Siapa yang sedang menonton drakor Mr.Queen? Pasti sudah kenal banget dengan Raja Cheoljong, dong, ya. Tokoh yang diperankan Kim Jung Hyun ini digambarkan sebagai seorang raja boneka, yang dalam menjalankan kuasanya disetir oleh kepentingan sebuah keluarga demi melanggengkan dominasi klan Andong Kim di pemerintahan.
Dalam pandangan koki Jang Bong Hwan (Choi Jin Hyuk) yang berasal dari dari era modern, Cheoljong adalah raja yang mesum, bodoh, dan tidak cukup cakap untuk menduduki tahta Joseon. Makanya, Queen Cheorin yang jiwanya tertukar dengan chef Bong Hwan terlihat antipati pada suaminya ini.
Tapi benarkah kenyataannya seperti itu? Saya mencoba menelusuri bagaimana sebenarnya kisah Raja Cheoljong dari Joseon ini, kenapa sampai digambarkan seperti itu dalam drakornya? Meskipun fiksi, rasanya ada sepenggal true story yang jadi latar belakang adanya tokoh-tokoh dalam drakor ini.
Hitung-hitung memenuhi file kosong saat belajar Regional Studies Asia Timur di bangku kuliah dulu, saya juga mau tahu lebih banyak karena alur Mr.Queen yang tinggal separuh episode lagi menuju finish, ceritanya sudah semakin serius.
Daftar Isi
Petani yang Jadi Raja
Raja Cheoljong (25 Juli 1831-16 Januari 1864) adalah raja ke-25 Dinasti Joseon Korea. Dia merupakan sepupu jauh Raja Heonjong, raja sebelumnya, atau cucu keponakan dari Raja Jeongjo (raja ke-22), atau cucu cicit dari Raja Yeongjo (raja ke-21).
Cheoljong merupakan salah satu dari sekian raja-raja Joseon yang bukan putra mahkota. Lainnya ada Raja Sejo, Raja Jungjong, Raja Myeongjong, Raja Seonjo, Raja Injo, dan Raja Gojong.
Cheoljong naik ke kekuasaan karena raja sebelumnya, Heonjong, meninggal tanpa meninggalkan anak laki-laki pewaris tahta. Biasanya kan, tahta itu turun dari ayah ke anak, atau saudara laki-laki, cucu, atau sepupu. Nah, klan Andong Kim sebagai keluarga yang berhasil menempatkan anggota keluarganya sebagai ratu-ratu di Joseon, saat itu sudah sangat mendominasi hampir seluruh posisi di pusat pemerintahan Joseon. Adanya kekosongan kursi puncak kekuasaan menjadi misi tersendiri bagi klan Andong Kim untuk mencari calon raja sesuai keinginan mereka.
Akhirnya, alternatif jatuh pada Yi Byeon (nama asli Raja Cheoljong), seorang pemuda dari keluarga Yi, salah satu keluarga bangsawan yang melarikan diri dari Joseon, dan hidup jauh di pengasingan.
Pada saat Cheoljong dijemput ke istana, dia tinggal di Pulau Ganghwa (Kwanghado), bekerja sebagai petani dan nelayan seperti rakyat biasa. Meskipun masih anggota kerajaan, Keluarga Yi tidak tertarik pada hiruk pikuk perebutan kekuasaan di Joseon, mereka berjuang dan hidup dalam kemiskinan dan tidak berpendidikan. Ayahnya mati, ibu dan neneknya dibunuh karena memeluk Katolik yang saat itu mulai penetrasi di Joseon. Lalu meskipun kalangan keluarga Joseon mementingkan prioritas pendidikan pada raja dan keluarganya, situasi keluarga Yi tidak begitu karena hidup di pulau yang jauh dari ibu kota Joseon. Di usia 18 tahun, Cheoljong tidak bisa membaca tulis sampai dia menjadi raja.
Raja yang Buta Huruf
Bagi keluarga Andong Kim, tidak berpendidikannya Cheoljong ini merupakan sebuah keuntungan. Karena buta huruf dan birokrasi, maka ia bisa dimanipulasi dan disetir di bawah kendali klan Andong Kim.
Saat Cheoljong masih muda, Janda Agung Sun Won yang merupakan permaisuri Raja Sunjo (raja ke-23), berperan sebagai wali raja yang berkuasa selama tiga tahun. Setelah itu, Cheoljong sendiri yang memegang kekuasaan, meskipun kenyataannya tetap saja dikendalikan oleh keluarga Kim.
Nasib malang masih mengikuti Cheoljong, bahwa meskipun dia berkuasa selama 13 tahun hingga akhir hayatnya, dia tetap merasa canggung bersikap sebagai seorang raja. Bahkan Cheoljong sering masih merasa bingung dalam memakai pakaian kerajaan. Rumor berkata, bahkan dalam kostum kerajaan saja, dia masih terlihat sebagai seorang nelayan.
Kasihan, ya.
Pernikahan dengan Ratu Cheol In
Sebagai bagian dari melestarikan pengaruh dan kekuasaan klan Andong Kim, pada tahun 1851, keluarga Kim men-setting pernikahan raja dengan Ratu Cheol In, anak perempuan keluarga Kim Mun Geun.
Tapi cerita Ratu Cheol In yang begitu sengklek di drama itu sungguhan fiksi ya, chingu deul. Tidak banyak saya temukan literatur yang membahas tentang Ratu Cheol In selain bahwa dia memang jadi alat untuk mempertahankan posisi keluarga Kim di pemerintahan.
Kalau dalam drama digambarkan bahwa Kim So Yong kelihatan begitu frustrasi sampai menceburkan diri ke danau, saya rasa masuk akal jika dihubungkan dengan pernikahan yang terlihat dipaksakan ini.
Era Keruntuhan Joseon
Ketika Cheoljong berkuasa di pertengahan abad 19, Dinasti Joseon yang diawali oleh Raja Taejo pada tahun 1392 ini, telah berkuasa selama hampir satu abad lamanya. Kekuasaan yang dipegang terlalu lama ini membuat hubungan di antara keturunan-keturunan darah biru mulai memburuk.
Para keluarga bangsawan hanya fokus mengurus kepentingannya sendiri dan mengamankan posisinya ketimbang turut memperbaiki negara dan mendukung pemerintah. Ujung-ujungnya sudah bisa ditebak ya, keluarga-keluarga ini saling bermusuhan dan sibuk berebut tahta.
Situasi pada saat berkuasa tidak memihak pada Cheoljong, terlebih lagi dia juga bukan keturunan langsung raja sebelumnya sehingga tidak memiliki dukungan atau power dari siapapun selain yang menggunakannya sebagai raja boneka.
Menyadari bahwa dia tak memiliki kuasa apapun sama sekali, Cheoljong jadi bersikap masa bodoh. Dia menghabiskan waktu dengan banyak minum dan bermain wanita. Akibatnya, kesehatannya pun semakin terganggu.
Cheoljong wafat pada usia 32 tahun di bulan Januari 1864 tanpa meninggalkan keturunan anak laki-laki sebagai pewaris tahta. Ditengarai, penyebab kematiannya ada campur tangan keluarga Andong Kim, yang ironisnya adalah pihak yang mengangkat dia sebagai raja.
Karena tidak adanya sistem check and balances dalam pemerintahan, juga situasi mulai kacau karena banyak pemberontakan, korupsi, dan pengkhianatan, sistem kerajaan kemudian perlahan-lahan menjadi tidak efektif lagi. Rezim Cheoljong menandai dimulainya keruntuhan Dinasti Joseon menjadi dinasti terakhir di Korea.
Suksesornya kemudian, Raja Gojong, telah berusaha memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada, tetapi pada akhirnya Joseon takluk di bawah pendudukan Jepang, yang akhirnya memulai era pemerintahan baru di Korea.
Drama Dengan Latar Belakang Era Raja Cheoljong
Pada saat menulis ini, saya baru tahu juga bahwa Selain Mr.Queen, ada sejumlah drama lain yang mengangkat kisah raja Cheoljong seperti di bawah ini:
- Wind, Cloud, and Rain (TV Chosun, 2020)
1849-1866 – Era Raja Cheoljong, Gojong
2. The Duo (MBC, 2011)
1850s – Era Raja Cheoljong
3. The Map Against the World (2016)
1850s – Era Raja Cheoljong, Gojong
4. The God of Trade-Gaekju (KBS2, 2015-2016)
1850s – Era Raja Cheoljong
Dua drakor lain yang tidak ada gambarnya, yaitu Poongwoon (KBS1, 1982) dan Empress Myeongseong (KBS2, 2001), berlatar belakang era raja Cheoljong dan Gojong sekaligus menceritakan tentang Ratu Terakhir Joseon.
That’s all yang bisa saya ceritakan tentang Raja Cheoljong yang malang. Buat saya, drama-drama sejarah punya satu sisi yang bisa diulik baik itu latar belakang maupun ciri khasnya. Apresiasi buat industri sinema Korea karena cukup banyak dan berani memproduksi tayangan-tayangan berlatar belakang sejarah dengan kemasan yang apik dan menarik.
Buat chingu deul yang sampai saat ini belum tertarik nonton sageuk, setelah baca tulisan ini yuk cobain nonton… ๐
Drakorians since…i don’t know.
Meet me at dailyrella.com.
Tinggalkan Balasan