Pada tanggal 23 Oktober 2021 yang lalu, Drakor Class dan RPK FM melakukan siaran langsung yang membahas tentang drama “Darli and Cocky Prince”. Classmate yang tampil hari itu adalah Risna dan Litha. Dalam siaran tersebut mereka menceritakan tentang kesan dan pesan setelah menonton 10 episode awal dari drama tersebut. Seperti apa keseruannya? Dengarkan sendiri di podcast berikut ini, ya.
Drama yang mengusung genre romantic-comedy ini sebetulnya sudah beberapa kali dibahas dalam artikel sebelumnya. Salah satunya artikel yang berjudul “Darli and Cocky Prince, Korelasi Cinta dan Seni.” Namun dalam artikel ini saya juga ingin menyampaikan perjalanan dan pendapat saya terkait drama “Darli and Cocky Prince”. Minus ending, ya. Karena nantinya ending drama akan dibahas dalam artikel tersendiri.
Profil Singkat Drama “Darli and Cocky Prince” (2021)
Judul: Darli and Cocky Prince
Genre: Komedi, Romantis
Sutradara: Lee Jung Seob
Pengarang: Son Eun Hye, Park Se Eun
Pemeran: Kim Min Jae (Sebagai Jin Moo Hak),
Park Gyu Young (Sebagai Kim Dal Ri)
Jaringan penyiar: KBS2
Tanggal rilis: 22 September 2021
Bahasa: Korea
Negara: Korea Selatan
Kesan Pertama Menonton Drama “Darli and Cocky Prince” (2021)
Hal yang membuat saya tertarik menonton drama ini saat mencoba beberapa menit pertama adalah setting tempat yang berlokasi di luar negeri dan karakter utama perempuan yang bekerja di galeri seni. Kedua hal ini yang membuat saya memutuskan untuk menonton lebih lanjut. Apalagi setelah pertemuan antara kedua tokoh utama yang lucu dan menggemaskan, maka seperti candu, 3 episode pertama saya tonton secara maraton.
Alasan saya menonton drama ini sedikit berbeda dengan classmate Litha yang menonton karena ingin tahu akting Kim Min Jae di drama ini, setelah sebelumnya bermain di drama lain seperti “Do You Like Brahms?” (2020) dan “Doctor Romantic” (2016). Saya sendiri belum pernah menonton drama Kim Min Jae sebelumnya sehingga tidak bisa berkomentar tentang perkembangan aktingnya. Namun bagi saya sejak pertama Kim Min Jae sudah menjiwai perannya sebagai Jin Moo Hak, seorang direktur perusahaan yang bergerak dalam bisnis kuliner yang menjual Gamjatang.
Apa itu gamjatang? Menurut yang saya baca, gamjatang adalah sup pedas khas Korea yang terbuat dari rebusan tulang leher atau tulang punggung babi. Pengetahuan baru bagi saya tentang kuliner negeri ginseng ini. Memang drama adalah media promosi kebudayaan yang mumpuni. Kok jadi melantur saya.
Berbeda dengan Kim Min Jae yang belum pernah saya tonton aktingnya sama sekali, saya sudah mencicipi akting Park Gyu Young dalam drama “It’s Okay to Not Be Okay” (2020). Meskipun bukan pemeran utama tapi akting Park Gyu Young sebagai perawat bernama Nam Ju Ri dalam drama ini cukup berkesan. Begitu pula dengan perannya sebagai Kim Dal Ri, meskipun sama-sama berperan sebagai perempuan yang lembut, namun aura Nam Ju Ri dan Kim Dal Ri sangat berbeda. Park Gyu Young berhasil bertransformasi dari gadis sederhana menjadi gadis kaya yang berkelas.
Penutup
Drama ini sangat menarik bagi saya. Apalagi kisah cintanya. Saya suka pasangan yang fokus dalam hubungannya tanpa galau-galau seperti Darli dan Moo Hak ini. Meskipun di ending ada kejutan yang tidak terduga.
Lalu saya juga suka dengan pesan yang disampaikan dalam drama ini, yaitu sesibuk apapun, sepelik apapun masalah yang dihadapi, manusia tetap harus makan 3 kali sehari. Sepele tapi bener kan. Banyak dari kita yang ketika sibuk atau dirundung masalah menjadi lupa atau malas makan, kan?
Nah, gimana? Semakin ingin menontonnya kan?
Ibu muda yang suka membaca, menulis, menonton, makan, dan jalan-jalan.
Cerita jalan-jalan saya bisa dibaca di http://www.asrilestari.com sedangkan tulisan lainnya bisa diintip di https://catatansangpemimpikecil.blogspot.com
Tinggalkan Balasan