Annyeonghaseyo Chingudeul!!

Pada tanggal 20 Agustus 2022, Unit Diskusi Film (Sagyejol) dari King Sejong Institute Surabaya melakukan kolaborasi bareng komunitas Drakor Class untuk review film. Film yang kita review kali ini adalah salah satu film yang terkenal banget di Korea, yaitu “The Admiral: Roaring Currents”.

Awalnya karena film ini memiliki genre sejarah, kami sedikit malas untuk menonton. Karena biasanya kalau film bergenre sejarah terkadang sedikit membosankan. Namun setelah kami melihat kembali beberapa tanggapan orang-orang terkait film ini dan juga video trailernya, kami jadi berubah pikiran hehehe

“Eh lumayan juga ternyata filmnya.  Ya udah kita coba ambil aja yang ini”

Sebuah trailer yang membuat kami berubah pikiran dan memutuskan untuk menonton dan me-review film sejarah ini.

Jadi untuk artikel kali ini, kami ingin membahas sedikit tentang kesan menonton film “The Admiral: Roaring Currents” dan alasan kenapa film ini menjadi rekomendasi kami untuk ditonton oleh Chingudeul. Bagi kami sendiri, film ini punya keunikan tersendiri dibandingkan film-film sejarah Korea lainnya.

PROFIL FILM “THE ADMIRAL: ROARING CURRENTS”

Genre: Aksi, Drama, Sejarah, Perang

Direktur: Kim Han Nim

Produser: Kim Ju Kyung, Jung Byung Wook

Penulis: Kim Han Nim, Jeon Cheol Hong

Cast:

• Choi Min Sik sebagai Yi Sun Shin
• Ryu Seung Ryong sebagai Kurushima
• Cho Jin Woong sebagai Wakizaka Yasuharu
• Kim Myung Gon sebagai Komandan Todo
• Jin Goo sebagai Im Junyeong

Film ini dirilis pada tahun 2014 dan memiliki judul asli Myeongryang. Dengan durasi 128 menit, film ini menyajikan cerita sejarah angkatan laut dengan Choi Min Sik sebagai pemeran utamanya. Di bioskop Korea telah terjual 4.759.288 tiket pada 5 hari pertama dirilisnya film ini di Korea. Pada 3 Agustus 2014, film ini menjadi hit di Korea karena penjualan tiket yang tinggi.

AKTOR LEGENDA YANG MASIH MENGGUNCANG INDUSTRI FILM

Aktor utama dalam film ini adalah Choi Min Sik yang berperan sebagai Yi Sun Shin. Choi Min Sik merupakan salah satu aktor legenda di Korea Selatan dan telah banyak memerankan berbagai peran penting. Aktor ini telah berkarir selama 33 tahun dan telah banyak berperan di film besar, seperti “Oldboy”, “I saw the Devil”, “New World” dan “The Admiral: Roaring Currents”. Keterlibatan Choi Min Sik di film ini tentunya menjadi salah faktor yang membawa kesuksesan besar hingga film ini menembus Box Office Korea maupun Internasional.

DIANGKAT DARI KISAH NYATA

Film ini menceritakan seorang Laksamana Yi Sun Shin yang ditugaskan kembali untuk memimpin angkatan laut saat perang Myeongryang di tahun 1957, setelah sebelumnya sempat ditahan karena dituduh melawan Raja.

Dengan memanfaatkan kekuatan hanya 12 kapal, Yi Su Shin harus menyusun strategi perang yang matang dan dapat melawan musuhnya pada saat itu, yaitu Jepang, yang memiliki kekuatan kapal lebih dari seratus. Banyak tentaranya yang kabur karena pesimis bahwa mereka bisa  menang perang di bawah pimpinan Yi Su Shin. Namun di sini diperlihatkan sosok tegas seorang Yi Su Shin yang menyemangati para tentara agar tidak kabur dan tetap berjuang membela Korea. Sifat patriotisme Yi Su Shin juga membawa keberuntungan karena para tentara kembali meletakkan kepercayaannya pada Yi Su Shin.

Cerita ini diangkat dari kisah nyata kemenangan tentara angkatan laut Korea dalam perang Myeongryang melawan Jepang pada 1597. Film ini memperlihatkan bagaimana perjuangan Yi Su Shin dalam menghadapi pasukan Jepang yang jumlahnya sangat jauh berbeda dengan tentara Korea saat itu. Yi Su Shin sendiri merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Korea Selatan karena sifat patriotiknya dan kesetiaan membela Korea. Alasan ini juga yang menjadikan film ini populer di masyarakat Korea.

SINEMATOGRAFI SERTA KOSTUM YANG LUAR BIASA

Hal lain yang patut dikagumi dari film ini selain latar belakang cerita adalah sinematografi dan kostumnya. Pakaian serta aksesoris yang dipergunakan dalam film ini memperlihatkan bagaimana pakaian tempur orang Korea di zaman dulu. Tidak hanya itu saja, perlengkapan perang seperti perahu atau kapal pun tampak begitu nyata dan tidak abal-abal. Kostum perang yang diperlihatkan pun sangat memerhatikan detil dan sama sekali tidak kelihatan palsu.

Dibandingkan beberapa film sejarah lain yang memadukan kostumnya dengan unsur modern atau modifikasi, menonton film ini sambil memerhatikan kostum yang dipakai oleh para karakter seakan membuat kita kembali ke masa lalu.

Sinematografi untuk film Korea ini perlu diberikan apresiasi. Meskipun terbilang sudah lama, namun sinematografi yang diciptakan tidak main-main. Misalnya efek ledakan kapal, gelombang laut serta ombak yang begitu detil. Dari sini kita bisa melihat bagaimana film ini dibuat dengan sangat serius.

HAL YANG PALING BERKESAN DARI FILM INI

Ada beberapa hal yang menjadi daya tarik dari film ini bagi kami sendiri, yaitu bagaimana film ini benar-benar menggambarkan jiwa patriotisme dari seorang Laksmana Yi Sun Shin beserta para prajuritnya. Meskipun pada awalnya para tentara pesimis, namun demi memperjuangkan Korea pada saat itu mereka tetap bersatu melawan Jepang. Selain itu, meskipun cerita awalnya sedikit membosankan, namun sedikit demi sedikit kita dibawa oleh perasaan yang menyentuh bagaimana mereka mempertaruhkan nyawa dan memperjuangkan segalanya demi negaranya.