poster love ang leashes

Review: Love and Leashes (2022), Bukan Film Mesum

Annyeong haseyo, Chingu-deul!

Bulan Februari. Konon katanya, bagi sebagian orang, bulan ini merupakan bulan cinta. Berdasarkan kisah kuno tentang Saint Valentine, yang akhirnya digadang-gadangkan menjadi Hari Valentine, hari kasih sayang. Tanggal 14 Februari yang santer itu lah dia.

Oh, bukan, Chingu! Saya bukan ingin membahas tentang Hari Valentine tersebut. Namun, boleh lah sedikit dikait-kaitkan. Februari, hari kasih sayang, drakor romance yang paling relate, betul?

Nah, sudah bisa ditebak, dong, kira-kira genre apa yang akan saya angkat kali ini. Uhuk, romansa. Aih, sangat drakor sekali, kan?

Namun, romance satu ini bukan sekadar romance, loh, Chingu! Karena, ada topik khusus yang diusung dari film yang akan saya ulas ini. Dan, bisa dibilang, topiknya pun agak-agak kontroversial, loh! Hayah, semakin penasaran? Check this outยญ!

Sekilas Tentang Film โ€œLove and Leashesโ€

Lagi-lagi membahas film sekali jadi, eh, sekali beres. Lagi-lagi juga, film rilisan Netflix. Mengambil judul Love and Leashes (dengan judul asli ๋ชจ๋Ÿด์„ผ์Šค) lengkap dengan poster filmnya yang mengundang banyak asumsi.

Semakin sempurna dengan maturity rating 18+ yang membuat calon penontonnya mengira-ngira, โ€œWah, ini kayaknya film cabul, deh?โ€ dan sejenisnya. But, wait! Apakah benar film jebolan webcomic yang ditulis oleh Gyeowool ini secabul atau semesum itu?

picture by kpopmap

Hoho, donโ€™t ever judge a book by its cover, donโ€™t review a movie by its poster. Karena selama kurang lebih 117 menit, saya tidak menemukan sama sekali naked scene. Physical touch paling hebohnya hanya sebatas kissing, kok. Itu pun bahkan di akhir film saja (spoiler alert).

Namun, karena mengangkat isu kesehatan mental mengenai BDSM (Bondage, Dominance, Sadism, Masochism) Relationshipยธ memang terdapat beberapa adegan yang kurang baik untuk disimak oleh penonton berusia 18 tahun ke bawah. Meski pun tanpa vulgarisme (dibandingkan dengan film sejenis ala negara-negara bagian barat).

Serupa Tapi Sangat Jauh Berbeda dengan Fifty Shades of Grey

Banyak yang berkomentar jika film Love and Leashes ini merupakan film Fifty Shades of Grey versi Asia (Korea secara khusus). Namun, menurut saya, kontennya sangat jauh berbeda.

picture by MyDramaList

Meski pun sama-sama mencomot isu BDSM, tetapi plotting karakter, alur, mau pun penyajiannya tidak bisa disamakan. Jika di film Fifty Shades of Grey, pemeran pria yang menjadi bagian dominant (pihak yang berkuasa) dan cenderung suka โ€˜menyakitiโ€™ lawan mainnya, di Love and Leashes ini justru sebaliknya.

Jung Ji Hoo (oleh Lee Jun Young) yang merupakan manajer baru di divisi tempat Jung Ji Woo (oleh Seohyun) bekerja, mengidap BDSM dengan kecenderungan sebagai pihak submissive (pihak yang patuh). Sedangkan Ji Woo digambarkan sebagai perempuan lugas yang tidak pandai dalam urusan cinta.

Mereka tertarik satu sama lain (ala drama Korea Selatan kebanyakan). Karena ketertarikannya, Ji Woo pun mencari tahu lebih banyak tentang BDSM dan akhirnya membuat kontrak dengan Ji Hoo untuk mencoba hubungan BDSM tersebut selama tiga bulan.

Ji Woo ternyata menikmati perannya sebagai pihak dominant, dan tentu saja membuat perasaannya untuk Ji Hoo semakin dalam. Namun, saat Ji Woo menyatakan perasaannya, Ji Hoo justru menolak Ji Woo (padahal lelaki tersebut juga menyukai Ji Woo). Nah, kan? Hayoloh, kenapa, ya, kira-kira Ji Hoo menolak Ji Woo? Dan bagaimana akhir dari kisah mereka?

Edukasi Mengenai BDSM dengan Cara Khas ala Drakor

Film yang disutradarai oleh Park Hyun Jin ini, menurut saya, sukses memberikan gambaran mengenai kondisi BDSM dengan cara โ€˜lebih sopanโ€™. Menyajikan isu BDSM dengan tidak menitikberatkan pada aktivitas seksual.

Pelaku BDSM itu sendiri bukan hanya merasa puas dengan kehidupan seksual yang berdasarkan aktivitas BDSM itu sendiri saja. Namun, di kehidupan sehari-harinya pun mereka menemukan kebahagiaan dengan cara tersebut.

picture by NME

Misalkan, Ji Hoo yang seorang manajer, tetap merasa senang jika Ji Woo memerintah dia (atau berpura-pura memerintah) dan bahkan menyakitinya. Ya, benar, di luar konteks aktivitas seksual, loh, Chingu!

Selain latar cerita yang dibuat sangat sehari-hari (bukan tentang birahi wahaha), ceritanya pun dibuat lucu dan kental akan unsur komedi. Sangat berbeda jauh, kan, dengan film ala baratnya?

Namun, justru cara itu berhasil memberikan pemahaman bagi penontonnya, tentang isu yang di angkat tersebut, dengan lebih sederhana. Selain itu, membuat saya pribadi pun, menjadi tidak memandang sebelah mata atau antipati terhadap kondisi BDSM. Seriously, BDSM bukan mesum, ya!

Kesimpulannya, YAY or NAY?

Nah, secara keseluruhan, film ini cukup menarik. Terutama dari segi konten atau topik yang diusung. Namun, bagi saya pribadi, di paruh waktu awal, saya merasa agak bosan. Mungkin karena alurnya terlalu lambat? Atau suasana yang terlalu monoton dan โ€˜kurang jelasโ€™ (atau mungkin saya yang agak lemot sebenarnya haha)?

Semua berubah di paruh waktu kedua. Alurnya semakin jelas dan menarik. Makin menegangkan juga karena problematika mulai bermunculan (terlalu suka dengan permasalahan-permasalahan hidup saya tuh orangnya haha).

Jadi, apakah YAY atau NAY? Jawabannya adalah TERGANTUNG. Jika Chingu-deul cukup penasaran dengan ulasan super sedikit saya, sangat boleh sekali ditonton untuk menemani aktivitas #dirumahsaja dalam mendukung program PPKM level 3 di beberapa wilayah di Indonesia. Stay happy, stay healthy, Chingu-ya!


Posted

in

, ,

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Artikel Terbaru

aktor bae suzy Cha Eun Woo comedy drakor drakor 2020 drakor 2021 DrakorClass DRAKOR CLASS IG LIVE Drakorclass on Podcast drama drama2020 Drama 2021 drama 2022 drama2022 drama 2023 drama lama DRAMA SAGEUK drama terbaru fantasi film korea Hwang in yeop hyun bin IG live ji sung kim seon ho Kim Young Dae kmovie Kpop lee seung gi moon ga young nam joo hyuk netflix Podcast rekomendasi review film romance sageuk Song kang SON YE JIN start up Thriller True Beauty webtoon yoon park