Anyeng yoerobun..

Jumpa lagi dengan Drakor Class.com kali ini bersama Rani Noona… <3 Beberapa belakangan ini, Park Eun Bin ramai dibicarakan banyak orang karena perannya yang apik dalam memerankan tokoh protagonis Woo Young Woo yang memiliki autisme spektrum syndrome di drama Extraordinary Attorney Woo.

Sebelum memerankan Woo Young Woo, saya mengikuti pendalaman karakternya di drama Hello My Twenties season 1 dan season 2, juga di King Affection.

Tetapi saya sebetulnya sudah tidak bisa lepas dari peran Park Eun Bin sebagai Song Ji Won di drama Hello My Twenties. Sewaktu season 1, rasa-rasanya semua perhatianku teralihkan pada Yoo Eun Jae yang diperankan oleh Park Hye Soo. Entah karena perannya yang apik, atau karena parasnya yang imut-imut, sehingga mampu menggeser penduduk kost Belle Epoque. Padahal sebenarnya, semua peranan tokohnya memiliki peran yang penting.

Tetapi semua berubah semenjak Hello My Tweenties memasuki Season 2. Clue-clue yang diberikan pada season 1 oleh Song Ji Won akhirnya dibeberkan juga pada season 2.

Rasa-rasanya penulis Park Yeon Seon memang briliant dalam mengangkat sebuah tema, dan kali ini di season 2, tema yang diangkat adalah pornografi pada anak-anak.

*moonmaap, pembenci spoiler silakan stop baca sampai di sini ya.

Sikap Song Ji Won karena Trauma Masa Kecil

Season 1 yang menceritakan Song Ji Won sebagai kakak kelas Eun Jae hanya dianggap sebagai bumbu drama yang lucu, di mana Song Ji Won sangat terobsesi dengan sex.

Anehnya, meskipun dia sangat terobsesi dengan sex, tapi Song Ji Won selalu pingsan saat diajak pasangannya untuk berhubungan.

Buat yang menonton season 1, pasti kita ingat ya kalau Song Ji Won mengatakan bahwa dia merasa melupakan sesuatu yang penting, dan sikap misteriusnya yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pembunuh di masa lalu bukan isapan jempol belakang.

Song Ji Won bersama Im Sung Min berusaha menggali dengan sesuatu yang belakangan mulai disadari oleh Song Ji Won. Tentu saja dengan bantuan psikiater, dong. Song Ji Won mulai mengingat nama temannya Moon Hyo Jin yang meninggal, dan belakangan pacar Moon Hyo Jin juga mulai mengonfrontasi Song Ji Won karena Hyo Jin terus mengatakan bahwa hidupnya berubah karena Ji Won (Park Eun Bin).

Setelah dikuak dan dikupas oleh psikiater, masa kecil Ji Won sebetulnya adalah anak yang pendiam dan penurut, tetapi semenjak dia melihat Hyo Jin dilecehkan secara seksual oleh guru seninya, Ji Won menjadi ketakutan dan tidak mau membantu Hyo Jin saat kecil. Sebetulnya waktu itu, guru seninya juga hendak melecehkan Ji Won juga kan, tetapi karena sepatu merah yang dipakai Ji Won waktu itu sangat bagus, maka guru seninya berpikir dua kali dan memilih Hyo Jin yang lebih miskin sehingga tidak menyulitkannya jika harus berurusan dengan hukum. *gurunya jahara syekali *pengen nangiiiiis.

Ji Won yang ketakutan memilih diam dan berbohong, sehingga semenjak itu, dia memiliki mythomania yang membuat penderitanya memiliki kebiasaan berbohong yang tidak bisa dikendalikan. *sediiiiih.

Untuk menutupi rasa traumanya, Ji Won pun berubah menjadi anak yang cerewet, easy going, dan riang.

Efek Traumatis Pornografi pada Anak

Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi, pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Makanya nih Pak.. Buk.. penting sekali untuk menjaga anak dari pornografi. Termasuk juga saat berhubungan badan suami istri, jangan sampai anak melihat, huhu..

Beberapa hari yang lalu, ada FYP di TikTok, seorang anak yang masih menggunakan popok sedang memperagakan ayahnya saat ah uh ah uh.. Sementara yang videoin malah tertawa terpingkal-pingkal (entah siapa yang memvideokan).

Padahal efek pornografi pada anak itu buntutnya panjaaaang, Pak .. Buk ..

Saat melihat konten pornografi, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin. Selain itu juga menimbulkan efek keranjingan. Kalau sudah begitu, dopamin yang dikeluarkan tubuh juga akan semakin sering sehingga bisa merusak prefrontal cortex, yaitu merupakan salah satu bagian dari otak yang berperan sebagai pusat kepribadian. Kasarannya, lambat laun akan menyebabkan gangguan emosional.

Maka dari itu, sebelum terlambat, mari bapak ibu, kakak adek, kita bantu mencegah anak dari efek kecanduan pornografi.

Cara Mengantisipasi Anak Kecanduan Pornografi

1| Kenali dan Pahami Pergaulan Anak

Inilah pentingnya alasan memilih sekolah anak, apakah anak akan sekolah di sekolah umum atau sekolah keagamaan. Paling tidak, agama adalah benteng kedua setelah keluarga. Tetapi jika boleh dirunut, sebenarnya agama itu tiang yang pertama.

Memang, tidak semua orang yang mengerti agama, bisa menahan hawa nafsunya, tapi paling tidak, menjadikan agama sebagai pondasi adalah niat baik kita sebagai orang tua untuk menghindarkan anak kita dari bahaya pornografi.

2| Ajarkan tentang Aurat Anak

Anak yang semenjak kecil mengenal tentang dirinya sendiri, mana yang boleh dilihat dan dipegang oleh orang lain, menjadikan dirinya lebih jauh dari bahaya pornografi.

Dengan begitu, saat melihat gambar yang tidak senonoh, kita bisa mengatakan bahwa gambar ataupun konten tersebut tidak boleh ditonton karena ada batas aurat yang tidak boleh kita lihat. Kembali lagi pada nomor 1, bahwa melihat aurat orang lain adalah perbuatan dosa.

3| Ajarkan untuk Mengatakan Tidak

Saat anak sudah menyadari mana auratnya, ajarkan anak juga untuk mengatakan tidak jika ada orang yang berhendak melihat dan menyentuh area pribadinya.

Ajarkan anak juga untuk melarikan diri dari orang-orang yang berpikiran buruk, dan berteriak minta tolong *amit-amit *pait-pait.

4| Berikan Pengetahuan dan Pendidikan Sex sesuai Umur

Sudah saatnya memberikan pendidikan sex sesuai umur. Tidak ada istilah tabu lagi di masa era digital yang serba bebas seperti sekarang ini.

Jangan sampai, anak belajar tentang sex dari orang lain.

Inilah pentingnya peranan kedua orang dalam mengembangkan fitrah anak.

5| Berikan Aturan Penggunaan Gadget

Belakangan, gadget memang ditengarai sebagai biang masalah dalam penyebaran konten pornografi. Tetapi tentunya, sebenarnya penggunaan gadget dan internet akan membawa manfaat baik bagi orang yang bisa memanfaatkannya dengan baik.

Maka dari itu, penting nih bagi orang tua untuk menetapkan aturan dalam penggunaan gadget untuk anak-anaknya. Toh, setiap keluarga pasti punya peraturan di rumahnya masing-masing.

Bicara tentang efek pornografi pada anak, semenjak itu, saya jadi jauh berpikir, betapa menderitanya tokoh karakter Song Ji Won yang harus memendamnya selama ini. Sudahlah dia melihat sesuatu yang tidak diinginkannya, belum lagi rasa bersalahnya pada Hyo Jin, teman masa kecilnya.

Bravo pada Park Eun Bin yang memerankan Song Ji Won dengan apik. Meski drama ini tayang pada tahun 2017, tetapi drama ini masih relate dan sangat bagus untuk ditonton sekarang ini. *sampe dibold

Pun, untuk menonton Hello My Tweenties season 2 tidak harus dimulai dari season 1, kecuali Anda penggemar Park Hye Soo dan teman-temannya.

Anda bisa menyaksikan Age of Youth / Hello My Tweenties di platform Netflix.