Mamang Nam Gil beraksi sadis di film thriller ini, ish ish penasaran deh…
Aktor Kim Nam Gil memang selalu memukau, film yang dibintanginya seringkali mendapatkan penghargaan bergengsi seperti Cannes dll. Pantesan ya, fanbase Indonesianya banyak hehehe โฆ.
Nah, sambil menikmati drama dan film terbaru mamang yang rilis baru-baru ini, kita akan selendang pandang dengan film mamang tahun 2017 dulu nih, judulnya Memoir of Murderer (2017). Lumayan ya 4 tahun lalu, tapi film ini sinematografinya favorit saya banget, bercahaya redup-redup, film ini apik nan jempolan, cukup membuat penonton tegang dan penasaran pastinya.
Movie: Memoir of a Murderer (English title) / A Murderer’s Guide to Memorization (literal title)
Revised romanization: Salinjaui Gieokbeob
Hangul: ์ด์ธ์์ ๊ธฐ์ต๋ฒ
Director: Won Shin-Yeon
Writer: Kim Young-Ha (novel), Hwang Jo-Yoon, Won Shin-Yeon
Producer: Ku Tae-Jin, Yoo Jung-Hoon, Won Shin-Yeon
Cinematographer: Choi Young-Hwan
Release Date: September 6, 2017
Runtime: 118 min.
Genre: Crime / Thriller / Memory Loss / Serial Killer
Based on novel “Salinjaui Gieokbeob” by Kim Young-Ha (published July 25, 2013 by Munhakdongne Publishers).
Min Tae-Joo (Kim Nam Gil) adalah seorang polisi, berpenampilan normal, hidup wajar dan baik di mata teman-teman dan masyarakat, gak ada cela lah, ditambah parasnya juga mendukung.
Kim Byeong-Soo seorang dokter hewan berusia lanjut, mengidap alzheimer, sering mendapatkan siklus demensia. Sehari-hari Byeong-Soo mengurus klinik dokter hewan, namun tidak berselang lama, karena gejala demensianya terlalu sering kambuh, ia pun menutup klinik tersebut, apalagi anak gadisnya sudah sangat mengkhawatirkan kondisi ayahnya tersebut.
Suatu hari di cuaca berkabut tebal, Byeong-Soo menabrak mobil Tae-Joo yang sedang membawa sebuah bungkusan benda berdarah. Ini merupakan pertemuan kunci dari ingatan-ingatan Byeong Soo yang makin buruk. Sejak kejadian ini Byeong Soo mendapatkan kesimpulan Tae-Joo adalah seorang pembunuh. Baru dimulai sudah ada kesimpulan aja ya, hehehe… tapi tunggu dulu, ceritanya akan semakin berputar di tengah cerita.
Byeong Soo memiliki kebiasaan yang rapi yaitu mendokumentasikan semua kegiatan maupun kejadian yang ia lakukan dan alami dengan voice recorder pemberian anaknya. Dari kebiasaan ini dia mulai membuat dokumentasi penyelidikan terhadap Tae-Joo. Namun, semakin Byeong Soo menyelidiki siapakan Tae-Joo yang sebenarnya, semakin menggila pula ingatan aneh yang muncul di kepalanya. Entah ingatan yang kacau ini adalah gejala demensia yang semakin parah ataukah memang ingatan ini adalah asli, yang artinya Byeong Soo lah seorang pembunuh, bukan Tae Joo pelakunya. Loh kok?
Kondisi yang makin parah ini membuat anak gadisnya bertambah khawatir, ia menyuruh ayahnya untuk lebih banyak istirahat. Dan untuk membantu ingatannya, Byeong Soo akhirnya mengikuti kelas terapi, namun tidak berjalan baik, kelas terapi puisi malah semakin menggali ingatan kejadian pembunuhannya. Byeong Soo semakin meyakini ia pernah membunuh, salah satunya ayahnya sendiri ia bunuh. Lalu apakah benar dia juga membunuh korban dari kasus Tae Joo? Apakah ia tidak salah menguji sampel darah korban? Ini masih misteri di tengah jalan cerita.
Singkatnya setelah kegundahan ingatan-ingatan Byeong Soo yang makin kacau, Tae Joo diketahui mendekati anak gadis Byeong Soo, dan mereka berpacaran. Tentu Byeong Soo tidak menyukainya, dan berusaha memisahkan mereka. Uniknya, ada fase ketika demensianya muncul, Byeong Soo akan sangat bersikap baik kepada Tae Joo. Apakah Tae Joo memiliki tujuan lain dengan memacari anak Byeong Soo? Memang dalam beberapa adegan tatapan mata Tae Joo cukup mencurigakan juga sih, lirikan mata mamang emang gak ada obat ..
Dengan kekacauan ingatannya, Byeong Soo memiliki pelarian yaitu bercerita kepada kakak perempuannya yang juga seorang biarawati. Sang kakak cukup telaten menenangkan adiknya dan meminta Byeong Soo untuk berdamai dengan kesalahannya dimasa lalu. Apakah berdamai dengan kesalahan pembunuhan yang ia lakukan? mungkin … ataukah ini masih bagian dari halusinasi Byeong Soo? Bisa saja.
Puncak kepanikan ingatannya adalah momen ketika Tae Joo masuk ke dalam ingatannya dan mencoba mengubah semua file dokumentasi penyelidikannya. Byeong Soo meyakini itu bukanlah mimpi, ia bergegas menyelamatkan anaknya dan menitipkannya kepada kakaknya. Setelah merasa ia sudah menempatkan anaknya di tangan yang aman, Byeong Soo melanjutkan penyelidikannya terhadap Tae Joo. Ia mengikuti Tae Joo sampai ke sebuah rumah dan berhasil menemukan sebuah video recorder berisi pembunuhan istri temannya, yang juga teman sekantor Tae Joo, seorang polisi. Namun, sebagai penonton kita patut bertanya Byeong Soo betulan mengikuti Tae Joo ke sebuah rumah kosong ataukah halusinasi Byeong Soo saja, dan ternyata rumah itu adalah rumah penyimpanan dokumentasi pembunuhan yang dia lakukan dulu.
Byeong Soo semakin kacau lagi, ketika anak gadisnya ikut menghilang, kakaknya menghilang, dan banyak hal lagi yang sulit untuk dibedakan antara kenyataan atau halusinasi. Seiringan itu, ternyata polisi menemukan bukti yang mengarah kepada korban pembunuhan berantai beberapa puluh tahun lalu di sebuah kebun bambu, kebun bambu yang sering muncul dalam ingatan Byeong Soo, apakah ini bukti nyata? Korban yang di temukan juga semakin mengejutkan, yaitu orang-orang terdekat Byeong Soo, hmmmm…
Berbarengan dengan penemuan korban area bambu, fakta Tae Joo merupakan tersangka pembunuhan pun menyeruak… loh jadi siapa ya pembunuhnya? Lalu apakah ingatan pembunuhan Byeong Soo ini benar atau hanya manipulasi alibi Tae Joo untuk mengalihkan pembunuhan yang ia lakukan? Jawabannya ada di akhir cerita … tonton ya guys kalo penasaran
Selalu waspada kejahatan ada di mana-mana, tapi yakinlah masih banyak juga orang baik di sekitar kita.
just an ordinary emak-emak
Tinggalkan Balasan