Annyeong haseyo, chingudeul.
Kali ini aku kebangetan banget deh.. Lagi seneng nonton film lawas yang genrenya so random. Setelah kemarin nonton film lamanya Ju Ji Hoon dan Shin Min Ah yang berjudul The Naked Kitchen (2009), lalu disarankan oleh platform nonton film dengan tema sejenis dengan pemainnya Son Ye Jin, Kim Ju-Hyeok dan Joo Sang-Wook. Sound familiar sama pemainnya kan yaa..?
Aku gak menunggu lama lagi, karena personally, aku suka sama Joo Sang Wook. Jadi bolehlah, kita cobain menonton akting oppa sebelum jadi lead male di drama. Mengecewakan atau tidak nih.. Film My Wife Got Married (2008)?
Daftar Isi
Filmografi My Wife Got Married (2008)
Judul : My Wife Got Married
(Anaega Gyeolhon Haeta/ ์๋ด๊ฐ ๊ฒฐํผํ๋ค)
Director : Jung Yoon-Soo
Writer : Park Hyun-Wook (novel), Song Hye-Jin, Jung Yoon-Soo, Ryu Hoon
Release Date : October 23, 2008
Runtime : 119 min.
Genre : Romantic-Comedy, Marriage
Rating : 6/10
Sinopsis Film My Wife Got Married
Kota Seoul di pagi hari, sibuk dan penuh persaingan. Sedari pagi, Noh Deok-Hoon (diperankan oleh Kim Ju-Hyeok) mengalami hal-hal yang kurang baik. Hingga suatu kejadian mengubah harinya yang buruk. Kejadian itu adalah bertemunya Deok Hoon dengan cinta bertepuk sebelah tangannya saat bekerja di kantor yang lama.
Perempuan cantik dan ramah yang menyambut Deok Hoon dengan senyuman secerah mentari pagi tersebut bernama Joo In-A (diperankan oleh Son Ye Jin). Dan seketika itu, mereka berjanji untuk minum di malam harinya.
Awal Mula Hubungan yang Lebih Serius
Ternyata, saat minum-minum, mereka menemukan topik obrolan yang menyenangkan. Sehingga baik Deok Hoon maupun In-A tidak ingin segera berpisah. Waktu pun cepat berlalu dan tempat minumnya kudu tutup. Jadi In-A menawari Deok Hoon buat minum kopi di apartemennya.
Eciyeee~
((Cepet aja ceritanya uda ke sana yaak??))
Bagaimana perkembangan hubungan mereka selanjutnya?
Ya, akhirnya mereka pacaran dan perasaan bahagia mewarnai hari-hari pasangan Noh Deok-Hoon dan Joo In-A.
Paling Suka Ngobrolin Sepakbola
Ya, pasangan ini unik sekali karena keduanya saling merasa cocok dan bisa megobrol berbagai prediksi pertandingan bola layaknya seorang teman akrab. Kecocokan inilah yang membawa mereka bisa terus nyaman bersama.
Hingga akhirnya setelah pacaran, tabiat buruk Joo In-A tercium oleh Noh Deok-Hoon. Entah berapa ratus kali Noh Deok-Hoon berusaha menghubungi HP In-A, tapi yang ada, HPnya malah gak aktif. Dan waktu telponnya sudah bukan jam telp, alias lewat tengah malam.
Aktivitas apa yang sebenarnya dilakukan In-A sepulang bekerja?
Kecurigaan Deok-Hoon akhirnya terjawab. Deok-Hoon sengaja menunggu di taman apartemen In-A. Dan jam 2 malam, In-A dalam keadaan mabuk, pulang naik taksi, sendirian. Noh Deok-Hoon awalnya tenang, tetap setelah ditanya, In-A menjawab bahwa ia suka dengan minum-minum bersama teman-teman kantornya. Gak semua perempuan, bahkan ada lakinya juga.
Jawaban terakhir yang bikin Noh Deok-Hoon memutuskan untuk “Ya sudahlah..kita akhiri hubungan ini.”
Kira-kira jawaban apa yang membuat Deok Hoon menyerah?
Putus
Masa-masa yang paling sedih dan galau, tentunya yaa.. Deok Hoon sampai mabuk tiap hari dan dan merasakan kehampaan yang luar biasa. Dari yang biasanya jalan-jalan bareng, makan bareng dan diskusi mengenai sepakbola, kini hari-harinya gloomy. Karena hanya berduaan dengan sahabat cowoknya ((Oh Jung Se lo..sahabatnya Deok Hoon)).
Hingga pada suatu hari, sahabatnya ini menyarankan bahwa untuk mengikat seorang wanita itu adalah dengan diajak menikah. Dengan menikah, mereka gak akan bisa kemana-mana, apalagi hamil dan punya anak.
Aahha!
Gut idea kan yaa..
Pernikahan Deok Hoon dan In-A
Akhirnya setelah 1 bulan mereka putus dan kemudian Deok Hoon mengajaknya bertemu di sebuah cafe. Suasana awkward tentu saja. Saling menuding siapa yang salah, siapa yang lebih kuat gak telponan lebih dahulu. Tapi pada akhirnya Deok Hoon memberanikan diri untuk melamar Jin-A.
DITOLAK.
Jin-A gak percaya dengan pernikahan. Ia gak ingin karir bagusnya di kantor jadi runtuh karena menikah dan gak bebas lagi menjadi diri sendiri. Ia masih suka mabuk-mabukan dan pulang pagi. Semua alasan yang diutarakan In-A masih bisa dipahami Deok Hoon ((saking bucinnya)).
Sampai saat mereka nobar pertandingan sepakbola Korea melawan ((entah siapa, hhuuhu~)) dan Korea menang, Deok Hoon melamar saat itu juga. Huhuu.. Jin-A terharu dan diterima.
Kehidupan Pernikahan yang Bahagia
Setelah menikah, Deok Hoon berusaha untuk mennghilangkan kebiasaan buruknya yang selalu mencemaskan In-A saat pulang pagi. Ia pura-pura gak tau dan gak mempermasalahkan apapun. Mereka semakin bahagia karena bisa berantem, baikan, dan diskusi mengenai klub bola kesayangan masing-masing dengan lebih terbuka.
Sound happily ever after yaah..
Tapi masalah mendadak hadir ketika In-A meminta izin untuk mutasi ke Gyeongju. Seolah ini bukanlah hal besar, In-A terus saja merengek agar keinginannya dikabulkan. Berbagai cara hingga akhirnya Deok Hoon pun luluh saat In-A menggunakan alasan “Kita akan bisa saling merindu, dan bukankah kualitas itu lebih baik daripada kuantitas?”
Permintaan Aneh Jin-A
Setelah beberapa waktu In-A bolak-balik Seoul-Gyeongju hanya saat weekend tiba, pada suatu malam, bagaikan petir di siang bolong, In-A mengutarakan keinginan barunya kepada suaminya.
“Aku mencintai pria lain.
Apakah boleh aku menikah lagi?“
Candaan macam apalagi ini? Deok Hoon merasa In-A ini selalu meminta hal-hal di luar dugaan. Apakah maksud menikah lagi ini, In-A ingin bercerai dengannya?
NO…NO.
In-A hanya ingin memiliki suami saat di Gyeongju, karena pria ini sudah lebih dulu In-A kenal jauh sebelum bertemu dengan Deok Hoon. Dan mengapa In-A malah menikah dengan Deok-Hoon bukannya pria ini?
Ya, karena In-A bisa yakin dengan kehidupan pernikahan yang bahagia sejak mencoba menjalaninya dengan Deok Hoon.
Speechless.
Deok Hoon marah besar dan gak bisa kasih jawaban selain “NO”.
Tapi keputusan In-A pun sudah bulat. Ia tetap ingin menikah dengan pria yang bernama Han Jae-Kyung (diperankan oleh Joo Sang-Wook). Ada misteri apa dibalik pernikahan In-A dengan Jae Kyung?
Mudahkan membagi hati dengan dua pria yang sama-sama dicintai In-A?
Apakah ujian berikutnya yang menanti rumah tangga Deok Hoon – In A dan Je Kyung?
Kesan Nonton Film My Wife Got Married (2008)
Seriously, aku jarang banget nonton yang sampai kebawa mimpi. Sejak nonton film My Wife Got Married, malamnya aku langsung mimpi buruk. Dan ini tuh perasaan gak nyaman banget. Tapi, aku refleksi lagi bahwa
Akting Aktor Senior yang Sudah Tidak Perlu Diragukan Lagi
Ya, aktor sekelas Son Ye-Jin, Kim Ju-Hyeok, dan Joo Sang-Wook bermain dalam satu frame dengan kisah cinta yang absurd begini..?!?
Kalau masih pacaran, masih bisa dipahami kalau mendua. Tapi ini sudah menikah? Oh, please…
Memang sungguh bukan contoh yang baik. Alasannya perempuan gak bisa memiliki 2 suami sangat masuk akal dan bahkan ada di scene film ini. Yaitu saat In-A hamidun. Siapa coba yang jadi Ayahnya dan mewarisi “marga” Korea Ayahnya?
Duh, cari masalah banget memang kepribadian In-A ini. Plus yaah, namanya juga istri, ya..kudu beberes, masak dan melakukan kewajiban lain. Apa ia gak lelah yaa..?? Di rumah Gyeongju begitu, di rumah Seoul pun begitu?
Haaah~
Aku aja capek banget liat In-A yang segitu sibuknya. Belum lagi ia seorang wanita karir kaan..??
Based on Novel
Film My Wife Got Married ini berdasarkan novel karangan Park Hyun-Wook dengan judul yang sama, My Wife Got Married. Jadi idenya memang luar biasa yaa.. kalau di Indonesia, mungkin sejenis novel Mira W yang always out of the box.
Aktor Kim Ju-Hyeok
Setelah menonton Film Mr. Hong, Mr. Handy atau Hometown Cha Cha Cha versi film pada tahun 2004, aku jadi mengenal aktor Kim Ju-Hyeok. Dan diberitahu salah satu teman juga kalau beliau sudah meninggal pada tahun 2017 yang lalu.
Tapi karyanya, sungguh melekat di hati penggemar. Mungkin para fans anak muda hanya tau akting doi di drama Reply 1988 yaa.. sebagai suami Deoksun di masa depan ((siapa hayoo??))
Lesson Learn Film My Wife Got Married (2008)
Giliran mau nulis lesson learn, berat banget akutu.. Berasa menghalalkan apa yang ditampilkan dalam Film My Wife Got Married. Tapi yah…sekali lagi, ini sebuah karya seni. Terlepas dari kebenarannya, tentu bukan yang menjadi hal paling utama. Karena ini pengembangan ide sang penulis.
Cinta Tidak Dibagi, Tapi Dikali
Aku pikir filosofi ini hanya berlaku di parenting. Ternyata In-A menggunakan kata-kata ini untuk meyakinkan Deok Hoon bahwa ia mencintai kedua suaminya dengan porsi yang sama.
Ettoke?
Ya, coba nonton filmnya dulu gih… Bagaimana cara In-A mengalikan cintanya sama besar dengan kedua pria yang merupakan suaminya.
Memaafkan Pasangan
Ini tuh bagian dari hal terberat ketika pasangan sudah melakukan kesalahan, tapi kita dipaksa memahami. Tapi memang pernikahan bukan hal yang bisa dibuat main-main, jadi alangkah baiknya jika berbesar hati memaafkan pasangan sebesar apapun kesalahannya.
**ngomong gampang yaah…tapi dari Film ini, aku belajar banyak dari karakter Deok Hoon. Bagaimana ia depresi dan mencoba berbagai hal untuk mencari jalan keluar agar ia pun berbahagia dengan keadaan yang serba sulit, baginya.
Bagus banget penghayatannya, alurnya dan ke-absurd-an ceritanya, hahhaa, masih tetap asik buat ditonton di masa kini.
Komunikasi
Salutnya sama karakter In-A adalah ia selalu jujur dengan perasaannya. Sampai ia jujur juga kalau mencintai pria lain dan ingin menikahinya. Bahkan, In-A lah yang melamar sang pria tersebut.
Aku menghargai kejujuran In-A sih.. Gak kebayang kalau In-A diam-diam seperti kata Deok Hoon “Simpan saja semuanya untuk dirimu sendiri, kenapa harus cerita dan meminta ijin?”
In-A dengan polosnya menjawab “Karena aku tidak ingin membohongimu. Aku ingin jujur, karena kaulah yang mengubah pandanganku mengenai kehidupan pernikahan.”
Daebagidaaa!
Bagi yan takut dengan ending sebuah film atau drama, jangan khawatir. Ending Film My Wife Got Married ini bahagia. Hingga saking bahagianya, bikin aku mengernyit. “Oh..”
Hahaha..
Lagi-lagi aku salut sama akting Kim Ju-Hyeok oppa. Di endingnya, ia terlihat tersenyum tulus. Waah~ Sungguh melihat akting para aktor senior tuh berasa ikutan mengalami emosi yang mereka gambarkan. ((sampai aku kebawa mimpi, tuh…saking kerennya akting para pemain film My Wife Got Married)).
Yah, memang pada akhirnya kita semua membutuhkan keberanian besar untuk bisa mengatakan hal jujur kepada pasangan. Belajar dari film ini menurutku bagus banget. Karena aku pribadi lebih mirim Deok Hoon yang “Sst…jangan terlalu jujur laah… Kalau gak ketahuan, itu rejeki, namanya.”
Tapi seburuk-buruknya seseorang adalah dikejar perasaan bersalah sih yaa..
Oke, sekian dulu review film dari drakorclass. Semoga dari menonton film, kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih bijak mengambil hikmahnya.
์๋ ํ ๊ฐ์ธ์~
Korea Content Writer.
Menulis aktif di blog https://www.lendyagassi.com.
K-drama addict and book lovers.
Tinggalkan Balasan