Festival Cannes baru saja usai 26 Mei 2023 kemarin. Tahun ini ada lima film Korea yang masuk dalam Selection Officielle (Official Selection). Ada Hopeless yang disutradarai oleh Kim Chang-hoon dalam kompetisi Un Certain Regard, ada Cobweb-nya Kim Jee-woon dan Project Silence-nya Kim Tae-gon dalam seleksi di luar kompetisi, ada Hole karya Hwang Hye-in dan The Lee Families karya Seo Jeong-mi dalam seleksi Cinef.

Film-film yang ada dalam Selection Officielle hanya bisa disaksikan oleh para profesional film. Namun apakah masyarakat umum yang terjangkit hallyu hanya boleh menyaksikan idola mereka saat montée des marches sebelum pemutaran film saja?



Tentu tidak! Masih ada kompetisi-kompetisi paralel dengan seleksi yang tak kalah menariknya, yang terbuka untuk umum. Dan tahun ini, ada dua film Korea yang terseleksi: Sleep (잠), film pertama sutradara Jason Yu di Semaine de la Critique (Critics’ Week) dan In Our Day (우리의 하루) karya sutradara senior Hong Sang-soo di Quinzaine des Cinéastes (Directors’ Fortnight).
Untuk menontonnya, kita cukup membuat akun dan memesan tiket di website resmi Festival Cannes. Film-film di Semaine de la Critique bisa kita saksikan secara gratis. Untuk Quinzaine des Cinéastes, tiket untuk satu pertunjukan seharga 8 euros. Sebagai perbandingan, harga standar bioskop di Cannes adalah 9,50 euros.


Karena keterbatasan waktu, saya hanya berkesempatan menyaksikan Sleep. Beruntung mendapatkan tiket untuk pemutaran perdananya di seluruh dunia, hari Minggu 21 Mei 2023, yang dihadiri kru filmnya.
Mengantri di Rintik Hujan
Pemutaran film dilaksanakan di Espace Miramar. Dalam tiket disebutkan bahwa penonton diharapkan hadir minimal 40 menit sebelum jadwal. Minimal ya. Bukan maksimal! Sepertinya untuk menghindari adanya antrian.
Dan benar saja. Saya yang datang 30 menit sebelum jadwal sudah mendapatkan antrian di ujung jalan. Orang sudah datang jauh sebelum waktunya. Padahal hari itu hujan!
Saya datang sendiri. Tidak siap bahwa setiap akun hanya berhak memesan satu tiket saja. Sayangnya suami saya kurang cepat. Saat mencoba memesan, sudah tidak dapat. Tak menduga akan sepopuler itu juga.

Entah mengapa pintu baru dibuka 10 menit menjelang acara. Padahal sedikit demi sedikit antrian memanjang hingga belokan, yang tentu saja mengganggu lalu lintas di perempatan jalan. Jelas saja akibatnya acara terlambat dimulai dengan penonton yang banyak begitu. Saya memilih barisan pinggir. Tempat di dekat lorong, lajur paling depan yang saya temukan.
Pemutaran Film Sleep (2023)
Acara dimulai dengan presentasi sutradara Jason Yu serta dua pemeran utama Jung Yu-mi dan Lee Sun-kyun. Tak disangka, ternyata mereka ditempatkan di satu lajur depan saya. Di barisan tengah, tentunya. Sayangnya saya lambat tanggap. Tak sempat mengambil foto saat mereka menuju kursi padahal sangat dekat.

Film bercerita tentang pasangan muda yang resah karena sang suami menderita somnambulis (berjalan sambil tidur). Sang istri takut suaminya yang tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan yang membahayakan dan bahkan sudah mencederai dirinya sendiri itu akan melukai bayi mereka. Segala cara pun ditempuh, dari jalan medis hingga memanggil paranormal. Mana yang berhasil mengatasi masalah?
Tentu saja … silakan tonton langsung pemutaran filmnya di bioskop ya!
Film bergenre horor ini menegangkan dari awal hingga akhir yang benar-benar tak terduga! Diselipi humor segar, baik yang manis maupun yang pahit, saya bisa merekomendasikannya. Penonton lain terlihat mengapresiasi positif juga. Tepuk tangan meriah yang panjang mengakhiri acara.
Kali ini saya tak lupa menyempatkan mengambil video. Girangnya, saat Jung Yu-mi membalas acungan jempol saya!!! Lalu menyesal: kenapa saya tak mengacungkan jari “saranghae” ya?
Sayangnya pers langsung berkumpul di lorong saya untuk mengambil foto dan video kru keluar dari tempat duduk, lalu kemudian ruangan. Lagi-lagi saya tak bisa mengambil foto meski dekat dan sebenarnya lebih siap.
Berswafoto dengan Jung Yu-mi dan Lee Sun-kyun
Ternyata, keberuntungan menyertai saya!
Saat keluar dari gedung, berhenti sejenak untuk mengecek kabar anak dan suami di rumah, saya lihat kru film keluar dari gedung. Sempat ragu, tapi saya beranikan diri mendekat. Jung Yu-mi yang pertama. Memang salah satu alasan saya datang adalah untuknya, yang sebelumnya sudah membuat jatuh hati di Psychokinesis dan kebetulan belum lama saya tonton ulang aktingnya di The School Nurse Files saat menyusun ulasan novel yang menginspirasinya.

Begitu saya izin minta foto, dia langsung mendempet dan menunduk, menyamakan posisi dengan saya. Klik. Eh dia tak bergerak. Klik. Klik. Tetap diam melihat kamera dengan senyum. Sesudah saya turunkan hp dan berterima kasih, baru dia beranjak!
Saya terpana. Ini aktris emang baik banget atau aktingnya dalam bersabar menghadapi fans sungguh jago ya? Saya memilih kombinasi keduanya!
Manajernya mengajak bergegas. Saya tak sempat berkata-kata. Selain thank you, tentu saja. Bahkan perbendaharaan kamsahamnida pun tak bisa saya keluarkan!
Giliran Lee Sun-kyun? Sempat ragu lagi karena sepertinya sudah benar-benar harus pergi. Namun penasaran, pengin juga punya suvenir bersama aktor yang suara beratnya sedang saya hayati dalam drama Payback: Money and Power saat-saat ini. Dan bersedia! Sayangnya ada penggemar lain yang tak sabar dan membuat foto saya yang tak benar-benar siap—apalagi pada dasarnya saya sendiri amat sangat jarang sekali swafoto—jadi makin tak apik. Posisi kamera kurang pas untuk Sun-kyun Oppa yang tinggi dan bingung diserbu kanan-kiri itu. Tetap sempat senyum sambil memandang kamera ya!?

Saya sudah cukup senang. Puasss rasanya! Tak rugi berangkat berdempetan di bus yang penuh sesak, lari-lari menuju gedung karena busnya terlambat, mengantri di bawah rintik hujan, dan pulang jalan kaki karena jalan ditutup dengan adanya demonstran. Puas menonton film dan bertemu idola meski tak bisa berkata-kata. Hahaha.
Hallyu di Cannes
Imbas hallyu jelas terlihat di Cannes. Tak hanya dari tujuh film yang hadir terseleksi, tapi juga dari antusiasme masyarakat menyambut selebriti Korea Selatan saat montée des marches. Selain tim dari ketujuh film, ada Rosé (Blackpink) yang hadir sebagai ambasador Saint-Laurent, grup K-Pop Aespa yang hadir sebagai ambasador merek perhiasan mewah Chopard, dan tentunya Jennie (Blackpink) yang hadir sebagai salah satu aktris dalam film The Idol-nya Sam Levinson, yang terseleksi di luar kompetisi.

Blackpink Rosé

Setelah Palm d’Or untuk film Parasite di tahun 2019, meraih penghargaan Sutradara Terbaik (Park Chan-wook untuk film Decision to Leave) dan Pemeran Pria Terbaik (Song Kang-ho dalam film Broker) di tahun 2022, tim Korea hanya berhasil membawa pulang peringkat kedua La Cinef 2023 dengan film Hole. Film Sleep dan film-film lain tidak meraih penghargaan di Cannes kali ini. Namun terseleksinya film-film itu dalam rangkaian Festival Cannes tentu saja sudah merupakan prestasi tersendiri!

Full time mother living in France since 2000. On Blogger since February 2011. Loves to read books including manhwa.
Tinggalkan Balasan