak heran, patung Yi Sun Shin berdiri tegak gagah di Seoul.
Mahasiswi akhir yang lagi nganggur dan meluangkan waktunya nonton film dan drama Korea untuk belajar lebih banyak tentang budaya, sosial, dan politiknya Korea Selatan.
Tinggalkan Balasan