Kau mungkin kupu – kupu cantik dari luar . . .
Ucapan Shin Saimdang pada Whieum Dang
Tapi di dalam tetaplah kau adalah serangga
Sutradara : Yoong Sang Ho
Naskahnya ditulis oleh : Park Eun Ryung
Adapun yang menaungi K – drama ini ialah Group8
Daftar Isi
Tokoh Whieum Dang dalam Kisah Saimdang
Whieum Dang adalah salah satu perempuan cerdas dalam rangkaian kisah Saimdang Light’s Diary bergenre sejarah, mistery, cinta dan politik hingga pendidikan anak juga remaja bahkan eksplorasi kebudayaan membaca yang adi luhung di lingkungan kerajaan Joseon pada masa Raja Joonjoong.
Kecerdasannya ini akan mengantarkan diri Whieum Dang masuk pada level Ibu – ibu pejabat yang memiliki gengsi di atas rata – rata masyarakat pada lingkup kerajaan Joonjoong.
Raja Joonjoong masyhur dikalangan para Menterinya demikian rakyat jelata ia memiliki karakter super galau seringkali membuat keputusan – keputusan yang menjungkir balikkan logika, misalkan issue besar pada drakor yang tengah Kita bahas “Siapa saja yang membaca puisi raja harus segera dibunuh !”
Maka terjadilah pembunuhan besar – besar disalah satu wilayah namanya desa Byukpyung cuma hanya gegara membaca beberapa bait puisi raja yang berisi kesedihan nan paripurna, demikian salah satu penyebab drama dalam episode panjang ini.
Sangat menarik . . . dan sedih juga sedih iyaa sedih, tidak usah baper menangislah secukupnya saja.
Artis kelahiran Ulsan Korea Selatan Oh Yoon –Ah memainkan tokoh antagonis Whieum Dang dewasa cukup berhasil memerankan kejutekan yang maha ampun, juga kesadisan demi kesadisan tidak biasa.
Sekilas tentang Kdrama Sageuk Saimdang
Penulis mencoba mengungkapkan sepintas saja berdasar penelusuran panjang drakor sageuk juga dikenal sebagai Saimdang Memoir Of Colors berdurasi 28 episode + dua episode penutup, atau mungkin sebagai penyempurna.
Kisah sejarah yang real –nya adalah tentang kehidupan Shin Saimdang sukses menjadi pelukis gemilang pada jamannya ( 1506 – 1544 ) pengusaha ternama dan mendidik tujuh orang putera juga puterinya dikehidupan nyata.
Pada Wikipedia Shin Saimdang lahir di Gangneung 5 Desember 1504 – meninggal di Pyeongan, 20 Juni 1551 M, sesungguhnya bagi penulis berkaitan dengan tahun dan tanggal masih perlu ada rujukan yang akurat, agar dapat sedikit membayangkan masa tersebut.
Adapun dalam drakor Saimdang Light’s Diary ia memiliki empat orang anak diantara salah seorang puterinya yang sukses menjadi pelukis mengikuti jejak Ibu bijaksana ini yaitu Lee Mae –chang diperankan Shin Soo -Yeon; dan Jong Joon – Won berperan Lee Hyun -ryong keduanya menjadi putera puteri cemerlang dikenal hingga masa kini.
Tentu saja bagi perambah drakor diantaranya sageuk khas branding menancap dalam ingatan para penyimak yang setia adalah :
- Membunuh dengan tangan orang lain atau
- Membunuh menggunakan racun, sedangkan
- Pembunuhan yang gentle umum pakai pedang satu lawan satu,
- Memanah juga seringkali ditampilkan dalam pembunuhan yang berasa paling epic.
- Membunuh dengan senapan baru diperkenalkan ketika itu.
Kesannya memang sadis, tetapi demikianlah kisah yang sering kita tonton nada tampilan kesadisan yang membuat bulu kuduk berdiri, alias merinding.
Perjalanan Kejahatan Choi Whieum Dang
Setelah perkenalan dengan sedikit kendala antara Saimdang dengan Lee Gyeom seiring dengan berjalannya waktu maka keduanya saling bersahabat juga saling jatuh cinta.
Suatu ketika Saimdang berkirim surat pada Lee Gyeom (maksudnya sih supaya ada yang membawa barang bawaan) menuju kuil Upyeongsa untuk mengirimkan sedikit makanan dan berniat menjumpai beberapa anak – anak yang hidup miskin di wilayah tersebut.
Musuh dalam selimut
Puteri cerdas dari tokoh confusianisme masa itu Shin Myung Hwa ( diperankan oleh Choi Il – Hwa ) niatnya memang mengajak Lee Gyeom akan tetapi tidak sempat terlaksana karena ternyata surat yang seharusnya segera sampai pada pemuda yang terkadang bersifat agak konyol dengan wajah cukup tampan, surat dari Saimdang oleh pembantunya tidak disampaikan langsung pada Lee Gyeom malah dititipkan kepada Seon Deok ( nama Wheium Dang Choi masa remaja) yang sempat berpapasan dengan pembantu Saimdang, Seon Deok menawarkan jasanya pada sang pembantu.
Dasar pembantunya Saimdang agak sedikit malas dan sesungguhnya ia keberatan mengantar surat tersebut, mengingat hari akan beranjak malam. Akan tetapi di tengah jalan sang pembantu berjumpa dengan Seon Deok yang sesungguhnya ia tengah beranjak remaja dan seumuran dengan Saimdang juga naksir berat terhadap Lee Gyeom.
Surat tidaklah sampai, akan tetapi dalam penelusurannya Seon Deok berusaha menanam jasa pada Saimdang dengan cara menemani tokoh dalam drama ini menuju kuil Upyeongsa dan diluar dugaan terjadi pembunuhan massal salah satu sebabnya ada dua anak gelandangan yang mencuri makanan saat kaum borjuis masa itu melakukan pesta – pora di sekitaran wilayah kuil.
Juteknya Whieum Dang ditampilkan dengan beberapa kali menampar putera Saimdang yang memang memiliki kepribadian kokoh meskipun ia adalah anak dari kelompok kaum miskin.
Whieum Dang disamping jutek, angkuh dan sadis.
Keangkuhannya tampil prima saat memimpin rapat orang tua murid yang sempat dihadiri Shin Saimdang karena puteranya sempat mengadu kepada Ibu Ratu yang bertetanggaan dengan rumah Saimdang di Hanyang.
Putera Saimdang sempat mengadu karena Ibunya tidak sempat mengikuti rapat orang tua murid, sehingga sang putera cerdas ini merasa kurang diperhatikan oleh Ibundanya.
Kejahatan Whieum Dang
Memikatnya kisah cinta Shin Saimdang dan Lee Gyeom karena ada dua karakter antagonis Whieum Dang dan Min Chi Hyung yang kesadisannya menandingi makhluk purba terkesan keduanya belum sempat tersentuh rumah sekolah (pendidikan).
Beberapa kejahatan yang dilakukan Whieum Dang :
- Perintah kepada kroco – kroconya agar seketika itu juga membunuh kakek – kakek di Upyeongsa penunjuk dokumentasi tentang pengolahan kertas yang isinya adalah puisi ditemukan oleh Shin Saimdang.
- Whieum Dang dan geng – nya membully Shin Saimdang terkhusus terkait suaminya yang tidak lulus lulus ujian negara hingga dua puluh kali ujian. Model pembullyannya itu memang sadis, akan tetapi Shin Saimdang memang cerdas sehingga dia pandai mematahkan bully – an para Ibu – ibu yang sesungguhnya mereka itu dungu tapi karena mereka istri pejabat itulah kesannya elite otaknya kosong, bagi penulis kisah ini sebagai gambaran konkrit istri pejabat rerata di manapun kesannya bodoh.
- Whieum Dang melakukan rekayasa penculikan puteri Raja sehingga secara tidak langsung suaminya mendapat pembebasan dari penjarakarena melakukan ekspor kertas dengan kualitas di bawah standar, namun dia membunuh para pengawal puteri Raja, di sini Lee Gyeom curiga atas perilaku perempuan yang sangat licin dan licik.
- Whieum Dang membakar gaun yang dilukis oleh Shin Saimdang untuk salah seorang Ibu yang sempat dibully oleh geng Ibu – ibu pejabat, pembakaran dilakukan secara mandiri hingga memaki – maki baik Saimdang maupun Lee Gyeom.
- Melempar uang kepada tetua pembuat kertas yang sempat bekerja pada Shin Saimdang ( direkrut oleh Shin Saimdang )
- Menyiksa salah seorang pembantunya yang secara demonstrative dihadapan Whieum Dang membetulkan letak pita baju suaminya.
- Mencuri dokumen desain rancangan kapal laut yang akan dibuat oleh kerajaan Joseon.
Kejahatan demi kejahatan ini kesannya setali tiga uang dengan Min Chi Hyung suami yang dipaksakan ( silahkan diikuti kisahnya ), setting out door sangat indah terkait wilayah gunung Keumgansando. Sedangkan setting indoor kesannya sangat antic demikianpun kostum raja, putera mahkota, para menteri dan sang ratu juga puteri raja . . . indah seakan tanpa cela.
Meskipun ada beberapa hal yang terasa ganjil akan tetapi bisa penulis maklumi . . . apakah itu ?
Semoga terkuak pada tulisan yang akan datang terkait episode review selanjutnya dari Saimdang Memoir Of Colors.
17 Maret 2021 M
Bunda Intan, bukan penonton drakor, tapi penggiat literasi.
Tinggalkan Balasan