johayo thirty-nine

Podcast Johayo Show RPK FM X Drakor Class: Thirty-Nine, Harus Ditonton Sampai Habis

Setelah hampir drop drama Thirty-Nine di episode 6, akhirnya saya memutuskan untuk meneruskan menontonnya. Masih tetap penasaran juga bagaimana sih nantinya kalau Mi-jo ketemu dengan ibunya. Oh ya, sebelumnya, buat yang belum pernah nonton atau baca tentang drama ini, bisa baca tulisan dan podcast kami sebelumnya yang mempertanyakan apakah mereka sudah cocok berusia 39 sesuai dengan judul dramanya.

Kalau saya meneruskan nonton karena penasaran, Rijo Chingu malah meneruskan karena mau menceritakan drama ini buat pendengar Johayo. Dan ternyata dong, dia malah lebih nangis bombay karena nontonnya sambil dihayati dan jadi bikin banyak merenungkan hidup.

Yuk dengerin podcastnya

Nah obrolan kami di Johayo Show RPK FM bareng kak Poppi di akhir April lalu bisa didengarkan di podcast dan atau lihat di youtube channel Drakor Class ya. Langsung yuk dengarkan buat yang pengen tahu ceritanya tentang apa, dan kenapa akhirnya kami menjadikan drama ini sebagai salah satu drama yang direkomendasikan dan harus ditonton sampai habis. Baca juga tulisan ini sampai habis!

Umur 40 Nggak Otomatis Jadi lebih Bijaksana

Kata siapa kalau sudah 40 pasti jadi lebih bijaksana?

Kalau masih ingat dengan obrolan kami yang mempertanyakan apakah drama ini sudah menggambarkan usia 39 sesuai umurnya. Jadi memang tiap orang beda-beda ya. Fokus cerita drama ini bukan kesuksesan mereka dalam karir, tapi bagaimana kehidupan di usia 39 itu bisa jadi awal sesuatu tapi bisa juga jadi akhir. Misalnya saja, walaupun tadinya sudah bertekad untuk tidak menikah akhirnya kalau ada yang tepat, masa iya bisa menolak? Di sini juga diceritakan kalau cinta itu tidak harus memiliki, apalagi kalau misalnya hidupnya ternyata tidak lama lagi.

Pertanyaan alasan kenapa Cha Mi-jo terlihat tidak bahagia dan mencari tau tentang siapa orang tua kandungnya dijelaskan juga dalam drama ini. Setelah menonton sampai selesai, saya bisa mengerti kalau Cha Mi-jo ini memang karakternya begitu dan ada hubungannya dengan masa kecilnya.

Jadi ya, memang umur tidak otomatis menjamin tingkat kedewasaan seseorang. Dalam drama Thirty-Nine ini, setelah Cha Mi-jo mendapat jawaban atas pertanyaan hidupnya, akhirnya dia mulai lebih tenang dan nggak terlalu emosional.

Keluarga itu memang bukan sekedar ikatan darah, sah-sah saja mencari tahu asal usulnya. Di Johayo Show, Rijo juga menceritakan pengalaman anak adopsi yang dia kenal tentang kenapa mereka ingin mengenal keluarga aslinya.

Cerita Persahabatan Rasa Saudara

Kalau salah ya dikasih tau, kalau benar juga dikasih tau dong.

Cha Mi-jo (Son Ye-jin), Jung Chan-young (Jeon Mi-do) dan Jang Joo-hee (Kim Ji-hyun) bersabahat sejak mereka remaja. Persahabatan yang cukup unik karena mereka bukan teman satu sekolah ataupun tetangga. Mereka bertemu tanpa sengaja, dan semua dimulai karena Cha Mi-jo yang mencari tahu tentang ibu kandungnya.

Karena karakter mereka yang cukup berbeda dan saling mengimbangi, persahabatan mereka bisa bertahan sampai 20 tahun kemudian, dalam suka dan duka. Dalam drama ini digambarkan bagaimana di usia muda, mereka sudah saling bergantian menemani di rumah sakit, ketika ibunya Jo-hee sedang dirawat karena kanker. Lalu di usia 39 mereka harus menghadapi kenyataan kalau Chan-young menderita sakit kanker yang juga menyebabkan umurnya tidak akan lama lagi.

Dalam interaksinya, mereka juga nggak selalu akur. Terkadang mereka terlihat seperti berselisih pendapat ataupun saling mengingatkan kalau ada yang salah. Mereka juga saling membantu kalau ada teman yang membutuhkan, terutama misalnya kalau ada salah satu dituduh sebagai perusak rumah tangga orang lain. Walau Cha Mi-jo tidak setuju dengan Chan-young yang masih saja tidak bisa pindah ke lain hati dari cinta pertamanya Jin-seok. Tapi ketika istri Jin-seok ingin menyakiti Chan-young, Mi-jo paling depan mencegah istri Jin-seok. Dia bahkan berlutut memohon supaya istri Jin-seok jangan menyakiti Chan-young.

Memaknai Hidup yang Sementara

Cerita persahabatan 3 wanita berusia 39 tahun ini di posternya mungkin warnanya cerah, akan tetapi beberapa menit pertama sudah diberitahu kalau akan ada salah satu yang akan lebih dulu meninggalkan mereka. Memang semua manusia yang hidup akan mati. Drama ini menceritakan apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh manusia yang tahu akan pergi lebih dulu, dan yang akan ditinggal.

Manusia punya waktu yang terbatas di muka bumi ini, bagaimana memberi makna untuk hidup yang sementara ini. Walaupun dramanya terasa lambat, akan tetapi saya suka dengan kegiatan yang dilakukan bersama oleh 3 sahabat ini (dan kemudian dengan pria pilihan hati mereka).

Saya suka melihat mereka di tengah kesibukan bekerja, menyempatkan diri untuk bertemu makan dan minum, bahkan terkadang menginap bersama. Mereka juga berusaha menerima keputusan teman yang sakit dan tidak ingin menghabiskan waktu di rumah sakit dengan mengisi hari-hari dengan kenangan yang membahagiakan.

Cara Chan young menyiapkan berbagai hal untuk orang tuanya dan teman-temannya ketika dia sudah tiada juga membuat saya tidak bisa tidak meneteskan air mata. Paling terenyuh itu ketika Chan-young membuat daftar teman yang dia harapkan hadir di pemakamannya, kemudian diubah menjadi acara brunch oleh Mi-jo dan Joo-hee.

Di podcast kami sebelumnya, kami merasa kalau Joo-hee ini sering seperti orang ke-3 di antara Mi-jo dan Chan-young. Tapi pada akhirnya, Joo-hee juga mengungkapkan kalau dia tidak suka menjadi orang yang selalu terakhir tau. Mungkin Mi-jo pikir, karena ibunya Joo-hee juga dulu seorang penderita kanker, dia tidak ingin menambah pikiran buat Joo-hee. Padahal ternyata Joo-hee ini lebih kuat daripada Mi-jo. Ketika Chan-young sudah tidak ada dan Mi-jo masih tetap tenggelam dalam kesedihan, Joo-hee lah yang menghibur dan menyadarkan Mi-jo untuk meneruskan hidup.

Kita ngomongin drama yang sama ga sih?

Rekaman Johayo Show RPK 96.30 FM tanggal 23 April 2022 membahas Kdrama Thirty-Nine

Satu hal yang menarik dari obrolan di Johayo Show kemarin adalah, walaupun kami hampir drop di episode 6 dari total 12 episode drama Thirty-Nine ini, kami tetap menyelesaikannya karena hal yang sama tapi dengan alasan yang berbeda.

Rijo dan saya punya genre tontonan yang biasanya berbeda, baru kali ini nih kami nonton drama yang sama. Walau dengan alasan dan cara pandang yang berbeda, sampai bertanya-tanya apakah kami menonton drama yang sama, kami sepakat kalau drama Thirty-Nine ini bagus dan wajib ditonton sampai habis! Ada banyak bagian yang baru dijelaskan di 6 episode terakhir, dan jalan ceritanya juga akan membuat kita lebih menghargai hidup yang sementara ini, berapapun usia kita saat ini.

Buat Chingu yang sempat drop nonton drama ini, yuk diteruskan sampai selesai. Buat yang belum nonton dan sedang ingin nonton drama yang sedih-sedih, langsung aja tonton drama ini di Netflix ya.


Posted

in

, ,

by


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses


Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.