poster episode 8 GOEDAM

Rumpi Drakor GOEDAM (2020), Hantu atau Psikopat?

Annyeonghaseyo, Chingu-deul!

Kembali (lagi) bersama saya, Neng Nad, yang akan sedikit cuap-cuap tentang dunia per-drakor-an. Yoi, S-E-D-I-K-I-T! Karena memang drama yang bakal saya bahas kali ini pun serba irit dan sedikit. Apanya, sih? Hoho, come together having this!

Bukan Tentang Romansa, Kita Beralih ke Dunia Mistis

Nah, makin terbaca, kan? Drama jenis apa yang sekiranya bakal saya angkat? Yuhu, menye-menye –nya sudah dulu, yuk! Sekali-kali boleh lah bermain-main dengan hantu dan sejenisnya versi Korea Selatan. But, it’s about the real ghost, yee. Bukan hantu cantik macam Hotel Del Luna, hahaha. Ready?!

picture by mydramalist

Mari kita sambut bersama-sama, serial drama Korea Selatan ber-genre horor yang super duper irit ini. Please welcome, “GOEDAM”!

Ngobrolin Tentang GOEDAM

Goedam merupakan drama serial Netflix yang berisikan tentang kisah-kisah mistis, dan rilis di tahun 2020. Serial ini hanya memiliki delapan episode dengan durasi tiap episodenya tidak lebih dari 10 menit. Serius! Iya, benar sekali! Tepat! Sependek itu durasi dan jumlah episodenya. Oleh karenanya saya sebut drama ini sebagai drama super duper irit. But, that’s the plus point for me actually.

Delapan episode tersebut berlatar tempat dan waktu yang beragam. Seperti sebuah antologi, ceritanya memiliki jiwa masing-masing, tetapi jika dicermati, sebenarnya beberapa episode masih sangat berkaitan. Terutama, jika kita jeli memperhatikan nama tokoh dan juga latar tempat.

Berdasarkan Urban Legend Korea Selatan

Disinyalir, cerita yang di angkat dalam serial ini merupakan urban legend yang ada di Korea Selatan. Saya pribadi tidak bisa memastikan valid tidaknya berita tersebut, karena saya pun kurang banyak tahu tentang urban legend di sana, haha.

Namun, episode pertama berjudul Crack diangkat berdasarkan urban legend yang dikenal dengan Kong-kong-kong Gwising, tentang persaingan dua gadis berprestasi di suatu sekolah. Si Juara Kedua akhirnya membunuh Si Juara Pertama demi mendapatkan posisi tersebut, tetapi kasusnya ditutupi sebagai suatu tragedi bunuh diri.

Akhirnya, Si Juara Kedua bisa menduduki posisi juara satu hingga suatu waktu ia mulai mendengar suara kong-kong-kong. Dan itu merupakan suara datangnya arwah Si Juara Pertama yang telah dibunuhnya, untuk balas dendam.

picture by pinterest

Selain itu, episode kelima, yang berjudul Red Shoes, menyerupai cerita hantu tanpa kaki dan hantu perempuan di sekolah, yang lumayan santer di negeri oppa-eonni sana. Juga ritual yang dilakukan oleh cenayang atau dukun pada episode terakhir (berjudul Birth), yang terkenal dengan ritual ilmu hitam Yeommae.

Horor yang Lebih Bernuansa Sadis dibanding Seram

Ini yang menarik, Chingu! Karena durasi per episodenya dibuat sangat singkat, maka bisa dibilang alurnya pun sangat to the point. Jarak antara pembuka, klimaks, dan anti-klimaks pun sangat rentet. Tidak perlu basa-basi, dari awal cerita kita sudah langsung disuguhi suatu kejadian tragis yang berakhir lebih tragis lagi.

Hampir semua episode berakhir dengan kematian. Haha, iya, Chingu, kematian Si Tokoh oleh Si Hantu. Kebayang nggak, sih? Hantu-hantu Korea Selatan berjiwa psikopat semua sepertinya. Jujur, untuk bagian manusia dibunuh hantu ini justru membuat rating GOEDAM sebagai film ber-genre horor ini agak turun bagi saya. Like, come on, the spirits might kill the human? Uhuk, agak lucu jadinya. Haha.

Namun, jika dimasukkan ke dalam genre thiller, saya rasa lebih ngena. Sadisnya nampol! Darah muncrat sana-sini. Luka menganga. Daging (manusia) tercecer di mana-mana. Kece, sih, ini! Lebih kece JIKA pelakunya BUKAN HANTU.

Fakta Menarik dari GOEDAM

Saya nggak akan bahas alur lebih dalam atau pun sinopsis dari drama ini. Ya, nanti kalau saya bahas di sini, habis lah tak bersisa untuk Chingu-ya tonton. Iya, kan? Haha.

picture by pinterest

Namun, ada beberapa fakta menarik yang saya temukan mengenai sisi lain budaya Korea Selatan dari serial ini, tiga di antaranya:

  1. Ternyata di Korea pun masih kental kepercayaan akan dukun / cenayangnya (episode delapan).
  2. Kebiasaan orang tua menyalahkan benda mati saat anaknya terjatuh atau terantuk rupanya bukan hanya budaya orang Indonesia saja, orang tua Korea pun begitu ternyata hihi (episode tujuh).
  3. Persaingan dalam hal akademik di Korea Selatan sangat nyata dan bahkan cenderung sengit (episode 1).

Kabar Rilis GOEDAM 2

Sudah cukup ramai dibahas di laman Google bahwa musim kedua dari serial GOEDAM ini memang akan dirilis. Bahkan, rencana rilisnya telah dipublikasikan sejak bulan Maret 2021 silam. Perkiraan, GOEDAM 2 akan mulai tayang di akhir tahun 2021 atau awal 2022, dengan menggaet beberapa Idol ternama sebagai pemerannya. Tentu saja kabar ini menimbulkan keramaian di dunia maya. Well, kita nantikan saja musim selanjutnya ini, ya, Chingu! Tenang, masih paket irit, kok. Berjumlah 10 episode dengan durasi mini juga (katanya). Let’s wait and see!


Posted

in

, , ,

Tags:


Comments

Satu tanggapan untuk “Rumpi Drakor GOEDAM (2020), Hantu atau Psikopat?”

  1. […] Tanpa terasa, bulan Maret 2022 sudah di penghujung, ya? Saya (lagi-lagi) masih off untuk menyimak drakor serial yang benar-benar serial (bukan serial irit di tulisan sebelumnya, “GEODAM”). […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.


Eksplorasi konten lain dari Drakor Class – Drakor & Literasi

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Artikel Terbaru