Annyeong haseyo, chingudeul!!
Pertama-tama, Drakor Class mengucapkan selamat atas kelulusan mahasiswa Universitas Kepolisian Nasional Korea angkatan ke-41!!!
Kembali lagi mengisi energi dengan cuap-cuap di podcast edisi Oktober, dan kali ini petugas rumpinya adalah saya–Re Ra, Cho Rijo, Rhin, dan VIP_AhIn_JiSung. Ramai? Iyaaa, karena mengomel lebih seru kalau dilakukan beramai-ramai.
Eehh, tunggu dulu. Kenapa mengomel siihh? Ada apa dengan ending Police University sampai harus diomelin segala? Jawabannya ada dalam podcast kita ini yah, chingudeul.. coba dengarkan dulu deh, lalu lanjut sambil baca tulisan ini.
Nah tuh, sudah terjawab belum nih kegelisahan para classmates dan ekspektasi yang begitu besar dari awal bahwa drama ini akan seseru genre crime dan youth lainnya? Hiihihi, orang bilang jangan terlalu tinggi berharap dan mungkin itu istilah yang tepat buat menggambarkan pendapat kami terhadap drama ini.
Bukan, bukan berarti Police University jelek atau tidak direkomendasikan (meskipun Cho Rijo memberi nilai sangat rendah untuk drama ini, di bawah 50%, bok!), tapi perlu diakui drama ini tidak memenuhi ekspektasi kami sama sekali. Saya, khususnya, membayangkan akan ada kasus-kasus berbeda di tiap episode (atau setidaknya per 2-3 episode) yang mesti dipecahkan oleh para calon-calon polisi ini. Begitu pun classmate lain juga punya harapan masing-masing, minimal kaya K-Movie Midnight Runner gitu, lho.
Tapi apa boleh buat, namanya juga cerita tentang mahasiswa akademi kepolisian di tahun pertama, ibarat telur belum netas-netas acan, jangan harap ada kasus yang begitu berat dan melibatkan kriminalitas yang kompleks siih yaaa. Jadi yang salah dramanya apa ekspektasi penonton, nih? Hahaha.
Daaann, akhirnya beginilah ending drama yang sebetulnya bisa dikemas lebih bagus lagi. Empat episode terakhir sebetulnya udah nggak klimaks lagi, pertanyaan-pertanyaan yang ada di episode 12 langsung terjawab di episode selanjutnya dan sama sekali tidak mengejutkan. Tapi, dua episode terakhir boleh lah diapresiasi sebagai penghangat hati karena ada beberapa couples yang berlayar tak diperkirakan. Siapa aja? Denger podcast di atas, doongg ๐
But, overall, selalu ada yang menarik dari drama Korea, yang menyebabkan hati kami kepincut untuk terus menonton , termasuk juga bagaimana kami bertahan mengikuti drama ini sampai akhir. Terserah deh apa alasannya, untuk sekadar menulis review-nya, atau karena ceritanya yang masih lucu dan ringan, atau menyukai temanya yang segar dan kekinian.
Yup, drama yang mengangkat tema hacking memang belum terlalu banyak. Jika dibandingkan Phantom-nya So Ji Sub jelaaasss jauuhh.. bahkan jika mau dibandingkan drama baru kemarin sore, yang mengusung Nam Joo Hyuk sebagai Nam Do San di Start Up, ya Kang Sun Ho masih kalah nerd juga siihhh. Semacam kurang aksi hacking-nya gitu, padahal penonton justru menunggu-nunggu sesi tersebut.
Kalau Sun Ho belum piawai jadi polisi, yah mungkin bisa ditampilkan keterampilannya dalam memecahkan kode-kode dalam menyelesaikan kasus perjudian ilegal. Hmm, mungkin penulis ceritanya nggak sempat riset sampai ke sini yaah, jadi aja cuma segitu doang diperlihatkannya. Bahkan bagaimana situs-situs judi ilegal ini jadi rusak pun nggak diperlihatkan proses penyelesaiannya, tau-tau sudah pada nggak bisa diakses lagi aja.
Tapi boleh juga nih jadi topik tulisan selanjutnya; drama-drama tentang hacker/hacking. Ayo, ada yang mau menulis? Classmates? atau pembaca sebagai guest post? Kami tunggu yaaa.
Lalu, jawaban dari rekomendasi ditonton atau tidak? Drakor Class selalu menyambut positif drakor apa saja dan memberikan kesempatan chingudeul memiliki penilaian sendiri. Silakan ditonton untuk hiburan ringan ketika nggak mau mikir terlalu berat. Meskipun dramanya tentang polisi, percayalah, ini lebih cocok dijadikan genre youth and comedy saja.
Yuk, tonton marathon di VIU!
Drakorians since…i don’t know.
Meet me at dailyrella.com.
Tinggalkan Balasan