“Usia 20-an adalah masa transisi untuk lepas dari pengaruh orangtua. Sekarang usia 30 telah dimulai. Usia yang tak lagi bisa menyalahkan orang lain.“
Sa Hye-jun – Ending Record of Youth
Entah sudah berapa juta air mata yang aku lepaskan untuk ending drama Record of Youth. Masalah yang datang dan pergi seolah gak berhenti sejak naik ke eps 11, dimana Hye-jun mulai mengecap ketenaran dan sukses sebagai aktor.
Aku sadar betul, sedari awal menikmati drama ini, penulisnya seolah menunjukkan sisi-sisi realis dalam menghadapai kehidupan. Dari mulai kesedihan seorang anak yang tidak dihargai usahanya oleh keluarga, kesenjangan sosial karena ia tidak memiliki backing keluarga yang sukses hingga kisah cinta sang tokoh utama dengan seorang perias artis. Semua mengalir dengan konsisten.
Dari mulai dialog hingga apa yang terjadi kemudian, memang begitulah sewajarnya. Jadi beberapa hint yang sudah diberikan sang penulis drama dari awal, rasanya sungguh tidak kaget bila terjadi di akhir.
Hanya berharap keajaiban?
Boleh doonk yaa…sebagai penonton berharap ada lonjakan emosi dan lonjakan chemistry antara kisah cinta Hye-jun dan Jeong-ha. Namun sayangnya, hal itu hanya mimpi. Ending drama Record of Youth sungguh membuat semua penonton kecewa.
**huuff~ termasuk aku yang mengharapkan perubahan konsistensi karakter pemain sedari awal.
Episode 15 :
Baik Hye-jun maupun Jeong-ha memiliki perspektif masing-masing mengenai kebaikan hubungan mereka. Hye-jun terus ingin melindungi Jeong-ha dan berusaha sebaik mungkin pada Jeong-ha. Bahkan di saat waktu sibuknya, ia selalu mengunjungi Jeong-ha di rumahnya.
Namun sayangnya, hubungan yang dibina dengan usaha keras membuat mereka secara gak sadar saling memaksakan diri. Jeong-ha berusaha membuat Hye-jun nyaman di dekatnya sedangkan Hye-jun sendiri sering mengucapkan “maaf” bila berada di dekat Jeong-ha.
“Apa kau ingat pernah berkata tak akan mengatakan maaf jika mencintai seseorang?”
“Setiap kau mengatakan itu, aku hanya bisa berpikir betapa kesulitannya dirimu.“
An Jeong-ha
Selain kontemplasi dari masing-masing karakter, keadaan turut diperburuk oleh skandal hubungan mereka. Menejer Hye-jun sudah secara terang-terangan menolak adanya hubungan Hye-jun dengan seorang penata rias melalui press release nya di sebuah media.
Karena gak mau dicap pembohong, Jeong-ha pun akan melindungi dengan segenap cintanya. Bahkan sebelum putus, Jeong-ha mengatakan “Saranghae“.
“Uri heeojija“
**huuff~ Gimana gengs? Kalo kamu berada di posisi Jeong-ha?
inhale-exhale yaah…
Episode 16 :
Masa-masa penerimaan. Di episode pamungkas ini, semua karakter seakan diurai kembali. Apa yang paling membuat masing-masing karakter bahagia?
Hye-jun bahagia karena ia sudah diakui keluarganya, terutama oleh Ayahnya. Ia bisa membuktikan pada keluarganya bahwa ia benar memilih karir, karena ia mencintai pekerjaannya. Selain itu, ia juga bisa membantu kehidupan keluarganya dari segi finansial.
Hye-jun juga bisa memiliki kamar sendiri di rumahnya dan hubungan dengan kakak juga Ayahnya semakin membaik.
Hye-hyo bisa terlepas dari pengaruh kedua orangtuanya. Kini ia memutuskan untuk menjalani karirnya dengan mandiri dan sang Ibu pun menghargai Hye-hyo sebagai pribadi yang bebas.
Ibu,
Ibu yang mematahkan arogansiku bahwa aku bisa sukses sendiri.
Kini kuakui, latar belakang orangtua adalah kekuatanku juga.
Pergi wajib militer adalah keputusanku.
Aku bergabung dengan Korps Marinir.
Jaga diri ibu…
Dari Putra Ibu,
Hye-hyo
Jin-U memiliki studio pribadi. Setelah lama memimpikannya, Jin-U akhirnya berhasil membuka studio foto sendiri. Dengan bantuan kedua teman artisnya, Hye-jun dan Hye-hyo.. Jin-U perlahan membangun usahanya.
An Jeong-ha sukses dengan karirnya sebagai penata rias artis. Ia memiliki seorang karyawan dan mobil pribadi kini.
Aku tak suka orang yang tak bisa ditebak,
dan ini membuatku belajar menjadi orang yang tak bisa ditebak juga.
Aku tak suka orang yang membuatku gelisah,
tapi kini aku belajar untuk bisa seperti itu juga.
Aku suka menepati janji,
tapi aku belajar cara menjadi orang yang kadang ingkar janji.
Aku suka kestabilan,
tapi aku menjadi suka ketidakstabilan.
Sejak mencintaimu, aku terus berubah dan menjadi rumit.
Aku suka diriku yang seperti ini.
“Kau sudah mewujudkan mimpimu, tapi aku baru mulai.”
Terharu sangat mengikuti episode akhir drama Record of Youth. Bahkan untuk kakek Hye-jun yang mendapatkan penghargaan Model Populer yang paling banyak disukai oleh brand.
Sa Min-gi seonseng-nim adalah kakek Hye-jun yang berprofesi sebagai model dan merupakan model tertua di Akademi yang diikutinya. Ia bergabung di akademi tersebut demi mencari uang agar bisa dibanggakan anaknya.
Terima kasih.
Aku hidup penuh kesia-siaan.
Namun, aku beruntung memiliki putraku.
Putraku melewati banyak kesulitan karenaku.
Yeong-namaa…
Ayah akan memberikan semua uangnya jika menang lotre, tapi Ayah belum menang.
Sekarang,
Aku tahu tak boleh menyia-nyiakan hidup.
Aku berencana hidup semaksimal mungkin agar bisa membalas putraku atas semua masalah yang dialaminya karenaku.
Aku tak tahu apa aku bisa melunasinya sebelum mati,
tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin.
Dan terakhir, tentu ditutup dengan permintaan maaf Ayah Hye-jun yang selama ini selalu marah sama anaknya dan menganggap Hye-jun salah dalam memilih karir.
“Maaf…
Ayah sangat menyesal.
Saat kau kesulitan, Ayah tak bisa beri kekuatan dan tak bisa mendukungmu.
Ayah begitu karena merasa inferior.
Hal yang paling Ayah sesali adalah pernah memukulmu.
Itu Ayah lakukan bukan karena membencimu.
Ayah ingin membantumu, tapi tak mampu.
Karena marah pada diri sendiri, Ayah tak bisa menahannya.
Kau…
Terlalu hebat dan luar biasa.
Ayah merasa tak ada yang bisa Ayah lakukan untukmu.“
Ya, akhirnya drama Record of Youth memang sesuai banget sama judulnya. Rekaman masa muda. Dan semuanya indah….
Indah untuk dikenang…
Indah pada masanya…
dan indah karena penuh semangat dan impian.
Apakah sahabat drakorclass pernah memiliki masa muda yang penuh semangat dan indah untuk dikenang?
Pas banget,
nonton drama ini… Semuanya terasa begitu realistis meski tetap dinamis. Gak ada yang namanya penyesalan, karena semua dilakukan dengan penuh pertimbangan di saat pikiran tenang.
Drama Record of Youth menyajikan sisi positif dari segi parenting dan POV anak muda. Apakah sahabat drakorclass masih ada yang kecewa dengan ending Record of Youth?
Yuuk…
Sama-sama bahas di kolom komen, wkwkwk~
WHEEIN – ‘Shine On You’
안녕히 가세요~
anyeonghi gaseyo
Korea Content Writer.
Menulis aktif di blog https://www.lendyagassi.com.
K-drama addict and book lovers.
Tinggalkan Balasan